Bagian Empat Belas

10K 1K 54
                                    

@YJskPresent

。。* 。。


Mereka kembali ke kastil ketika matahari sudah cukup tinggi dengan panas yang mulai membakar bumi mereka terlilah lelah sesampainya di kastil. Semua orang menyambut kembalinya Jaejoong dengan wajah berbinar senang serta sambutan yang membuat Yunho terkejut.

Sepertinya selama ia meninggalkan Gwangju dua minggu terakhir telah membuat banyak perubahan, Yunho tidak akan heran jika semua pelayan lebih mengenal Jaejoong ketimbang dirinya.

Meskipun begitu, Yunho maupun Jaejoong terkejut mendapati semua pelayan menyambut mereka layaknya menyambut keluarga mereka sendiri. Bukan tidak suka, tentu saja bukan! Melainkan mereka merasa terharu karena mereka di perlakukan layaknya keluarga sendiri. Mereka tidak perlu mengatakan hal itu, terlihat jelas di bola mata setiap orang yang mereka lewati saat memperhatikan Jaejoong berjalan bersamanya memasuki halaman kastil.

Tidak heran jika mereka semua memiliki perasaan sayang terhadap Jaejoong, Yunho mendapati tunangannya itu mampu memahami mereka semua serta menghapal nama nama para pelayan yang jumlahnya melebihi lima puluh orang bahkan sampai penjaga gerbang maupun pekerja istal. Itu mengejutkan, Yunho sendiri hanya mengingat beberapa nama dari mereka.

Para pelayan segera bertanya apa yang Jaejoong butuhkan, beberapa dari mereka bahkan sudah berlari ke lantai atas, kamar Jaejoong untuk menyiapkan kebutuhan serta air hangat untuk pemuda itu mandi. Mereka begitu sangat perhatian sampai membuat kedua bola mata indah Jaejoong berkaca kaca. Perasaan ini terasa menyenangkan, seakan ia di sambut oleh keluarga besar meskipun mereka tidak memiliki ikatan darah. Seperti dulu ketika ia dan saudaranya pergi bermain terlalu lama dan kembali mendapati ibunya khawatir menunggu mereka di teras rumah.

Yunho berjanji akan memperlakukan mereka semua lebih baik dari sebelumnya, karena ia sadar, selama ini ia di perlakukan dengan sangat istimewa, terlepas ia majikan yang memberikan mereka gaji, mereka semua bersikap begitu tulus menjaga serta memenuhi kebutuhan Yunho.

"Biarkan dia istirahat." Kata itu meluncur sedikit lebih tegas. Bagaimanapun juga Yunho tidak tahan mereka semua mengerumuni Jaejoong seperti lebah mengerumuni madu. Dan jika boleh jujur ia cemburu dengan perhatian yang mereka semua berikan terhadap tunanganya.

Jaejoong sendiri merasa bersyukur atas itu. Seluruh tubuhnya terasa pegal, ia ingin segera pergi ke kamar untuk berendam air hangat sekarang juga. Namun perhatian semua orang membuatnya terharu, sampai pelupuk matanya terasa panas.

Bibi Yuri menyambut Jaejoong di pintu depan. Wajah wanita itu terlihat lelah meski senyum menghiasi wajahnya. Kekhawatiran terlihat jelas di sana setelah melihat penampilan Jaejoong yang berantakan.

"Jongie sayang." Dengan kata itu Jaejoong tahu, ia telah membuat kesalahan besar dengan membuat semua orang menghawatirkan dirinya, terutama bibi Yuri yang telah begitu baik kepadanya.

"Maafkan Jongie." Ia menunduk, merasa bersalah karena pergi tanpa pamit.

Wanita itu merengkuh Jaejoong ke dalam pelukan, membisikan kata 'tidak apa apa, semua baik-baik saja' yang membuat Jaejoomg ingin menangis tersedu. Oh, bibi Yuri membuatnya merindukan ibu.

Yunho membiarkan bibinya membimbing Jaejoong menaiki tangga untuk istirahat sebelum makan siang, atau lebih cocok di sebut makan siang lebih awal.

Ia juga butuh mandi dan istirahat setelah semalaman menjelajahi hutan untuk mencari Jaejoong. Otot tubuhnya terasa menyakitkan, ia baru menyadari itu. Sepertinya berendam air hangat terdengar menggiurkan.

Sebelum Jaejoong menaiki tangga, Yunho berkata. "Kita akan bicara setelahnya, Jongie, temui aku setelah kau membersihkan diri." Bibi Yuri sudah akan menyahut namun wanita itu urungkan setelah melihat tatapan tajam yang Yunho arahkan kepadanya.

Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang