Chapter 05

115 19 0
                                    

Secret love song -Little mix

Arga melihat bayangan dirinya sendiri di depan kaca. Mata tajam,bibir tipis merah muda,alis tebal melengkung,hidung mancung.

Arga tersenyum,bukan ge-er tapi Arga merasa dirinya cantik.

Setalah usai mengagumi dirinya sendiri akhirnya ia turun ke bawah dari kamarnya itu, bersiap pergi sekolah.

Jangan heran mengapa ia tidak sarapan atau hanya sekedar meminum susu atau teh hangat.

Tiap pagi Arga makan atau minum pasti dua detik setelahnya ia ingin buang air, jangan tanya mengapa Arga sendiri tidak tahu apa alasannya, yang jelas ia sendiri kesal jika sudah begitu.

Bagaiman tidak? perutnya ini suka sekali meminta di isi jika pagi,namun setelah di isi malah ingin membuang.

Sia-sia memang.

"Ma, Kaka pergi dulu ya."Celingak celinguk Arga mencari Mamanya namun nihil ia tidak menemukan Mamanya.

Arga mencari sang Mama kedapur, kekamar tetap saja tidak ketemu.

"Ish kemana si? Masa iya pergi?" tanyanya pada diri sendiri pelan sambil menghentakan kaki kesal.

Tidak mau ambil pusing akhirnya memilih untuk keluar rumah, namun ia terkejut saat melihat yang tadi dicari malah asik asik mengobrol dengan seseorang yang berseragam sama dengannya.

"Ma?"

"Hai ,Ar." Bukannya menjawab Arga malah menjatuhkan rahangnya. Kaget ngapa Adel bisa ada di rumahnya ini. Bersama Mama pula.

"Ngapaiin kesini, Del?"

"Ihh kamu gak boleh gitu sama temen kamu sendiri, udah sana kamu berangkat sekolah sama dia." Arga yang sedari seperti orang bodoh makin terlihat bodoh saat Mamanya berkata seperti itu.

"Ha?" Perkataan bodoh yang keluar dari mulut Arga.

"Uhm, Tante saya sama Arga berangkat dulu, ya. Makasi tehnya maaf jadi ngerepotin." Adel mengamit tangan Arga lalu pergi meninggal kan perkarang rumah Arga.

"Hati hati ya, Nak."

•••••

"Gak jelas banget mau ngejemput nih ceritanya? Lah kalo ngejemput mah make mobil motor ini mah jalan kaki yang ada lo sendiri yang cape jalan, aduhh suka gak mikir." Mendengar ocehan orang disamping nya ini Adel hanya menoleh dan tidak mengubris, Adel hanya beraanggapan bahwa Arga-nya sedang bercanda.

"Mending tadi gue naik jemputan kesayangan dah dari pada gini mah,tapi gapapa deh sekalian olahraga." Arga dari tadi hanya mengoceh perkataan tidak jelas dan Adel sedari tadi hanya pura pura tidak peduli.

Sampai akhirnya satu pertanyaan terlonjak dari mulut gadis kecil itu.

"Kita beneran uhm...pacaran?"

Adel tidak menoleh malah memainkan ponsel nya,"Hmm," hanya itu yang keluar dari mulutnya.

"Ih serius kita pacaran? tapi kok aneh tiba-tiba, gue tau lo ganteng tapi jangan mentang mentang lo ganteng bisa seenaknya, lahh. Gue pun manusia butuh penjelasan." Betapa bodohnya Arga yang malah curhat colong tidak mutu didepan lelaki tampan seperti Adel.

"Hmm."

"Hmm?Hmm apa? Gue gak ngerti bahasa paus bukan Dorry."

"Ish bawel banget. You're mine. And i'm yours. Understand?" Bukannya tersentak atau kaget atau bahkan takut dibentak oleh Adel, Arga malah tersenyum lebar sekali.

Dan bahkan setelah Adel berkata seperti itu Adel langsung memainkan ponselnya lagi padahal ia sendiri bingung ingin membuka apa, hanya untuk terlihat stay cool saja.

Berbeda dengan Adel, Arga justru sekarang sedang jalan dengan menahan rasa senangnya.

Entah ia bodoh atau tidak peka.

Tapi ini adalah awal dari segala goresan.

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang