Flashback - 'this is the truth'

504 32 9
                                    

"Wonwoo hyung masih mencintaimu."
DEG! Ucapan Seokmin membuat So Hyun bungkam dan ia terduduk seketika. Tubuhnya lemas saat ini. Ucapan Seokmin benar-benar membuat So Hyun tak bisa berkata apa-apa lagi.

"itu... hanya kebohongan bukan? Kau... membuatku mengingatnya kembali Seokmin-ah."

"aku bersungguh-sungguh. Ia masih mencintaimu So Hyun-ah."

"kau lupa dengan kejadian itu? Kau sendiri melihatnya kan? Ia mencintai Hye Jin! Mereka berpelukan didepanku dan bahkan kau melihatnya dengan mata kepalamu sendiri bukan?" air mata mulai membasahi pipi so hyun. Ia menangis.

"mungkin saat itu ia ingin memberitahuku tentang hubungannya dengan Hye Jin. Ia hanya menganggapku sahabatnya. Ia tak seperti apa yang kau dan aku bayangkan. Ia mencintai Hye Jin! Bukan aku!" so hyunpun menangis dan seokmin yang melihatnyapun mulai mendekatinya dan memeluknya. Ia berusaha menenangkan hati sahabatnya itu.

"kau salah paham. Itu bukan tujuan wonwoo hyung menghubungimu. Kau tak melihat kejadian setelah itu so hyun-ah."

"apa maksudmu?"

"sebenarnya..."

-Flashback- This is The Truth..

Sejak pelajaran berakhir, so hyun tak henti-hentinya menatap handphone ditangannya. Ia menunggu pesan dari seseorang yang membuatnya tak berhenti memikirkannya.
"kenapa ia tak mengirimku pesan hari ini?" ucap so hyun kesal sambil terus menatap layar handphone berwarna abu-abu kesayangannya.

"mungkin dikelasnya masih ada pelajaran so hyun-ah." Ucap seokmin sambil membereskan barang-barangnya yang berceceran dimeja.
Beberapa menit kemudian terdengar bunyi pesan masuk dari handphone so hyun. 'ah akhirnya ia mengirim pesan padaku.' Batin so hyun senang. Dibukanya pesan itu dan kemudian membacanya. Beberapa detik kemudian, sebuah senyum mengembang dari bibir so hyun.

"apa ia mengirim pesan padamu?"

"ne, ia mengirim pesan padaku seokmin-ah. Omo aku bahagia sekali."

"apa yang ia katakan?"

"so hyun-ah, mari kita bertemu setelah pulang sekolah di han-gang jam 3 sore nanti. Pakailah pakaian terbaikmu." Ucap so hyun men-dikte pesan yang dikirimkan padanya.

"pakailah pakaian terbaikmu? Aigoo... apa ia akan melamarmu? Haha." Ucap seokmin dan sontak membuat so hyun refleks mencubit lengannya.

"ya! Appo! Jika kau menganiayaku lagi, tak akan ku antar kau menemuinya nanti!"

"ya! Seokmin-ah, kenapa kau mengancamku eoh?"

"terserah padamu." Ucap seokmin sambil memasang wajah kemenangan dan bertolak pinggang layaknya seseorang yang baru saja mengalahkan musuhnya.
"arra! Aku tak akan memukulmu lagi kali ini. Keundae, antarkan aku ya~." Ucap so hyun sambil ber-aegyo ria didepan seokmin. Seokmin yang melihatnyapun langsung meninggalkan so hyun.

"ya! Seokmin-ah! Ya!" teriak so hyun sambil menyusul langkah seokmin yang sudah jauh meninggalkannya.

-han-gang 02.30 PM KST-

"bodoh! Ini masih setengah jam so hyun-ah. Kau ingin membuatku tertidur disini eoh?" protes seokmin yang kesal terhadap so hyun. Bagaimana tidak? Mereka bertemu sesuai kesepatan jam 3 sore nanti, tapi justru so hyun mengajak seokmin untuk ke tempat yang dijanjikan setengah jam sebelumnya. Oh, dan kini seokmin merasa dia akan seperti seekor nyamuk -kau tahu maksudku--.

"hehe mianhae seokmin-ah. Oh ya, apa aku terlihat cantik dengan gaun ini?" ucap so hyun percaya diri dan langsung mendapat tatapan aneh dari seokmin.
"ya! Tatapan apa itu eoh?" protes so hyun dan yang diprotes hanya tertawa terbahak-bahak.

Sementara ditempat lain, wonwoo sedang berjalan menyusuri sungai han dengan setelan jeans dan kaos kebesaran tapi sungguh, itu membuatnya terlihat makin tampan. Tidak lupa ia membawa sebuket bunga. Ah tidak, lebih tepatnya hanya setangkai mawar merah. Senyumnya tak henti-hentinya mengembang sepanjang perjalanan menuju tempat yang sudah ia dan so hyun sepakati sebelumnya.

