- The world is filled with happy things and great things -
"Irene-a! Palli! Chanyeol sudah menunggumu daritadi!" teriak Soohyun, kakak laki-laki Irene. Suara gedebak-gedebuk menghiasi kamar Irene pagi itu. Ia benar-benar lupa memasang alarm, padahal ini hari pertamanya masuk sekolah. Ia harus datang pagi-pagi untuk mendapatkan tempat duduk terbaik di kelas. First come, first serve! Kecuali jika wali kelasnya nanti tipe-tipe guru yang suka memberi denah tempat duduk.
"Ne, oppa! Aku berangkat!" Irene yang baru turun dari kamarnya segera berlari melewati Soohyun yang sedang menikmati sarapannya. Tak lama kemudian, gadis itu muncul kembali di hadapannya lalu mengambil sepotong roti yang tersisa di piring Soohyun yang sebelumnya telah diolesi selai coklat.
"Ya! Ya! Irene-a itu rotiku!" Irene hanya terkekeh pelan mendengar teriakan kakak satu-satunya itu. Ia senang sekali mengambil makanan kakaknya itu, sementara sang kakak lebih senang menjahili Irene, entah dengan membajak ponselnya, menyembunyikan boneka kesayangannya hingga Irene tidak bisa tidur semalaman, dan masih banyak lagi.
Irene dan Soohyun hanya tinggal berdua di rumah yang cukup mewah di Seoul, sementara kedua orang tua mereka tinggal di luar negeri. Ayahnya sibuk mengurusi perusahaannya sementara ibu mereka baru saja memilih untuk meluncurkan sebuah brand fashion sehingga sibuk mulai meniti karirnya. Dulu keduanya tinggal di rumah mewah bak istana, namun karena merasa terlalu besar dan tak ada 'isinya', keduanya meminta sebuah rumah yang lebih kecil saja, dan untungnya appa mengijinkannya.
Irene dan Soohyun berbeda 3 tahun, oleh karena perbedaan usia yang tidak terlalu jauh, mereka memiliki hubungan yang dekat, walaupun belakangan ini sepertinya Soohyun sedang mendekati seorang gadis sehingga Irene sedikit merasa 'diduakan'.
"Ya! Kau menyuruhku siap-siap pagi-pagi sekali dan ternyata malah kau yang telat. Aku menunggumu sejak 15 menit yang lalu!" Irene langsung dihadapkan dengan omelan Chanyeol begitu ia melangkahkan kakinya keluar dari pagar rumahnya. Gadis itu hanya melirik Chanyeol sekilas sebelum melanjutkan langkahnya menuju halte bus terdekat.
Semenjak SMA, Irene dan Chanyeol selalu pergi dan pulang sekolah menggunakan bus. Mereka tak lagi diantar oleh supir dengan alasan ingin menjadi lebih dewasa dan mandiri. Di rumahnya pun Irene tak memperkerjakan asisten rumah tangga secara full time. Ahjumma yang merawatnya sejak kecil akan datang di siang hari untuk membereskan rumah lalu pulang. Sebenarnya untuk yang itu adalah ide appa Irene. Ia tak ingin anak-anaknya terlalu manja dan malas meski hidup berkelimpahan. Irene dan Soohyun pun tak masalah dengan hal itu.
"Ya! Bae Irene! Kau mengacuhkanku?" Chanyeol segera menyusul Irene. Dengan posturnya yang tinggi, tak butuh waktu lama untuk mensejajarkan langkahnya dengan langkah Irene.
"Kau terlalu berisik, Park Chanyeol. Lebih baik kita buru-buru sekarang sebelum tempat dudukku diambil orang lain!" Irene menggigit roti selainya lalu segera berlari dengan kencang. Perlu kau ketahui, Irene itu sangat bodoh dalam bidang olahraga, termasuk berlari. Ia sangat payah, sungguh!
"Kurasa kau yang harus buru-buru, Irene-a. Kau sebut itu berlari? Itu lebih mirip dengan berjalan cepat sepertinya," Chanyeol terkekeh kemudian melesat meninggalkan Irene jauh di belakang.
"Ya! Park Chanyeol! Tunggu aku!" ujar Irene tak jelas karena mulutnya masih tersumpal roti yang masih dikunyahnya.
"Jangan makan sambil berlari, Irene-a! Kau bisa muntah nanti! Ah, ya, kau kan hanya berjalan cepat, ya, aku lupa," ledek Chanyeol disusul dengan tawa terbahak-bahaknya. Irene hanya mendengus kesal mendengar perkataan Chanyeol barusan. Awas saja kau, Park Chanyeol!
*
Irene segera berlari menuju kelas barunya, XI-4, untuk merebut tempat duduk di sebelah jendela, tak peduli ada di baris ke berapa. Gadis itu suka sekali duduk di dekat jendela, karena jika bosan ia bisa memandangi langit, atau bahkan burung dan kupu-kupu jika ia sedang beruntung.
KAMU SEDANG MEMBACA
You & I
FanfictionBae Irene. Seorang gadis yang terkesan cuek dan pemalu sebenarnya adalah sosok yang hangat dan perhatian. Sifatnya yang sulit bergaul membuatnya memiliki hanya sedikit teman dekat meski ia begitu populer karena paras cantik dan prestasinya. Irene ha...