Part 4

334 25 0
                                    

Minyoung masih membeku di tempatnya ketika posisinya sudah sangat dekat dengan Jimin. Akankah ini terjadi padanya? Akankah Jimin melakukan itu padanya?

"Minyoung-ah...."

Perlahan Minyoung menutup kedua matanya ketika Jimin makin mendekatkan wajahnya. Minyoung mulai merasakan deru napas Jimin menyapu lembut wajahnya. Dan...

Cup.

Minyoung seketika membuka mata. Jimin yang melihat reaksi Minyoung hanya tergelak. Ternyata Jimin tidak benar-benar mencium bibir Minyoung, melainkan menggunakan jarinya. Dasar Jimin kurang ajar!

"Yak! Kau mempermainkanku?"

Minyoung langsung saja mendorong tubuh Jimin agar menjauh. Uhh, bahkan Jimin terus tertawa tanpa henti. Ini membuat Minyoung semakin malu saja.

"Hari ini cukup sampai sini saja. Ayo, pulang."

Jimin kembali menggenggam tangan Minyoung ketika kotak ferris wheel yang mereka naiki sudah tiba di bawah.

***

Mereka tiba di rumah Minyoung cukup larut. Ini melebihi perkiraan mereka karena jalanan yang tidak mudah untuk diprediksi.

"Eomma...."

Tiba-tiba ibu Minyoung keluar dari rumahnya, mungkin karena mendengar suara mobil Jimin dari luar.

"Omo! Dari mana saja, Minyoung? Ini larut sekali."

Jimin menghampiri ibu Minyoung seraya membungkuk hormat. Tak lupa dengan senyuman manisnya.

"Maafkan aku, ahjumma. Aku mengajaknya ke taman bermain hingga lupa waktu. Sekali lagi maafkan aku."

Minyoung tertegun melihat Jimin yang seperti itu. Ingin rasanya ia memeluk pria yang sedang membungkuk berulang kali untuk minta maaf. Betapa manisnya Jimin.

"Anak muda, sudah cukup. Kau tidak perlu meminta maaf berulang kali seperti ini."

"Tapi ahjumma--"

"Sudahlah, Jim. Ibuku tidak marah."

Minyoung tersenyum sambil menghampiri Jimin.

"Apa kau mau mampir dulu?" Tanya ibu Minyoung seraya mengulas senyum pada Jimin.

"Ini sudah larut, jadi kurasa sebaiknya aku pulang. Lagipula Minyoung harus beristirahat karena besok masih sekolah--"

"Ayo."

Ibu Minyoung pun langsung menarik lengan Jimin tanpa meminta persetujuan darinya. Jimin menatap Minyoung bingung, namun Minyoung tak peduli. Ia hanya bisa menertawai Jimin yang panik karena ditarik paksa untuk berkunjung.

"Duduklah, biar kubuatkan teh untukmu."

Ibu Minyoung pergi ke dapur setelah berhasil membawa Jimin ke ruang tamu-nya.

Jimin menatap Minyoung yang sudah duduk di sebelahnya sambil menyalakan televisi.

"Minyoung, maaf merepotkan."

Minyoung lantas tersenyum, "merepotkan apa? Justru ibuku yang merepotkanmu. Padahal kau harus istirahat, 'kan?"

"Tidak apa-apa." Jimin menggeleng, "ini pertama kalinya aku masuk ke rumahmu."

Jimin menampikkan senyuman terbaiknya ketika Minyoung menatapnya. Ini membuat Minyoung kacau hanya dengan menatap senyum itu. Ibu Minyoung dengan cepat tiba di ruang tamu sambil membawa nampan.

"Hei, Minyoung. Lebih baik kau mandi dulu. Lihat wajahmu yang berminyak itu?"

Minyoung mendengus pelan, lalu berdiri dan meninggalkan ruang tamu. Minyoung akan membiarkan ibunya menginterogasi Jimin. Uh, Minyoung jadi penasaran seperti apa wajah Jimin yang tegang. Hihihi...

INDIFFERENT Boy X Girl (Park Jimin BTS Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang