part 11

4 0 0
                                    

Seung Mi kaget melihat ayah tirinya di depan matanya.
"Seung Mi, ini ayah"
Seung Mi ketakutan dan mundur masuk ke dalam rumah. Ibunya Baek Sung Hee datang. Sung Hee kaget karena suaminya ternyata datang ke apartemennya.
"Bagaimana kau bisa tau tempat ini", katanya kaget
"Aku hanya mencari Eun Sung".
Sung Hee memaksanya untuk bicara dengannya di luar.
Akhirnya mereka berbicara taman. Go Pyung Jung penasaran sekali mencari Eun Sung dia mencari tau alamat Sung Hee dari karcis parkirnya waktu itu. Sung Hee masih stress. Go Pyung Jung sudah menelepon sekolah Eun Sung di amerika, tetapi dia sudah tidak terdaftar di sana. Sung Hee terus berbohong mencari alasan.
Seung Mi ternyata mengikuti mereka berdua dan mendengarkan semuanya.

Seung Mi terpukul, dia berjalan-jalan tak tentu arah. Dia akan menelepon Hwan , tetapi dia mengurungkan niatnya. Dia pergi ke bar langganan mereka, dan minum-minum. Teman Hwan menelepon Hwan, dia memberitahu Seung Mi ada di barnya minum-minum. Seung Mi mendengarnya, dia protes dan segera pergi (dia ga mau Hwan tau). Di bis Hwan begitu khawatir, sampai di bar Hwan heran karena Seung Mi sudah pergi.

Pagi-pagi seperti biasa Eun Sung menagih cicilan hutangnya 5000 won (80rb rupiah kira-kira). Hwan memandang Eun Sung. Dia tidak percaya bahwa tadi malam Eun sung terlihat "lain". Eun Sung mencatatnya cicilan Hwan
"Utangmu tinggal 760.000 won lagi (6 jutaan rupiah)", kata Eun sung lalu pergi.
"Dia memang tergila-gila uang", kata hwan berkeluh kesah.
(pikir-pikir kasian juga Hwan, dapet uang saku ga banyak eh masing dipotong 50% ama Eun Sung haha)

Di restoran seperti biasanya, Eun Sung mengajari Hwan. Tiba-tiba ada tamu memanggilnya minta kimchinya dipotong kecil-kecil. Eun Sung dan manager menyuruh Hwan melayani pelanggan. Hwan dengan terpaksa dan semaunya menggunting kimchi di meja pelanggan. Saus kimchi itu terpecik kemana-mana dan mengenai kemeja putih pelanggan. Pelanggan marah, hwan dengan sombongnya hanya berkata
"Aku akan membayar biaya dry cleaning"
Pelanggan itu marah karena hwan tidak sopan bahkan tidak meminta maaf. Manager datang meminta maaf.
Eun Sung juga datang menyusul, dia telah siap dengan kain dan sabun untuk membersihkan sementara kemeja pelanggan yang kena kotoran.
"Aku bersihkan dahulu supaya tidak ada noda yang menempel setelah dry cleaning". Eun Sung meminta maaf untuk Hwan. Dan membela Hwan sebagai pegawai baru yang mungkin gugup sehingga lupa mengucapkan maaf. Eun Sung berkata ini salahnya karena tidak melatihnya dengan baik. Hwan kesal dan pergi ke roof garden.

Tak lama kemudian Eun Sung menyusul ke rooof garden dia memarahi Hwan.
"Mengapa kau tidak meminta maaf". Ternyata selama hidupnya Hwan tidak biasa meminta maaf. Eun Sung bilang itu tidak susah dan memberi contoh . Dia meminta Hwan untuk melihat dari sudut pandang dan perasaan pelanggan. Eun Sung berkata walau dia belom pernah melakukannya, Hwan harus mulai mengatakannya. Hwan tidak mau berubah. Eun Sung mengerti mengapa nenek tidak mau memberinya warisan. "Selain uang, kamu ini tidak punya apa-apa"
Hwan marah
"Coba tanyakan ke orang-orang di luar, adakah seorang nenek yang akan memberikannya warisannya kepada orang lain", tantang Hwan
Eun Sung membalas "Coba tanyakan pada orang-orang, adakah seorang nenek yang mempunyai cucu sepertimu"
"Jika nenek benar menawarkan warisannya padaku, aku akan langsung menerimanya", Eun Sung kesal dan pergi.

Manager memberi tahu Eun Sung, bahwa Eun Sung sebulan berada di outlet pusat ini. Mulai besok dia akan ditransfer ke pabrik makanan. Eun Sung juga senang karena hari ini dia menerima gaji pertamanya. Untuk perpisahan Eun Sung manager dan para karyawan minum-minum di roof garden.
Pulang kerja Eun Sung begitu bersemangat dan berlari riang. Hwan melihatnya
"Dia saking senangnya sampai mau terbang", hwan berceloteh dalam hati.

