Prologue

18.5K 987 186
                                    

author's note : Hai semuanya, saya kembali:) 

Seperti yang saya sampaikan di fanfiction.net, saya akan memindahkan tulisan saya ke Wattpad semua. Mungkin beberapa sudah akrab dengan yang satu ini. Terima kasih teman-teman yang sudah membaca dan review sebelumnya.

Sebelumnya, saya sempat mempublikasikan cerita ini sebagai edisi remake dengan alur yang berbeda total, tapi konsep sama. Reaksinya antusias, namun ada beberapa yang kecewa karena rindu versi orisinilnya. Sebenarnya saya tidak terlalu bangga dengan versi lamanya karena sangat... dangkal?

Namun, saya tidak mau mengecewakan kalian semua, dan memutuskan untuk me-remaster saja cerita ini. Alurnya tidak berubah, tapi rasanya ada beberapa elemen sana sini yang harus saya ubah dan tambahkan (benar-benar saya tambahkan banyak, sih, for the sake of common sense & plot). Jangan khawatir, saya tidak akan merombaknya secara total.

Untuk cerita remake-nya, saya memutuskan untuk membuatnya sebagai cerita baru saja, karena sepertinya punya potensi sendiri. Hitung-hitung jadi nambah cerita, ya:)

Oh, dan, maaf untuk hiatus panjangnya... Saya benar-benar sibuk. Dan jujur saja, menulis itu tidak mudah, apalagi kalau tidak ada percikan atau feel-nya. Kebetulan, saya tidak mendapatkan feel KakaSaku untuk setahunan ini. Saya tidak mau memaksakan karena pasti output-nya jadi jelek. 

Dan cerita bodoh: saya lupa password Wattpad, tapi pas reset password, Wattpad tidak membiarkan saya untuk masuk ke device biasanya:") why u hate me wattpad bye.

Tanpa omong panjang lagi, selamat membaca kembali:)

***

Sakura mencintai Konohagakure dan segala hal yang ada di dalamnya.

Kecuali satu, politik.

Sayangnya, sebagian besar pondasi desa Konoha adalah politik. Sakura menyadari itu belakangan ini. 

Ia merindukan masa-masa di mana ia hanya cukup mendapatkan gulungan misi, masa bodo soal bayaran dan latar belakang misi itu, dan dia akan segera berangkat untuk menyelesaikannya. Tidak perlu memikirkan bagaimana misi itu bisa mendongkrak nama baik Konoha, ekonomi desa, maupun aliansi dengan desa-desa lainnya.

Kenyataan pahit baru dirasakannya. Dulu, ia selalu iri pada Tsunade atau Kakashi yang seenaknya memberi perintah, dan shinobi-shinobi bawahannya yang mengerjakan.

Ternyata dibalik itu semua, tanggung jawab mereka lebih besar. 

Di usia dua puluh tiga, Sakura baru menyadari tanggung jawab itu.

Kini, ia adalah Kepala Rumah Sakit Konoha, dan satu hal yang ia bisa katakan tentang menjadi pemimpin; pemimpin yang baik akan berusaha mengatasi masalah di luar sana, agar pekerjaan anak buahnya lebih ringan.

Mungkin tidak masuk akal di telinga banyak orang, tapi Tsunade pasti setuju.

Tsunade. Shishou. Pasti. Setuju.

Ia terus mengulangi lamunan itu, selagi matanya menerka terik matahari melalui jendela ruang rapat dewan. 

Sungguh panas, hari ini. Ia ingin pulang. Tetapi Tsunade memintanya menunggu sebentar lagi, karena tampaknya Dewan Konoha ingin bertemu dengan beberapa dari mereka.

Tsunade terlihat tak kalah jenuh di meja kerjanya, wajahnya mendamba tempat tidur dan sake, padahal di hadapannya ada segunung kertas pekerjaan. 

Tepat di samping kanan Sakura, Hyuuga Hinata dan Hiashi duduk manis menunggu. Meski berusaha keras, mereka tak bisa menyembunyikan kelelahan mereka.

Started by a Mission (2022)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang