"Lexa.. bangun Lexa.." seseorang mengguncang badan gua. Gua membuka mata gua pelan-pelan. Mom duduk di ranjang. Gua terbelalak dan langsung menjauh dari mom.
"Mom ngapain di kamar Lexa!?" Ujar gua.
"Lexa.. hari ini Mom mau ngasi tau sesuatu ke kamu.." Mom berbicara sambil mengelus pelan rambut gua.
"Bicara apa emang? Biasanya Mom kan sibuk sama kerjaan kantor atau ga ngerumpi sama ibu-ibu sosialita."
"Lexa,jaga bicara kamu!"
"Yang Lexa bilang ini fakta Mom,jadi ga salah dong."
"Sejak kapan kamu jadi ga sopan seperti ini Lexa?"
"Udahlah Mom,gausah banyak nanya,Mom mau ngapain ke kamar Lexa? Langsung to the point aja Mom." Ucap Lexa datar.Sepertinya saat ini belum waktunya untuk aku mengatakannya.Kenapa sikapnya jadi berubah seperti ini.Dulu aku masih bisa bercengkrama sebentar dengan dia.Tetapi sekarang,untuk menjawabku saja dia tidak melihat ke arahku.Ini memang salahku.Seharusnya dari awal aku bisa membagi waktuku dengan bijaksana. Batin Ariska (Mom Lexa)
"Kok diem?! Kalau gaada kepentingan,cepat keluar!" Ujar Lexa.
PLAKKK!! Satu tamparan mendarat mulus di pipi Lexa.
Air mata telah membendung di sudut mata Lexa,tapi dia menahan air matanya.
"Tampar lagi,tampar Lexa Mom!"
"Dasar anak kurang ajar,tidak tahu diuntung! Sudah dibesarkan selama ini,tapi kamu tidak menghargai kami! Apa sebenarnya mau kamu,hah??!! Apa?!!" Ariska berteriak dengan penuh emosi.
"Apa kalian pikir dengan fasilitas yang kalian berikan ini,cukup untuk Lexa Mom??? Nggak!! Bukan itu yang Lexa mau! Lexa ga pernah dapat kasih sayang dari kalian,apa kalian tau itu?!" Lexa tak bisa menahan air matanya untuk turun.
Ariska terdiam. Dia pikir Lexa bisa bahagia dengan fasilitas yang dia berikan selama ini,tapi ternyata dia salah. Lexa butuh kasih sayang yang tak pernah dia dapatkan selama ini. Tapi pikiran yang egois terbesit di benak Ariska. "Aku tidak salah. Fasilitas yang selama ini telah ku berikan merupakan wujud kasih sayangku kepadanya. Anak ini lah yang tidak tahu diuntung." batinnya dalam hati.
"Kamu memang tidak tahu diuntung.Mestinya kamu bersyukur dengan faslitas serba lengkap yang telah kami berikan,sekarang kamu minta lagi yang lain??? Dasar anak kurang ajar! Aku tidak pernah berharap telah melahirkanmu. Desis Ariska sambil menatap Lexa tajam.
Lexa tidak pernah menyangka Ariska akan mengatakan kata-kata yang membuat hati Lexa terluka. Bukan kasih sayang ini yang Lexa inginkan,bukan seperti ini.
"Mom jahat,mom jahat!! Mom egois,ga pernah mikirin Lexa! Lexa benci sama Mom,Lexa benci kalian!!" Tangis Lexa pecah seketika. Dia benar-benar kecewa. Sangat sangat kecewa.
"Ada apa ini ribut-ribut? Lexa kamu kenapa nak??" Jason (Ayah Lexa) datang menghampiri mereka.
"Lexa mau pergi dari sini Dad,kalian ga pernah sayang sama Lexa!"
"Ah Lexa, Dad cape. Kamu jangan berbuat ulah,kalau kamu butuh apa-apa, minta saja ke Bi Imah ya, Dad mau tidur dulu." Ayah Lexa langsung meninggalkan Lexa tanpa melihat ke arah Mom Lexa.
"Kamu lihat sendiri kan Lexa? Dia jauh lebih egois daripada Mom. Seharusnya kamu bersyukur Mom masih mau perduli kepada kamu."
Lexa hanya mengangguk mendengar ucapan Ariska. Dia benci Ayah dan Ibunya,mereka benar-benar egois. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan menjadi seperti ini.
"Yasudah,kalau gitu,Mom mau mandi dulu. Daritadi hanya ngurus kamu yang ga jelas kenapa." Ariska meninggalkan kamar Lexa tanpa rasa perduli sedikit pun.
Calvin. Ya Lexa harus menelfon Calvin. Dia butuh Calvin sekarang juga. Hanya Calvin yang bisa mengerti perasaan Lexa saat ini.
A/N
Hai haiiii! Sorry ya baru update sekarang,hehehe. Soalnya lagi ga ada ide buat lanjutin gimana ceritanya,sedih kan? Hahaha (sorry author lagi gesrek)
Tunggu terus kelanjutan cerita ini ya,vomment dari kalian sangatlah berarti,terimakasih :)))
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
Teen FictionCerita ini menceritakan bagaimana kehidupanku setelah pindah ke kota metropolitan ini.Yang kufikir kehidupanku akan menjadi lebih baik,tapi justru sebaliknya,aku kembali mendapatkan banyak masalah setelah pindah ke kota metropolitan ini.Tapi,aku yak...