Afterward

390 21 8
                                    

Hari ini, Jimin mengirim pesan bahwa ia tak bisa menjemput Minyoung karena sakit. Tentu Minyoung khawatir dan berencana menjenguk Jimin ke apartemennya.

"Eoh?"

Minyoung terkejut karena pintu apartemen Jimin tidak dikunci.

Gelap. Apa Jimin ada di kamarnya?

"Jimin..."

Minyoung menghampiri sofa, meja makan, bahkan dapur. Tapi tak menemukan Jimin hingga ia dikejutkan dengan lampu yang menyala ketika ia memasuki kamar Jimin.

Minyoung terkejut, ketika Jimin muncul dari balik pintu yang membawa cake dengan lilin menyala di atasnya.

"Kau sedang apa, Jim? Hari ini bukan ulang tahunku."

Mendengar itu, Jimin tersenyum. "Hari ini adalah hari jadi kita yang setahun. Kau lupa?"

Eh? Benarkah? Jadi Jimin sengaja menyiapkan ini? Bahkan Minyoung tidak mengingatnya sama sekali.

"A-aku lupa. Maafkan aku..."

Jimin hanya tersenyum seraya mengelus puncak kepala Minyoung. Ah, gadisnya ini memang pelupa.

"Kalau begitu, tiup lilin ini bersamaku. Kita rayakan hari jadi kita disini."

Minyoung mengangguk, lalu meniup lilin tersebut bersamaan dengan Jimin. Mereka saling tersenyum hingga duduk di pinggir tempat tidur Jimin.

"Uhm, aku tidak menyiapkan apa-apa untuk hari jadi kita. Maafkan aku...."

Jimin tersenyum lagi, kemudian menarik tubuh Minyoung hingga gadis itu terbaring di tempat tidur.

"Aku yakin kau sudah menyiapkannya," ucap Jimin berbisik. Uh, Minyoung merinding. Apa mungkin Jimin merencanakan sesuatu?

"Menginaplah disini. Aku tahu orangtuamu memenangkan lotre dan sedang berlibur ke Eropa."

Minyoung mengernyit tak mengerti. "Lalu?"

Sedetik Jimin tersenyum, lalu menindih Minyoung yang memang berada di bawahnya.

"Jadi kau sudah merencanakan ini? Mengatakan kalau kau sakit dan--"

Jimin membungkam mulut Minyoung dengan bibir manisnya. Uhh, ia selalu tahu kalau ini adalah kelemahan Minyoung.

"Yak! Kenapa kau jadi mesum begini?!"

***

-End-


INDIFFERENT Boy X Girl (Park Jimin BTS Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang