Bagian Dua Puluh Tiga

8.9K 1K 74
                                    

@YJskPresent.
。。* 。。

Suara teriakan bahagia terdengar dari luar jendela, suara tawa bocah serta wanita menganggu tidur nyenyak Yunho yang sangat ia butuhkan setelah malam panjang yang ia habiskan dengan minum minum sepanjang malam tadi.

Yunho menahan erangan saat merasakan dampak dari anggur yang ia tegug kemarin malam. Ini tidak sepadan dengan tidur sepanjang malam karena ia memang tidak ingat bagaimana bisa ia berada di kamarnya.

Bahkan Yunho tidak ingat ia masuk ke kamar setelah menghabiskan beberapa botol anggur semalam bersama pria yang meminta, atau lebih tepatnya menyeret Yunho kembali ke kastil.

Yang Yunho ingat ia menegug habis beberapa botol karena frustasi, istrinya mendiamkan Yunho sepanjang hari sekembalinya ia dari Villa keluarga kemarin. Jaejoong begitu menjaga sikap serta kata kata saat berbicara maupun berdekatan dengannya. Bahkan, ciuman selamat datang dari istrinya terasa hambar meskipun senyum lebar menghiasi bibir mungil Jaejoong yang ingin sekali Yunho lahap detik itu juga.

Memang bukan kehendak Yunho ia kembali, Hankyung lah yang menarik Yunho kembali setelah mengatakan pria itu akan pergi tak lama lagi. Dan iapun kembali, namun menyesali keputusannya sendiri setelah melihat istrinya yang cantik, dan iapun tergoda untuk menyentuh Jaejoong, menarik istrinya itu ke kamar mereka dan mengunci mereka berdua di sana sepanjang sisa hari itu.

Sepanjang malam yang dapat ia ingat, Yunho menegug anggur dan membayangkan bercinta dengan istrinya, Jaejoong terlihat semakin mengoda dari terakhir kali ia lihat. Jaejoong begitu mungil berbaring di sisi lain ranjang, menggoda Yunho untuk menyentuh kekasihnya dan bercinta dengannya.

Demi keselamatan jantung yang berdetak tak karuan setiap kali mendengar deru napas teratur Jaejoong, Yunho keluar ruangan dan menghabiskan malam dengan mabuk mabukan bersama Hankyung yang pada saat itu masih berada di ruang piano.

Tawa bahagia serta pekikan penuh semangat dari luar kembali terdengar. Memaksa Yunho untuk segera bangun.

Bangkit dengan linglung, Yunho mencoba mencari tahu gerangan apa yang membuat tawa istrinya menggema sampai ke kamarnya.

Korden sudah tersibak ke dua sisi, membiarkan sinar mentari menyinari sebagian ruangan dengan cahaya terang keemasan.

Melongok ke luar jendela, Yunho mendapati istrinya berlari dengan Changmin mengikuti pemuda itu di belakang. Keduanya seakan berlomba untuk dapat sampai di ujung taman bunga tersebut pertama kali dan memenangkan sesuatu taruhan.

Beberapa pelayan berdiri di sisi taman tertawa terpingkal pingkal entah karena alasan apa. Mengedarkan pandangan, Yunho tidak melihat Hankyung di antara pelayan laki-laki dan wanita di sana. Di mana pria itu? Kenapa pengawal pribadi istrinya membiarkan Jaejoong berlari di lapangan yang tentu saja akan sangat berbahaya bagi istrinya.
Bagaimana jika Jaejoong terjatuh dan sebagainya.

Yunho berdiri di sana untuk beberapa saat, mengawasi. Changmin berhasil mendahului Jaejoong yang ia tahu istrinya segaja mengalah agar bocah itu menang.

Di garis finis, Changmim meloncat bahagia melihat wajah kesal Jaejoong yang di buat buat membuat bibir Yunho tertarik ke atas. Betapa manis istrinya itu ketika mengedip kearah pelayan penuh sekongkol. Mereka semua tahu, namun tidak dengan Changmin. Bocah itu masih tertawa bahagia dengan wajah bulatnya yang mirip dengan ibu mereka.

Yunho tertegun. Ia tidak menyadari ini sebelumnya, ada kesamaan dalam diri mereka dan ia tidak merasa menyesal membawa bocah itu kembali. Ia juga tidak menyesal memutuskan menemui ibunya ketika wanita itu sakit sebelum menjelang ajal.

Hanya saja ia menyesal tidak berada di sisi ayahnya untuk menamani ayahn ketika pria itu terabaikan dan menderita seorang diri. Ayah yang malang.

Menjauh dari jendela, ia berjalan dengan langkah limbung menuju kamar mandi. Banyak pekerjaan dan urusan yang harus ia kerjakan termasuk mencari tahu di mana pelayan pribadi istrinya itu berada.

Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang