Oktober, 15 2010 ( pagi )
"bukan kalian yang seharusnya bertanya seperti itu, kamilah yang berhak bertanya, apa yang kalian lakukan disini semalaman ?"marah papanya sivia. kemudian alvin dan sivia saling menatap diri mereka masing-masing, sivia dan alvin terkejut.
"sivia, cepat pakai pakaianmu, ikut dengan papa sekarang juga...."bentak papanya.
"i-iya pah..."gugup sivia.
Kemudian semua yang ada di kamar alvin keluar.
~
"keputusan papa tidak bisa di ganggu gugat lagi, kalian 2 hari lagi akan di nikahkan.."ucap papanya sivia terpaksa saat mereka semua berkumpul di ruang tengah rumah sivia, disana ada alvin,kedua orang tua alvin, agni, mama sivia dan dea., kemudian papanya sivia masuk ke dalam kamarnya meninggalkan mereka semua, karna papanya sivia masih marah kepada sivia dan alvin.
"mah, sivia benar-benar gak ngelakuin apa-pun, kita berdua benar-benar gak sadar waktu itu mah..."jelas sivia menangis. Sivia dan alvin sudah mencoba menjelaskan semuanya, namun papa sivia adalah orang yang keras dan galak.
"alaaaah, lo tau gak papa udah marah, dan lo tau , lo tuh gak lebih dari cewek murahan..."kesal dea, karna dia harus mendengar kabar sivia akan menikah dengan alvin, dea sudah menyukai alvin sejak 1 tahun yang lalu.
"dea, kamu gak boleh seperti itu,"bentak mamanya.
"udahlah mah..."kesal dea, kemudian dia langsung beranjak pergi. Sedangkan kedua orang tua alvin hanya menerima apa-pun keputusan papanya sivia.
"tapi gimana sama sekolah sivia maah..."Tanya sivia penuh berharap agar mamanya menolongnya untuk membatalkan semuanya.
"kamu bakalan jadi guru TK di sekolah milik papamu vi,"
"mama kamu benar sivia, sedangkan alvin bakalan nerusin perusahaan om.."ucap papanya alvin, sivia hanya diam, dia menatap alvin penuh berharap alvin membelanya , tapi apa yang di lakukan alvin, alvin hanya diam menunduk.
"kalo begitu, besok kalian ikut mama ya untuk menyiapkan hari pernikahan kalian nanti.."sahut mamanya alvin. Alvin hanya diam, sedangkan sivia langsung berlari ke dalam kamarnya setelah mamanya alvin bilang seperti itu.
~
Sivia masuk ke dalam kamar mandinya, disana dia menangis sebisa-bisanya, tiba-tiba hape sivia bergetar sebuah panggilan masuk.
Rio call......
DDDRrrTTT
DDRRTTTtt
DDDRrrTTT
DDRRTTTtt
DDDRrrTTT
DDRRTTTtt
DDDRrrTTT
DDRRTTTtt
DDDRrrTTT
DDRRTTTtt
Ntah yang sudah berapa kalinya rio menelpon sivia, namun tidak di jawab oleh sivia, sivia membiarkan hapenya yang terus-menerus bergetar.
DDRrrTTT
Tiba-tiba sebuah pesan masuk dari rio datang, kemudian sivia membukanya.
"aku mohon angkat telp dari aku, aku mau ngomong sama kamu vi.."
DDDRrrTTT
DDRRTTTtt
"h-ha..hallo..."ucap sivia bergetar, dia takut, perasaannya sedang benar-benar kacau saat ini.