Butterfly Effect

1.1K 123 34
                                    


Dua orang lelaki duduk berdampingan di sofa ruang tamu bernama 'jenglot'. Dihadapan mereka, seorang gadis tengah mengusap matanya dengan sedikit kasar.

Yoo bi masih sesenggukan. Handphone nya masih ia genggam dengan erat. Chanyeol dan Kris memandangnya lama, menunggu hingga Yoo bi merasa tenang.

"Ma- maaf. Habis, tadi aku denger Chanyeol oppa teriak, jadi aku langsung lari kesana." Katanya di sela tangisnya.

Chanyeol dan Kris menghela nafas nyaris bersamaan.

"Kalau gitu, mas Kris boleh pinjam handphone Yoo bi sebentar?" tanya Kris lembut.

Yoo bi berkedip sebentar. Kemudian, dengan perlahan, ia menyerahkan handphone ditangannya pada telapak tangan Kris yang terulur. "Tapi, jangan marah ya, mas." Ujarnya.

Kris mengangguk. Begitu handphone itu telah berada di genggamannya, Kris nyaris saja terlonjak. "I-ini kan hp gue!"

"Laaah??" Chanyeol ikutan heran. "Cepet hyung! Di un upload!"

Kris mengutak-atik handphone nya dengan cermat. Tak sampai 1 menit, wajahnya memucat.

"Hyung?"

Melihat wajah Kris yang pucat pasi, Yoo bi kembali menangis. "Ampuun, ampuni Yoo bi mas..!"

Penasaran, Chanyeol merebut handphone dari tangan Kris dan memeriksanya. Tak lama, wajah Chanyeol..... tetap biasa aja. Bahkan, cenderung senang.

"Ini gawat, ini super gawat." Kris bangkit dari duduknya dan mulai berjalan memutari sofa dengan cemas.

Chanyeol mendecak. "Hyung, harusnya kita bersyukur. Emang sih ke upload, tapi kan di uploadnya ke grup wa keluarga nya hyung. Paling juga dianggepnya bercandaan do.."

"MANA BISA BEGITU!" Kris berubah mode garang. "Ini bahaya! Ini lebih bahaya dari apa yang lo kira! Bahkan ini bisa mengancam jiwa lo, Chanyeol!"

Chanyeol berkedip. Kemudian, ia tertawa. "Aduuh, hyung ini paranoid ah. Tenang aja, kalo keluarga hyung ngira kita homo, kita tinggal.."

"Bukan itu!" Kris frustasi. "Aduh, lo nggak bakal ngerti deh."

Chanyeol mulai bete. "Ya kalo gitu jelasin!"

"Gak bisa! Lo ga bakal ngerti!"

"Try me!"

"No!"

"Mas.." Yoo bi ikut bersuara.

"Kalo hyung cuma muter-muter di sofa nggak jelas begitu masalahnya juga nggak bisa selesai!" serobot Chanyeol.

"Ya emang lo punya solusi apa? Hah?!" Kris masih nggak terima.

"Ya seenggaknya kasih tau gue kenapa hyung cemas begitu!"

"Dibilangin lo nggak bakal paham!"

"Mas.." Yoo bi masih memanggil lirih.

"Apa?!!" bentak Kris.

Yoo bi menelan ludah. "Kan bisa di unsent."

Seketika, suasana berubah hening.

-----

Sehun menatap layar handphone nya. Wajah Chanyeol dan Kris memenuhi layar handphone, tengah berusaha mengejar siapapun si perekam video itu. Tak lama, video berhenti tiba-tiba: video not available.

Sehun mengertakkan giginya. Ia nyaris saja melempar handphone nya kuat-kuat kalau tidak ingat cicilannya yang belum selesai.

"Sialan." Desisnya. "Kenapa si berengsek itu bisa menemukan Kris hyung?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Someone In My RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang