Chapter 02

205 22 3
                                    

Bingung harus bagaimana akhirnya Arga memilih diam. Padahal jika bisa Arga ingin sekali bercengkrama dengan Adel.

"Nama lo Arga kan?" Ucap Adel namun bukannya menjawab Arga malah tidak tau harus bagaimana jantung nya melebihi ritme. Sangat.

"Hmm." Jawab Arga sebisa mungkin menahan detak jantung nya,bukan apa apa dia takut Adel akan mendengar atau peka terhadap detak jantung dirinya.

Mereka sama sama tidak tau harus bagaimana akhirnya mereka sibuk dengan kegiatan masing masing.

Namun disela sela mereka sibuk dan -sok- tidak tau mereka sibuk memikirkan apa yang harus mereka lakukan.

"Gue tau ini aneh tapi gak ada salah nya kan kalo gue mau ngajak lu pulang bareng." Kata Adel lempeng sembari membaca buku.

Arga masih mencerna apa yang dimaksud oleh Adel. Tidak mengerti mengapa tiba tiba berkata seperti itu.

Maksudnya mereka baru berkenalan bahkan tidak terkesan baik tapi mengapa langsung mengajak pulang bareng? Aneh.

Bagaimana jika ia di bawa kabur? Bagaiman jika ia di jual? Atau bagaimana jika ia di perkosa? Memikirnya saja Arga sudah merinding.

"Creepy lo." Dan ternyata Arga hanya berkata seperti itu sambil menatap Adel mencari kejahatan.

"Yaudah kalo ga mau gue juga ga maksa cuma gue tau lu pulang jalan dan perkiraan nanti sore ujan yah lo tau laa sore sore di sekolah kita ga bakal ada kendaraan umum lo nunggu di Halte juga paling di godaiin preman." Kata Adel acuh.

Arga yang mendengar ucapan Adel itu langsung meringis.

"Ga usah nakut nakutiin. Btw gue pulang bareng lo gue ipa 3." Ucap Arga sakartik sambil meninggalkan Adel.

Sayang nya Adel selalu bisa membuat para wanita kejang kejang walau saat ia tidak berbuat apa apa.

•••••

Arga keluar perpustakaan dengan senyum yang sangat lebar. Ia bahagia. Tentu. Pulang bareng bersama Adel lelaki itu yang menawarkan pula itu seperti keberentungan yang mungkin hanya sekali saja bisa di dapatkan.

Arga menuruni tangga sekolah dengan senyum tidak luntur dari bibirnga yang tipis pink itu.

Ia tidak tahu ingin kemana yang jelas tidak ke kantin dan tidak berkumpul dengan teman temannya. Itu hanya akan membuat Arga emosi lagi mengingat Ia sedang PMS

Akhirnya kaki Arga menbawanya ke kelasnya. Di depan kelasnya sudah ada teman temannya.

gak kekantin ketemunya malah disini Batin Arga berucap.

"Ga!" Arga menongok malas.

"Tadi gue ke perpus. Gue ga baper," Kata Arga manaruh pantat di lantai, tidak peduli.

"Siapa yang nanya?"

"Ge-er banget!"

"Gue tadi ketemu Adel, dia ngajak balik bareng, ya gue okiin aja." Mendengar kata seperti itu teman temannya melongo tak percaya.

"Gila lo! Sarap! Demi apa di ajak pulang bareng? ini baru masuk sekola, Ga!" Tanya Nafa bertubi-tubi.

"Yoa."

"Gila! Dia tuh orangnya kalemnya, Ga. Ga suka pacaran gitu gitu.Kok bisa dah lu apaain?"

"Mungkin dia udh afal!" Jawab Arga sambil memasukan basreng ke dalam mulutnya.

"Afal apaan?" Tanya teman temannya serempak

"Ijab kobul."

••••

"Ada yang ngasi tau gue katanya lo tuh gak suka pacaran gitu gitu?" Tanya Arga to the point.

"Hmm." Jawab Adel singkat.

"Kok gitu tapi kalo gitu berarti harusnya kita ga pulang bareng, kan lo alim. Ini mah malah lo yang ngajak balik" Arga sengaja memancing lelaki di sebelah nya ini ia penasaran orang diam kadang memiliki banyak masalah bukan?

"Gue tertarik sama lo."

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang