The Deal

11.9K 866 258
                                    

"Apaan, sih?!"

Shikamaru berbisik pelik, berusaha menahan rasa sakit di pundaknya. Sakura memelototinya tanpa alasan.

"Kau tahu soal ini?!"

"Ya tidak, lah! Kenapa kau memukulku?!"

"Barusan kau mau bilang sesuatu tentang ini!"

"Bukan berarti aku bersengkongkol! Hah, dasar, kau tidak lebih merepotkan dari Temari."

Kakashi mengangkat tangannya, ingin menyampaikan sesuatu. Tidak. Banyak sekali yang ingin ia sampaikan.

"Saya keberatan, Yang Mulia."

Sakura menoleh pada Kakashi yang tak lagi menatapnya. Meski tidak terlihat kesal, Sakura bisa membaca sorot jengkel di satu mata onyx-nya. Entah haruskah Sakura tersinggung atau tidak.

Daimyo mengangkat satu alis, "Keberatan?"

"Haruno Sakura adalah murid saya. Jika Anda meminta saya untuk menikahinya..."

Mendengar kata itu terlontar dari mulut sensei-nya, wajah Sakura memerah.

"... itu akan menjadi sangat tidak etis, dan akan menodai reputasi saya sebagai Hokage nanti, tentunya."

Sakura mengangguk-angguk. Ia tidak bisa berbicara apapun untuk membela diri atau menolak misi ini. Biarkan saja Kakashi yang berbicara, toh, ini masalahnya.

Bagi Sakura, gulungan emas itu menakutkan, mengingat lima Daimyo sendiri yang menandatanganinya demi membersihkan nama Klan Konoha.

"Saya tidak setuju, Kakashi-san," ujar Koharu, "Sakura-san tidak menjadi muridmu untuk waktu yang lama, bukan? Kau sendiri menandatangani berkas untuk mengubah Tim 7 menjadi 'Tim Kakashi' di mana Uzumaki Naruto, Haruno Sakura, dan Sai, diperlakukan sebagai rekan selevelmu, bukan muridmu."

Kenapa aku menandatangani berkas itu?

Kakashi menyesali keputusannya. Ia benci menjadi guru, dan tak pandai melakukannya. Tapi ia rela jika harus menjadi sensei Sakura lagi untuk menghindari semua rencana canggung ini.

"Juga, Sakura-san adalah murid Godaime sampai saat ini, dia sudah lama tak menjadi muridmu," Homura menambahkan.

Kakashi menatap Sakura, mencoba untuk berpikir, ataupun memberikan sinyal padanya untuk bicara sesuatu.

Sakura menangkap sinyal itu, tergagap untuk melontarkan pembelaan.

"A-ano... Yang Mulia, saya masih memanggilnya 'Kakashi-sensei', saya selalu menghormatinya sebagai sensei, dan itu takkan pernah berubah. Dia yang mengajarkan saya mengontrol chakra dan juga mengendalikan genjutsu."

"Dia muridku yang terpintar." Kakashi mengacungkan jempol.

"Dia guru yang... baik." Sakura juga mengacungkan jempol, meski hatinya tidak setuju.

"Oh," Daimyo mengusap dagunya. Mata sayunya terlempar dari Kakashi ke Sakura, bolak-balik, "Kalian terlihat sangat dekat, ya."

Tunggu dulu... ini bukan seperti yang Sakura harapkan.

"Bukankah itu bagus? Kakashi-san bisa menikahi wanita yang sudah lama ia kenal dan nyaman. Sakura-san pun juga begitu. Kalian merupakan shinobi yang sama-sama kuat, dan kelak akan menjadi legenda tersendiri. Kalian adalah tim. Seharusnya ini meringankan bebanmu, Kakashi-san."

Kakashi mengetuk-ngetukkan jari ke atas meja. Ia tidak suka. Sama sekali tidak suka.

Sakura pun begitu.

Started by a Mission (2022)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang