Gloomy Sunday

843 116 25
                                    

Bunyi klakson bus dari luar jendela mengusik tidur Chanyeol. Ia mengrenyitkan dahi begitu merasakan sinar matahari menembus kelopak matanya. Meski begitu, ia sama sekali tidak membuka mata ataupun beranjak dari tidurnya. Entah kenapa ia merasa sangat nyaman . Kamar Kris biasanya sangat dingin dengan suhu AC yang selalu terpasang 16 derajat celcius. Namun, saat ini temperaturnya terasa hangat.

"Sudah pagi." Ujar Kris lirih.

"Iya." Sahut Chanyeol pelan. "Biarin aja."

Mereka kemudian berpelukan semakin erat.

Eh.

Tunggu dulu.

Berpelukan?

Seketika, Chanyeol dan Kris membuka mata.

"GYAAAAAAAAAAAAAAAA" jeritan mereka mengalahkan suara klakson bus di luar.

---

Chanyeol mengupas apelnya dengan garang. Ia masih sebal lantaran dituduh menyelinap naik ke kasur Kris dengan tidak senonoh(?). Setelah selesai mengupas, ia menancapkan pisaunya ke meja makan. Melihat itu, awalnya Kris hendak marah. Namun, begitu melihat wajah Chanyeol yang seperti kesurupan badak jawa, nyalinya jadi ciut.

"Ya maaf, semalem gue kan nggak sadar nyuruh lo tidur bareng gue." Ucap Kris memecah keheningan di ruang makan.

Chanyeol masih bungkam. Kini ia melahap apelnya dengan beringas tanpa ada sisa.

"Lagian lo mau ngapain masuk-masuk kamar gue?" tanya Kris.

Chanyeol tersedak. Ia kemudian meminum susunya dengan terburu-buru.

Kris mulai curiga. Ia memincingkan matanya. Wajahnya auto sadis.

"Mau minjem remot AC hyung, remot di kamar gue ilang." Chanyeol berusaha memasang ekspresi se-meyakinkan mungkin. Ia kemudian mengevakuasikan diri ke ruang tengah untuk mengakhirir percakapan.

Kris manggut-manggut dengan ragu. Ia masih curiga dengan gerak-gerik Chanyeol yang selalu diluar batas kewajaran. Ingin sekali rasanya ia membedah kepala Chanyeol dan mengeluarkan isi otaknya. Ia yakin, akan banyak ditemukan hal-hal absurd di dalamnya. Dari mulai memori tentang iklan indoeskrim sampai lagu sepeda family.

"Hyung!"

Seruan Chanyeol membuyarkan lamunan Kris. Kris segera menegapkan posturnya dengan sok cool. "Ada apa?"

"Kecengan gue ada di depan pintuu!" serunya panik. "Gue lupa kemaren dia minta latihan dialog!"

Kris tetap stay cool. "Terus?"

Chanyeol mendecak frustasi. "Ya gue belom mandi belom ngapa-ngapain. Image gue ga boleh jelek di depan dia. Hyung yang bukain pintunya dong."

Kris mengangkat sebelah alisnya.

Chanyeol mendesah "...Tolong."

Kris tersenyum. Ia kemudian beranjak dari tempat duduknya ke arah ruang tamu sementara Chanyeol segera ngibrit ke kamar mandi.

Pintu ruang tamu dibuka. Seorang gadis manis berambut hitam pendek tersenyum di depan ambang pintu. Melihatnya, Kris jadi agak salting

"Selamat pagi mas." Sapa Yoo Bi

"Se.." Kris menelan ludah "Selamat datang di indomaret." Menyadari perkataannya, rasanya Kris ingin membanting pintu dan berlari ke balkon dan terjun dari sana.

Yoo Bi berkedip, kemudian tertawa. "Mas bisa aja."

Kris cengengesan. Setelah itu, ia segera berusaha bertindak se dingin mungkin. "Nyari siapa?"

Someone In My RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang