Not Cool, Dude!

2.7K 237 44
                                    



"Kok mau pindah? Katanya enak mansionnya gede?" Suara Baekhyun terdengar dari ponsel Chanyeol.

Hari ini Chanyeol ogah sekolah. Ia merasa masih bete karena kejadian kemarin dengan Kris. Ia masih marah dan benar benar tidak mau keluar dari kamarnya dan menemui Kris diluar. Walaupun tadi pagi Kris mengetuk pintu kamar Chanyeol untuk mengajaknya sarapan. Tapi, Chanyeol ogah menjawab.

Chanyeol mendesah "Ya pokoknya tiba tiba nggak sreg. Udah gitu temen sekamar gue payah. Ga asik."

"Go osyik gwimwono?" Tanya Baekhyun. Suaranya terdengar penuh dengan sesuatu yang renyah. Mungkin keripik kentang yang sering ia beli di kantin.

"Ya pokoknya ga asik."

Baekhyun terkekeh dari seberang sana. "lo kayak bocah aja. Hadepin aja dulu beberapa minggu. Lagian noona lo udah bayar buat sebulan kan?"

Chanyeol kembali mendesah " Iya sih."

"Yaudah, ntar pulang sekolah gue sama yang lain mampir ke mansion lo. Gimana?"

"Wah, boleh, boleh! Entar gue line alamatnya, ya."

"Siip, take care bro!"

"Okee."

Tuut. Telefon dimatikan.

Chanyeol segera beranjak dari tempat tidurnya. Kepalanya terasa pusing. Mungkin karena semalaman sibuk menghapusi film biru alias blue film yang Kai masukkan ke laptopnya diam diam (yang beberapa "sempat" Chanyeol intip #ketawajahat). Perutnya juga mulai terasa lapar. Mungkin karena menonton film bi... eh ga mungkin kalii.

Begitu ia membuka pintu, matanya langsung bertemu dengan mata Kris yang sedang berjalan menuju pintu depan. Tangannya menggenggam buku tertebal yang pernah Chanyeol lihat. Chanyeol menduga itu buku telefon (maafin Chanyeol yang ga pernah liat kamus ya, teman teman)

Melihat Chanyeol keluar dari kamarnya, Kris segera menghentikan langkahnya.

"Mampus! Mau ngapain lagi dia sekarang?" Chanyeol yang otaknya sudah dipenuhi dengan 'barang barang' nista Kai, mulai berpikir yang aneh aneh.

"Ngg.." Kris mulai memecah keheningan "Baru keluar dari kamar?"

Chanyeol berkedip. "Really?"

Merasa Chanyeol tidak akan menjawab pertanyaan bodoh nya, Kris tersenyum singkat dan segera berlalu.

Chanyeol memandangnya hingga lenyap dibalik pintu mansion mereka. Ia menghela nafas, lalu beranjak ke dapur.

***

Kris menguap dengan lebar. Antrian panjang di kedai waffle kesukaannya membuatnya sedikit mengantuk. Kakinya juga mulai terasa pegal. Padahal ia berniat menikmati buku yang baru ia tukar di perpustakaan sambil mengecap rasa manis waffle dengan santai. Tapi badannya sudah lelah duluan.

"Eh, kris!" Seseorang menepuk pundaknya dengan sedikit kasar.

Kris menoleh ke sumber suara "Lho? Mimin!" Kris membalas tepukan pria bernama Mimin itu.

"Eyy, itu nama cupu gue dulu. Sekarang nama gue udah diganti bro. " Ujar Mimin sedikit terkekeh. "Panggil gue Xiumin."

Kris tertawa.

"Gilaa, lo kemana aja bro? Dari SMA ga pernah ketemu." Ujarnya sambil kembali menepuk bahu Kris lebih keras. Diam diam Kris mulai mengutuk kedatangan Xiumin dan berharap semoga bahunya nggak harus diamputasi.

"Iya, kok kita ga pernah ketemu lagi ya?" Jawab Kris. Tangannya meraih tangan Xiumin dari bahunya dan menyingkirkannya perlahan. Namun, Xiumin melepaskan tangannya dari genggaman Kris dan kembali mencengkram bahu Kris. "Eh, kodok ngorek! Ati ati kalo megang bahu model kece kayak gue dong!" Umpat Kris dalam hati.

Someone In My RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang