Harry, Sirius, dan Remus sedang sibuk di ruang perpustakaan keluarga Black. Tumpukan buku menggunung di depan mereka. Itu pastilah sesuatu, karena dua dari ketiga orang itu bukanlah kutu buku. Malah sebaliknya keduanya sedikit alergi dengan yang namanya buku, terutama yang halamannya tebal. Hii, memikirkannya saja mereka sudah ngeri. Tapi di sinilah dua orang itu berakhir. Di sebuah perpustakaan dengan buku yang menggunung tinggi.
"Seriuslah, Padfood! Dan berhentilah menggerutu." Kata Remus dengan mata mendelik tertuju pada Sirius yang duduk di sebelahnya.
"Ini juga serius." Bentak Sirius yang sudah bosan setengah mati. Hampir seharian mereka mencarinya, tapi tak kunjung menemukan cara menghancurkan benda sialan itu. "Aku benar-benar tak mengerti, kenapa sih kita harus di sini? Mimpi apa aku semalam." Gerutu Sirius.
"Oh, diamlah! Kau sudah mengatakan itu ratusan kali. Aku muak mendengarnya." Rutuk Remus.
"Aku capek. Mataku sakit. Tapi apa hasilnya?"
"Kau pikir, kau saja yang capek? Aku juga, Harry juga. Tapi lihat! Hanya kau yang mengeluh dari tadi."
Sirius melirik Harry yang dengan tekun membuka lembaran buku di depan mejanya. Well, ia agak malu, kalah dari anak baptisnya. Padahal Harry juga sama tidak sukanya membaca buku, sepertinya. Tapi sejauh ini, Harry masih mampu bertahan. Ia bahkan tak mengeluh sedikitpun.
Merasa diperhatikan, Harry mendongakkan kepalanya. "Apa?" tanyanya."Bukan apa-apa. Menemukan sesuatu, Ry?" jawab Sirius.
"Hm, belum." Gumamnya muram, menggelengkan kepalanya. Ia kembali fokus pada bacaannya, begitu pula dengan Sirius. "Rasanya aku pernah melihat simbol itu di suatu tempat." kata Harry berfikir keras, menyuarakan isi pikirannya.
"Dimana?" tanya Remus antusias.
"Itu dia masalahnya. Aku lupa."
Harry menutup bukunya. Ia melakukan peregangan, melenturkan otot-ototnya yang kaku. Tak lama kemudian, muncul suara 'Pop'. Kreacher datang membawa nampan berisi teh di tangannya. Ia juga membawa serta puding dan cake sebagai camilan.
"Master Harry sudah menemukan sesuatu?" tanyanya penuh harap.
"Belum, Kreacher." Kata Harry lesu. "Kreacher coba ceritakan kenapa liontin itu bisa ada padamu. Mungkin di situ ada petunjuk." Lanjutnya.
Kreacher meletakan teh dan puding kesukaan Harry di atas meja. Harry mengambil cangkirnya dan menghirupnya, membasahi kerongkongannya yang kering. Di atas meja depan Sirius dan Remus pun sudah tersedia hal yang serupa. Mereka istirahat sejenak dan menyingkirkan tumpukan buku itu sementara.
Kreacher lalu memulai ceritanya. "Waktu itu Tuan Regulus dengan wajah berseri-seri. Ia bercerita kalo Kau-Tahu-Siapa membutuhkan seorang peri rumah. Dan tuan Regulus menawarkan Kreacher. 'Itu sebuah kehormatan untuk keluarga Black' kata tuan Regulus." Kata Kreacher.
"Untuk apa Kau-Tahu-Siapa mencari peri rumah?" tanya Sirius tertarik.
"Kreacher juga tak tahu, master. Lalu Kreacher, Tuan Regulus dan Kau-Tahu-Siapa naik perahu, melintasi laut lalu masuk ke dalam gua. Di tengah-tengah gua, ada baskom. Kau-Tahu-Siapa menyuruh Kreacher minum cairan berwarna hitam, hingga habis di baskom itu. Setelah itu, perut Kreacher sakit, seperti terbakar dan Kreacher terkapar di lantai."
"Racun. Itu pasti racun. Lalu apa yang terjadi?" kata Remus berkomentar.
"Kau-Tahu-Siapa tak perduli pada Kreacher. Ia meletakkan liontin itu di dalam baskom dan mengisinya kembali. Setelah itu ia menyuruh tuan Regulus meninggalkan Kreacher di gua itu."
"Bagaimana kau bisa pulang dengan selamat?" tanya Harry.
"Tuan Regulus kembali dan menyuruh Kreacher pulang dan Kreacher pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE SERAPHIM (END)
FanfictionAuthor by Ai Cute "Kau ingat dengan imbalan yang ku minta dulu?" Harry mengerutkan dahinya, mengingat-ingat, dan lalu mengangguk. "Aku memintanya sekarang." Tarikan nafas panjang terdengar di ruangan itu. "Apa?" "Aku ingin tinggal di sini, bersamamu...