"kuharap ia menyukainya. Ah tidak, ia pasti sangat menyukainya."
Ucap wonwoo dengan percaya diri yang tinggi. Saat ia merasa sudah dekat dengan tempat yang dituju, iapun melihat sosok so hyun dan seokmin yang ia tahu sudah menunggunya. Iapun bergegas berlari kearah mereka tetapi,

"oppa!" panggil seseorang dari arah belakang wonwoo. Wonwoo tahu betul suara siapa itu. Iapun berbalik dan tiba-tiba seseorang yang saat ini berada dihadapannya memeluknya secara tiba-tiba. Refleks wonwoopun mundur dan melepas pelukan dari yeoja yang berada didepannya itu.

"apa yang kau lakukan hye jin-ah?"
ucap wonwoo saat berhasil melepas pelukan dari yeoja yang tidak lain adalah hoobaenya di sekolah.
"oppa, kau membawa bunga? Apa itu untukku? Kau tahu aku disini? Ah oppa, aku sangat senang!" ucap hye jin dengan girangnya sambil berusaha memeluk wonwoo lagi. Sedangkan wonwoo hanya mundur dan tak merespon ucapan hye jin.

'kuharap so hyun tak melihat ini' batin wonwoo berdoa. Tapi sayang, dilain tempat, so hyun sudah menangis dan melihat dengan jelas apa yang kedua orang itu lakukan. Iapun langsung berlari pergi meninggalkan seokmin -dan wonwoo-. ia tak perduli seberapa keras seokmin maupun wonwoo memanggil namanya. Ia tak perduli dengan tatapan aneh orang-orang yang melihatnya. Dan ia tak perduli seberapa keras ia melupakan kejadian tadi, itu tak akan berhasil. Ia menangis dan menangis hingga ia berhasil menjauh dari mereka dan pulang dengan taksi yang kini ia naiki.

"kumohon pergilah hye jin-ah."

Ucapan itu keluar begitu saja dari mulut wonwoo sesaat setelah ia tak berhasil mengejar so hyun. Hye jin yang mendengarpun hanya bisa diam ditempat dan tak merespon ucapan yang dilontarkan dari seonbae yang ia sukai itu. Wonwoopun lantas pergi tanpa sepatah katapun lagi yang keluar dari mulutnya. Sementara seokmin hanya bingung melihat kejadian barusan.
'so hyun salah paham' pikirnya.

"wonwoo hyung!" teriak seokmin sesaat setelah wonwoo melewatinya begitu saja tanpa melihatnya.
"aku...harus pergi. Aku harus menjelaskan semuanya pada so hyun." Ucap wonwoo sesaat setelah mengetahui maksud tatapan seokmin padanya.

"kau tahu bagaimana so hyun bukan?"

"tapi...ini semua hanya salah paham. Kuyakin dia akan mengerti jika kujelaskan."

"itu hanya akan memperburuk keadaan. Lebih baik kau temui hye jin terlebih dahulu hyung. Aku takut ia melakukan sesuatu yang berbahaya. Kau ingat saat kau menolaknya untuk membantumu bukan? Ia hampir melukai dirinya saat diruang olah raga. Aku tak ingin kau terkena masalah lagi."

Wonwoo yang mendengar ucapan seokminpun hanya bisa terdiam. Sejujurnya ia bingung. Ia harus menjelaskan semuanya pada so hyun. Tapi disisi lain, ucapan seokmin tidak bisa diabaikan juga. Ia tahu hye jin sangat terobsesi padanya. Sudah berapa kali hye jin hampir melukai dirinya hanya karna mendapat penolakan dari dirinya. Iapun bergegas kembali ketempat semula ia bertemu hye jin. Ia tak ingin terjadi sesuatu padanya karna sikap dirinya yang terlalu tidak peduli terhadap sekitar.

Saat ia hampir sampai, sekumpulan orang sudah mengerubungi tempat yang tadi ia lalui. Semuanya menatap kebawah, tepat kearah danau. Saat ia mencoba menerobos barisan orang-orang yang menjerit ketakutan itu, iapun langsung terduduk lemas. Apa yang dilihatnya tak akan pernah ia lupakan seumur hidup. Hye jin, bunuh diri dengan melompat dari jembatan.

To be Continued

Jeng jeng jeng... *bunyi drum*

Sorry banget updatenya lama + sedikit *bow*  Masih gk tau juga mau sampe berapa chapter ㅠㅠ

Author masih bingung mau mingyu+so hyun atau wonwoo+so hyun ㅠㅠ

Oh iyaa, HappyWonwooDay! Happy Birthday My Ultimate Bias! Happy Birthday Wonwoo Oppa (Yash bisa panggil oppa, gak dedek. Haha)

Udah segitu dulu curcolnya. Silakan tinggalkan jejak kalian. Butuh banget kritik+saran buat chapter selanjutnya. Biar bisa lebih baik~

Best Regards
-ShineEarthLings

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Complicated Love [On-Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang