- Kamu dan aku sudah lebih dari cukup untuk menjadi kita -
"Hey,"
Irene yang sedang tiduran di sofa ruang tengah ditemani dengan sebuah novel yang baru dibelinya dengan malas mengalihkan pandangannya ke arah suara yang sudah sangat ia hafal. Sosok jangkung itu tengah berdiri seraya berkacak pinggang di samping sofa.
"Sampai kapan kamu akan terus berbaring di sana? Lupa ada janji denganku?" Tanya Chanyeol dengan kesal. Irene segera memutar otaknya mendengar perkataan Chanyeol. Ah! Irene ingat.
Beberapa hari yang lalu Chanyeol meminta Irene untuk menemaninya membeli hadiah untuk Joy, mengingat sebentar lagi gadis itu akan berulang tahun. Irene pun mengiyakan dengan iming-iming ditraktir tentunya. Dan disinilah ia, lupa akan janjinya.
Irene terkekeh pelan menatap Chanyeol yang sudah tampak rapih dan tampan dengan kaos polos dengan kemeja kotak-kotak yang dibiarkan terbuka dipadukan dengan celana jeans.
"Ah, aku bahkan belum mandi. Tunggu sebentar ya, Tuan Muda Park," Irene beranjak dari duduknya ke arah kamar untuk mandi.
"Tidak usah mandi!" sahut Chanyeol. Irene langsung saja menghentikan langkahnya dan memberikan tatapan melotot pada Chanyeol. Tentu saja lelaki itu hanya membalasnya dengan cengiran lebar.
"Cepat! Jangan lama-lama. Kita sudah terlambat 2 jam dari waktu yang dijanjikan!"
"Tidak peduli!" Irene balas berteriak.
"Akan kupotong jatah makanmu!"
"YA!!" Chanyeol kembali terkekeh mendengar teriakan gadis itu. Baginya, tingkah laku Irene selalu lucu. Selalu.
*
Irene menunjuk sebuah dress berwarna pink yang menurutnya lucu. Chanyeol menggeleng pelan.
"Joy tidak suka warna pink,"
Irene menghela nafas panjang. Ia menunjukkan Chanyeol heels berwarna merah marun. Lagi-lagi Chanyeol menggeleng pelan.
"Aku pernah melihatnya memakai sepatu yang mirip dengan itu,"
Irene tiba-tiba menghentakkan kakinya dengan kesal lalu melipat kedua tangannya di depan dada. Ia tak bisa mengerti pikiran Chanyeol. Ia bahkan sudah lelah mengunjungi berbagai toko, menunjukkan barang ini dan itu mulai dari baju, sepatu, tas, pernak-pernik, topi, sampai pajangan meja. Ya, semuanya hanya dijawab Chanyeol dengan gelengan dan 'Joy tidak suka ini, Joy sudah punya ini, aku pernah melihat Joy memakai benda yang mirip, warnanya jelek, aku tidak yakin Joy menyukainya'
"Kenapa tidak mencari sendiri saja? Kenapa malah menyusahkanku?" Tanya Irene dengan kesal. Gadis itu melangkah pergi meninggalkan Chanyeol yang menatapnya dengan mulut menganga.
"Hey! Tunggu!" Chanyeol segera mengejar Irene dengan langkah lebarnya, ya tentu saja itu perkara mudah mengingat Irene begitu mungil.
"Irene-a, maafkan aku," Chanyeol berdiri di hadapan Irene dan memasang wajah bersalah, tak lupa juga dengan puppy eyes andalannya.
Irene mendengus pelan lalu memalingkan wajahnya. Kemudian ia menunjuk sebuah toko dengan telunjuk kanannya.
"Belikan aku bubble tea," Chanyeol terkekeh pelan. Memang, Irene tak akan mampu marah terlalu lama padanya.
"Ayo! Mau 2 gelas? 3 gelas? Aku belikan sebanyak yang kau mau!" Chanyeol merangkul Irene dan segera mengarahkan gadis mungil itu melangkah sejajar dengannya.
*
Sebenarnya Irene merasa begitu lelah setelah menemani Chanyeol berkeliling berjam-jam untuk mencari kado ulang tahun Joy. Namun, ketika Sehun mengajaknya pergi malam ini, ia langsung mengiyakan begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
You & I
FanfictionBae Irene. Seorang gadis yang terkesan cuek dan pemalu sebenarnya adalah sosok yang hangat dan perhatian. Sifatnya yang sulit bergaul membuatnya memiliki hanya sedikit teman dekat meski ia begitu populer karena paras cantik dan prestasinya. Irene ha...