Eun Sung pergi ke atm untuk mengecek buku tabungannya (di korea kayak di jepang, di atm bisa juga langsung print buku), dia senang melihat saldo yang tertulis di buku tabungannya
(kayaknya gaji Eun Sung 1 jutaan deh berarti 8 jutaan rupiah, untuk karyawan baru dalam masa percobaan gede juga ya kalo dibandingkan di negara kita).

Oh Yong Ran kepayahan, dia sedang dilatih Pelayan Pyo untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Kemudian Pyo menghibur nyonya Oh karena malam ini nyonya tidak usah menyiapkan makan malam, karena Eun Sung yang baru mendapatkan gaji pertama, akan membuatkan makan malam untuk sekeluarga.

Eun Sung datang membawa barang belanjaan. Nyonya Oh meminta EUn Sung segera masak karena mereka sudah lapar.
"Maaf, Silakan tunggu 30 menit".

Jung menunggu makan malam, dia dan ibunya penasaran masakan apa yang bisa disiapkan dalam 30 menit. Paling hanya ramen.

Masakan sudah siap, semua termasuk pelayan Pyo sudah siap dimeja. Jung belom apa-apa menganggap remeh dan berkata 3 orang yaitu dia , kakanya dan ibunya pasti tidak suka. Tapi hwan protes dia mencobanya dan berkta makanan ini layak dimakan. Nenek dan Pyo juga memuji rasa dan kreasinya.
"Nasi campur (korea) dengan daging steak dan sayuran", eun sung menjelaskan kreasi masakannya.
Jung dan nyonya Oh juga tidak menyangka masakannya enak.
(Eun Sung di Amerika dulu malah belajar masak)

Eun Sung memberi hadiah ikat kepala pada Pyo dari gaji pertamanya. tapi dia minta maaf tidak membelikan untuk Jung karena harganya hanya 8000 won. Jung pasti tidak mau memakainya.
Eun Sung membelikan baju untuk nenek.
"Emang kau dapat dimana baju sebagus ini dengan harga di bawah 10rb won?", tanya nenek penasaran.
"Untuk nenek tentu bukan 10rb wontetapi lebih sedikiiit". mereka tertawa.
Nenek menanyakan bagaimana cara kerja dan pelayanan di restoran. Dan apa yang Eun Sung dapatkan dari sana.

Seung Mi membuka internetnya meminta dengan berat hati email ayahnya dan juga email eun sung. ternyata Seung Mi terpaksa menuruti ibunya dia memalsukan email Eun SUng dan menyurati ayahnya Go Pyung Jung. Di situ dituliskan Eun SUng mendengar bahwa ayahnya ternyata masih hidup dari ibu tirinya. Eun Sung kaget tapi juga kecewa dan marah pada ayahnya. Karena ayah tega melakukan ini dan membohongi mereka semua. Go Pyung Jung kecewa dan minum-minum.

Eun Sung bangun pagi dengan lega, karena hari ini dia tidak harus ke restoran dan terbebas dari Woo hwan.
Eun Sung datang ke pabrik dan memperkenalkan diri. Dia siap bekerja keras ditempat yang baru.
Woo Hwan bekerja dengan malas di restoran. Sepertinya sepeninggalan eun sung dia kesepian. (nah loh!)
Dia sempat terngiang-ngiang suara dan teriakan-teriakan Eun Sung si restoran.
Manger menegurnya karena dia tidak bertindak inisiatif jika tidak ada Eun Sung yang mengarahkannya.
Manager menyuruhnya membereskan sepatu sepatu pelanggan. Hwan merasa jijik, bukan merapikan tapi dia hanya menendang-nendang sepatu dengan kakinya. Pelanggan yang melihat tentu saja tidak terima.
Hwan dipanggil manager ke kantornya. Hwan juga diberhentikan dan diminta pindah ke group lainya yaitu pabrik makanan.

Eun Sung kaget melihat Hwan ada juga di pabrik makanan. Hwan diterima oleh pimpinan pabrik.
"Dulu aku membangun pabrik ini bersama ayahmu", kata pimpinan
Pimpinan lalu menyuruh ibu supervisor mengarahkan Hwan. Hwan kaget karena wanita itu orang yang dulu pernah diremehkannya. Ibu supervisor siap "membalas" Hwan.

Nenek (CEO Jang Sok Ja) mendapat laporan dari direktur Park (ayah Park Jun Se) bahwa cabang ke-2 restoran/oultet terancam ditutup. Nenek kaget dan tidak menginginkan hal itu. Namun diektur Park menjelaskan bahwa cabang ke-2 itu merugi dan pemegang sahamnya ingin cabang itu ditutup. CEO Jang berpikir keras.

DEngan bekal foto terbaru Eun Woo, Eun Sung menerima kabar tentang Eun Woo. Dia ingin kesana diantar oleh Jun Se. Mereka menemui sepasang orang tua yang menerima Eun Woo dengan baik. Malangnya tiba-tiba Eun Woo sudah tidak berada di sana. Tapi Eun Sung mencurigai ibu tirinya dibalik semua ini.

Brilliant Legancy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang