Hari sudah cukup sore, jadi aku akan menjemput Elaine sementara aku meminta Lucien mengantar Zavent sampai ke rumahnya. Karena kurasa Zavent terlalu ketakutan akan ancaman Jordan. Mungkin pernah di culik membuatnya selalu antisipasi akan sesuatu. Tapi aku merasa tak perlu menakuti sesuatu yang bahkan sudah tak ada.
Aku sampai di Orion dan langsung menemui Adelaine di ruang bermainnya. Ia pasti sedang bermain dengan Pangeran Charles. Aku sendiri tak tahu kemana Muse, si Ratu sinis sok sibuk itu. Ia tak ada di tempat bermain anak-anak tapi juga tak menyambutku.
"Ibu!!" Elaine berlari ke arahku dan langsung memelukku.
"Hai anak-anak, apa hari kalian menyenangkan?" Sapaku dan aku baru menyadari bahwa Pangeran Canes juga ada disana.
Itu berarti, Kayathylane ada disini. Pantas saja Muse menghilang.
"Sangat menyenangkan, Yang Mulia. Ratu Witchess membawakan kami mainan baru."
"Luar biasa, tapi dimana mereka?" Tanyaku.
"Tidak tahu," Pangeran Charles menggeleng, "tapi ibu sangat suka menghabiskan waktunya di perpustakaan, mungkin mereka ada disana."
"Kalau begitu, aku titipkan Adelaine pada kalian, jaga ia. Aku akan segera kembali, oke anak-anak?" Aku menaikkan sebelah alisku.
Pangeran Canes dan Charles mengacungkan jempolnya, "Tenang saja, kami akan menjaga Tuan Putri, Your Highness," jawab Canes dengan senyum lebarnya.
"Terima kasih," aku mengangguk dan menatap Elaine, "Elaine, ibu akan pergi sebentar dan kembali untuk menjemputmu. Kau akan jadi anak yang baikkan?"
"Tentu saja, ibu. Semuanya bisa di atur."
Aku mengangguk dan meninggalkan mereka bertiga yang kembali bermain ala anak-anak. Aku mencari Muse dan Thylane di perpustakaan, mereka sedang berbincang ketika aku masuk. Tentu saja dengan izin Muse, jika aku masuk sembarangan, ia akan memenggal kepalaku saat ini juga karena ketidaksopananku.
"Kau menjemput Elaine?" Tanya Muse.
"Ya, aku bertanya-tanya kemana Ratu Darkness yang tak menyambutku. Tapi ternyata ia disini."
"Senang mendengar pujianmu," Muse tersenyum.
Aku menoleh pada Thylane yang bahkan tak menoleh padaku seolah aku tak ada, "Dan si penyihir ini, ia bahkan tak menoleh untuk teman lamanya?"
"Aku bukan tuan rumah disini. Aku bahkan tak akan menyapamu di kerajaanku."
Aku mendengus, "Pastikan saja untuk datang ke pertemuan selanjutnya."
"Dan kupastikan bahwa aku tak akan datang. Percayalah, aku selalu menepati perkataanku," katanya serius.
Aku menangkat bahuku, "Kurasa aku tak punya banyak waktu untuk mendebatkan hal ini dengan kalian. Aku hanya ingin mengatakan bahwa pertemuan selanjutnya akan berada di kerajaanku, Muse dan kau harus datang. Itu saja. Aku akan pergi sekarang karena hari sudah semakin malam."
"Tentu saja, kau bisa pergi dengan tenang. Aku akan mengantarmu."
"Terima kasih. Terima kasih untuk tak mendebatku lebih dari sekali," kataku kepada Muse.
•••
Saat aku dan Elaine keluar dari Orion, hari sudah mulai gelap dan menggunakan jalan umum hanya memperlama perjalanan kami ke Corona Australis. Jadi aku dan Elaine memutuskan untuk melewati Dixie Forest, kebetulan aku dan Elaine tak membawa kereta dari Orion karena salju akan membuat kereta tersebut terjebak dan berjalan lambat.
Ketika aku dan Elaine sedang berjalan di Dixie Forest menuju jalan pintas ke Corona Australis, aku merasakan hal aneh. Seperti ada yang mengikutiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIRROR: Treacherous Chain
FantasyIII. Chapter Three Semua yang terjadi seperti rantai. Rantai yang berbahaya. Rantai yang sama seperti rantai Angel Mirror yang mencekiknya. Semua berawal dari seorang penyusup lalu ada pengkhianat dan penyerangan. Mereka adalah orang orang berbahaya...