"Aaakkkh!"
Lexa yang mendengar teriakan dari luar kelasnya langsung berlari keluar untuk mencari sumber teriakan tersebut.
"Stuard? Lu kenapa? Kok bisa jatuh gini sih?" Lexa memperhatikan Stuard sambil membantunya berdiri.
"Udah deh,gua bisa sendiri kok! Lagian juga gua kan ga minta bantuan lu,jadi mendingan lu balik aja ke kelas." Stuard berdiri sambil menatap Lexa dingin.
"Tapi kan gua mau -- "
"Suttt.Udah,gausah banyak bacot,balik sono gih! " Bentak Stuard kepada Lexa.
Lexa yang mendengar bentakan Stuard kaget tak percaya.Dia tidak menyangka jika Stuard akan memperlakukakannya seperti ini.Padahal dari awal,niatnya baik.Dia hanya ingin membantu Stuard yang jatuh.Tanpa Lexa sadari,Stuard sudah diam ditempatnya karena melihat Lexa yang mulai menangis.
"Oh oke deh,gua balik ke kelas.Take care ya Stuard.Sorry gua udah ganggu lu." Lexa pamit sambil tersenyum tipis kearah Stuard dengan suaranya yang parau.
Stuard hanya diam ditempatanya tanpa membalas ucapan Lexa.Dia tidak tega melihat Lexa yang mulai menangis.
"Lex,tunggu." Panggil Stuard sambil menahan tangan Lexa.
"Kenapa?" Tanya Lexa dengan mata yang memerah.
"Lu kenapa nangis?" Sahut Stuard sambil menatap Lexa iba.
"Gu-gua ga nangis kok." Jawab Lexa dengan senyumnya yang manis.
"Lexa,lu kenapa? Apa gara-gara gua bentak lu tadi? Kalo iya,gua minta maaf ya Lex,gua ga bermaksud buat bentak lu kayak tadi."
"No problem Stuard,I'm okay right now."
"Are you sure Lexa?"
"Yes,I'm sure." Ucap Lexa meyakinkan Stuard."Gua kedalam kelas dulu ya Stuard,mau ambil tas gua dulu.
Stuard hanya mengangguk sambil tersenyum tipis,benar-benar tipis.
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
5 menitStuard bingung kenapa Lexa tidak keluar juga dari kelas.Padahal tadi dia hanya ingin mengambil tasnya.Akhirnya Stuard pun membranikan dirinya untuk melihat Lexa didalam kelas.
"Lexa?"
"Eh,Stuard? "
"Lu kok lama banget sih ambil tasnya?" Tanya Stuard kembali datar.
"Tadi gua lagi ngerjain sesuatu Stuard.Btw lu kok belum pulang?"
"Hm,gua kira tadi kita mau pulang bareng,hehehe." Jawab Stuard sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Hahahaha,gausah malu-malu gitu juga kali Stuard.Santai aja sama gua mah." Lexa tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Stuard.
"Kalau gua ketus,ntar lu nangis kayak tadi lagi.Kalau gua kayak gini,lu malah ketawa.Mau lu apa sih Lexa?" Stuard memperhatikan Lexa dengan tatapan yang bingung.
"Hahaha,aduh Stuard,Stuard lu tuh labil banget si.Kan tadi gua udah bilang ke lu,santai aja sama gua.Lu gausah ketus,atau malu-malu kayak tadi juga kalii.Emang lu gabisa bersikap biasa aja?" Kekeh Lexa sambil merapikan posisi duduknya.
"Oh gitu ya,iyadeh Lexa,gua bakal biasa aja."
"Nah gitu dong,kan gua nya jadi lebih enak kalau ngobrol ama lu."
Stuard hanya mengangguk mendengar ucapan Lexa.Selama 5 menit,tidak ada satu pun diantara mereka yang membuka pembicaraan,sampai akhirnya..
"Lexa.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
Teen FictionCerita ini menceritakan bagaimana kehidupanku setelah pindah ke kota metropolitan ini.Yang kufikir kehidupanku akan menjadi lebih baik,tapi justru sebaliknya,aku kembali mendapatkan banyak masalah setelah pindah ke kota metropolitan ini.Tapi,aku yak...