Chapter 07

115 15 1
                                    


"Jangan sekali kali bermain dengan pengecut,karna pengecut sekali pun akan marah jika bermain dengan hati"

Pagi ini hari minggu.Hari tergabut.Setidaknya itulah yang ada di fikiran Arga.

Bahkan untuk membuka mata saja malas.

Arga yang sudah dipanggil sang adik untuk bangun akhirnya mengalah.

udah ini mah seharian bawaanya sensian,bad lah pasti.Batin Arga

Saat sedang mengumpulkan nyawa,bunyi siyulan burung mendengung di telinga Arga.Arga kaget sampe tubuh Arga menegang,menyadari yang berbunyi ternyata handphone nya ia menggrutu sendiri.Ingin rasanya melempar saking kesalnya namun ingat jika mungkin papa tidak akan cepat menggantinya.

Arga pun mengambil handphone tersebut dengan malas,setelah selesai mengomel ngomel.

Nama Adel tertera disana menunjukan bahwa ia mengirim pesan.Dahi Arga berkerut,sejak kapan ia menyimpan nomor Adel?

jam 1.kf hstry.jan tlt yg.

Dahi Arga semakin berkerut hampir kedua alisnya menyatu.Apa maksud nya?apa ini bertanda Adel ingin mengajak dirinya nge-date?namun mengapa singkat sekali? dan jangan lupa kan kata terakhirnya yg?maksud nya sayang?

"SAYANG ANJIR!"

Dirinya pikir hari ini akan sangat menyebalkan,ternyata fikirannya salah.Tidak menyangka bahwa satu buah pesan bisa langsung membuat mood nya baik.Bukan nya menjawab Arga malah senyam senyum macam orang hilang akal,namun tiga detik setelah itu pesan lain masuk.

Arga melihat,lalu senyum nya makin merekah saat melihat nama sang kekasih.Tanpa ba-bi-bu Arga pun melihat isinya.Dan senyum nya pun hilang seketika.Arga membanting hp nya kekasur dan membanting bantal,kamar nya semakin berantakan sekarang.

salkir.

Dan hari itu adalah hari buruk.

••••

Sudah jam sebelas namun entah mengapa Arga masih kefikiran tentang massage dari Adel.Ingin rasanya ia menghampiri lalu berteriak dimukanya berkata bahwa Arga ingin diajak date juga.

Memalukan.Itu alasan mengapa Arga tidak melakukannya.

Akhirnya Arga mengambil keputusan.Ia akan datang ke kafe tersebut dan akan memata matai Adel.

Maka dari itu ia segara ke luar kamar untuk mengambil handuk dan berlari masuk ke dalam toilet.

••••

Arga sudah berada di dalam kafe.Rasanya ia ingin melempar meja restaurant kepada wanita yang berada di sebelah Adel.

Sedari tadi wanita itu tersenyum,manggandeng tangan Adel,mencolek colek pipi Adel dan yang lebih membuat Arga naik darah,Adel-nya justru menerima dengan senang hati bahkan sempat mengacak-ngacak rambut wanita tersebut,tidak terlihat risih sama sekali,justru tersenyum.

Arga yang melihatnya hanya bisa diam seperti orang bodoh.bagusan rambut gue kali,please.Batin Arga memaki sendiri.

Tidak kuat melihat apa yang akan terjadi selanjutnya Arga memilih untuk keluar kafe setelah menaruh uang lima puluh ribuan di atas meja.

cakep cakep brengsek,gak lagi deh gua jadian ama yang kaya gitu.

a.n

MAKIN ABSRUD.

ya udah lah,semoga ngerti mksdnya guyss.

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang