#4 Welcome to My Life

2.4K 206 2
                                    

- Do you wanna be somebody else? Are you sick of feeling so left out? -

Irene hanya duduk-duduk di pinggir lapangan ketika jam pelajaran olahraga berlangsung. Dari sekian banyak kegiatan yang tidak disukainya, olahraga termasuk salah satunya. Dia sangat berkebalikan dengan kakaknya yang begitu mahir hampir diseluruh bidang olahraga, sementara Irene, berenang saja tidak bisa. Ani, bahkan berlari pun dia sangat sangat payah.

"Kau tidak berolahraga?" tanya Sehun yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapannya. Irene menengadahkan kepalanya menatap Sehun lalu menggeleng cepat.

"Aku payah dalam berolahraga, makanya aku tidak suka,"

"Heol, padahal temanmu itu tampaknya sangat menyukai olahraga," Irene menatap Wendy yang sekarang sedang asyik bermain sepak bola bersama teman-temannya yang lain.

Untuk hal yang satu ini, Wendy memang sangat berbeda dengan Irene. Wendy penggemar berat aktivitas fisik, termasuk olahraga. Ketika gadis itu sedang bosan atau stress, dia memilih berolahraga, tidak peduli ia bisa atau tidak.

"Ayo kita bersenang-senang!" Sehun meraih tangan Irene dan menariknya berdiri, semakin mendekat ke arah sekumpulan orang yang sepertinya akan memainkan permainan kelompok,"

"Aku bilang aku tidak suka olahraga!"

"Aku tidak bilang akan olahraga. Aku bilang kita akan bersenang-senang," Irene mengerucutkan bibirnya. Ia tidak suka dengan ide Sehun. Oh ayolah, Irene lebih memilih mengerjakan soal-soal matematika yang rumit dibandingkan harus berolahraga. Ia lelah, bahkan tanpa melakukan apa-apa.

Irene dan Sehun bergabung dengan kerumununan siswa lainnya yang ternyata akan bermain dodgeball. Irene meringis pelan begitu mendengar permainan itu. Irene sering melihat teman-temannya bermain dodgeball dan para siswa lelaki nampaknya tak pandang bulu ketika melempar bola. Dia kerap kali mendengar bunyi bedeboom ketika bola mengenai seseorang, entah itu murid laki-laki atau perempuan. Pasti menyakitkan, batin Irene. Belum bermain saja Irene sudah merasa lelah.

"Kau tidak usah khawatir, aku akan melindungimu," Irene beralih menatap Sehun. Sepertinya Sehun tahu pikiran yang mengganggunya.

"Bagaimana kalau kita bermain dodgeball protect the queen?" usul Sehun tiba-tiba. Dia menyarankan agar 1 orang menjadi ratu, jika orang itu terkena bola, maka seluruh tim langsung kalah, sementara 1 orang terakhir yang tersisa bersama sang ratu akan mendapatkan kekebalan.

"Call!" ujar seluruh murid serempak. Setelah pembagian tim, kedua tim merundingkan siapa yang akan menjadi ratu. Sehun mengusulkan Irene menjadi ratu, dengan alasan, Irene jarang berolahraga, biarlah dia 'hidup' lebih lama. Kalau tidak, bisa dipastikan gadis itu akan menyerahkan dirinya tepat begitu permainan dimulai.

Irene mendelik kesal ke arah Sehun yang seolah mengetahui rencananya. Dengan begitu, ia pun sukses menjadi ratu untuk timnya. Irene merasa ia memikul beban yang berat. Dia tidak ingin mengecewakan timnya, tapi dia merasa tidak akan bermain dengan baik karena tidak pernah bermain dodgeball sebelumnya. Teman-temannya sering mengajaknya, namun Irene selalu saja menolak.

"Tetaplah dibelakangku dan perhatikan bola juga tangan dan kakimu," Sehun menarik lengan Irene dan mengarahkannya untuk menggenggam baju olahraga Sehun, sementara Sehun menjadi tameng Irene selama permainan.

Awalnya, Irene menyesal mengikuti ajakan Sehun untuk ikut bermain dodgeball, namun tanpa Irene duga, ia menikmatinya selama permainan itu berlangsung. Ia dibawa Sehun berputar-putar lapangan untuk menghindari bola. Tak jarang ia memekik bahkan berteriak ketika bola nyaris mengenainya.

Pegangannya pada baju Sehun sempat terlepas, membuatnya bingung sejenak, namun buru-buru ia mencari punggung lain untuk berlindung, entah siapa saja itu. Irene rasa dia mulai mengerti dan menikmati permainan ini, bahkan tak jarang ia tertawa lepas.

You & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang