3. Jalani Saja

206 19 0
                                    

-Author's POV-

Mobil ambulan telah datang, Mingyu dibopong kedalamnya. Mina masih terkejut dengan apa yang menimpa Mingyu. Tubuhnya gemetaran melihat seorang yang dia anggap sebagai sahabat bahkan lebih kini terkapar tanpa sadar dan terluka.

"Biarkan aku ikut juga, aku temannya," kata Mina mengajukan diri untuk ikut kemobil.

Diperjalanan menuju Rumah Sakit, Mina terus menggenggam tangan Mingyu sementara petugas medis melakukan tugasnya memeriksa dan membersihkan luka Mingyu.

"Maaf, pasien akan kami rawat. Mohon tunggu diluar ruangan," pesan perawat pada Mina dan dua orang saksi kecelakaan yang ikut membawa Mingyu ke Rumah Sakit.

"Mingyu-ya. Aku disini," kata Mina dengan isak tangisnya menatap nanar pintu ruang IGD yang mulai tertutup.

Mina bingung harus melakukan apa. Pikirannya kacau. Walaupun dia mengambil jurusan kesehatan yang setiap saat melihat sampel darah, tetap saja berbeda pada kondisi seperti ini. Tubuhnya masih lemas seakan merasakan apa yang Mingyu alami.

"Coba telfon keluarganya. Katanya kamu temannya, lebih baik katakan apa yang sebenarnya terjadi," kata saksi pertama.

"Benar, lakukan itu. Jangan khawatir, pelakunya sudah ditangani orang-orang dilokasi tadi untuk dilaporkan kepolisi," tambah saksi kedua.

Mina patuh dengan ucapan kedua orang tersebut. Saat membuka kunci handphonenya ada 3 pemberitahuan pesan dan 2 panggilan tidak terjawab. Mina mengabaikan itu, dia fokus menelpon Ibu Mingyu.

-Mina's POV-

Beberapa menit kemudian tampak Ibu dan Adik Mingyu, kedua orang itu sama khawatirnya denganku.

Dua jam lebih menunggu akhirnya Dokter keluar dari ruang IGD, menyampaikan berita yang menyejukkan otakku. Mingyu akan baik-baik saja.

Sekarang sudah hampir pukul 10 malam. Ibu Mingyu memintaku untuk pulang ke rumah, dia khawatir jika orang tuaku akan mencariku. Dia menawari untuk mengantarku pulang, tapi aku menolaknya.

Aku pulang dengan bus malam, beruntung ini adalah bus terakhir untuk jurusan kerumahku.

"Pusing sekali. Tapi syukurlah Mingyu baik-baik saja. Hoaam~" aku menutup kedua mataku sebentar, merasa kalah dengan rasa lelahku.

-Author's POV-

Sesampai dirumah Mina disambut oleh kepanikan Ibunya dan Dahyun karena penampilan Mina acak-acakkan dengan sedikit noda darah pada seragamnya.

"Mina, kamu kemana saja? Eomma menelponmu tapi tidak kamu angkat," kata Ibu Mina, mengecek tubuh putrinya untuk memastikan tidak ada luka atau apapun.

"Tadi Mingyu kecelakaan, jadi aku ikut mengantarnya ke Rumah Sakit. Syukurlah dia baik-baik saja. Aku lelah. Biarkan aku mandi, eomma," jelas Mina.

Mina merebahkan tubuhnya ditempat tidur. Kembali memutar balik apa yang terjadi hari ini tadi. Dia mengecek handphone, lalu terkejut setelahnya.

-Mina's POV-

<36 Pesan Grup, baru saja> (Grup Kelas Mina)

"Pasti mereka meributkan apa yang terjadi pada Mingyu," aku menebak dan tebakanku benar.

Dia baik-baik saja kalian tidak perlu cemas : balasku pada pesan Grup.

<2 Pesan Momo, 8 jam yang lalu>
Mina, catatanmu aku pinjam ya.

ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang