4|Daily Test Of Bu Suk|

2.4K 91 4
                                    

Senin, 25 Desember 2014 adalah hari pembantaian Bu Sukmawati atau yang biasa di sebut Bu Suk. Ulangan Harian selalu di laksanakan oleh Bu Suk saat selesai membahas materi.

"Anak-anak saat ini waktunya untuk quiz harian ya. Semua buku di masukkan ke dalam tas" Bu Suk memasuki ruang kelas XII IPA 1 dengan beberapa buku pelajaran dan tak lupa penggaris rotan.
Semua siswa memasukkan buku pelajaran masing-masing ke dalam tas mereka. Terkecuali Rengga dan Dewanda, mereka tidak memasukkan buku ke dalam tas melainkan di bawah kursi yang di dudukinya, dengan tujuan agar mereka dapat cheating saat ulangan berlangsung.

"Sstt heh. Lo ngapain taruh buku di situ bengak?" Angga berbisik kepada Dewanda.
"Gue gak belajar semalem"
Angga hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku temannya itu.

"Sudah anak-anak sekarang waktunya mengerjakan soal ya. Dilarang mencontek." Bu Suk membagikan lembaran quiz kepada semua murid di XII IPA 1. Tak lupa kegiatan Bu Suk saat memberi ulangan harian adalah menjaga siswa yang ingin mencontek dengan cara berjalan mengelilingi kelas bagaikan satpam yang sedang bertugas.

Angga Terlihat sangat enteng sekali dengan quiz kali ini. Di antara teman-temannya hanya Angga lah yang selalu belajar setiap akan di adakan daily test.

Di sisi lain Dewanda, Setya dan Rengga sedang sibuk dengan kertas contekan dan juga buku-buku yang mereka sembunyikan di bawah kursi mereka.

Terdengar suara gemuruh kertas di telinga Bu Suk. Lantas Bu Suk pun langsung memperhatikan satu persatu murid di dalam kelas XII IPA 1. Dan tak lama memperhatikan akhirnya Bu Suk pun menemukan asal bunyi gemuruh kertas itu, gemuruh kertas itu ternyata berasal dari tangan Rengga yang sedang membuka satu persatu halaman di buku secara diam-diam. Di sisi lain Bu Suk juga melihat Dewanda dan Setya yang juga sibuk menundukkan kepala dengan beberapa kertas contekan di tangannya.

"Rengga, Dewa, Setya. Kemarikan buku dan kertas contekan yang kalian bawa." Mendengar teriakan Bu Suk, Rengga, Dewanda juga Setya pun langsung membulatkan matanya ke arah Bu Suk secara bersamaan. Perasaan yang campur aduk yang saat ini sedang dirasakan oleh anggota KCG terkecuali Angga yang dengan santainya menggerakkan bolpointnya.

Rengga, Dewa dan Setya pun langsung menuju ke depan untuk memberikan contekan yang mereka bawa saat itu. Di antara mereka, tak ada satu pun yang berani menatap wajah garang Bu Suk.
Dari kejauhan Angga terkekeh melihat tingkah ketiga temannya itu.

"Dasar bocah bandel. Malu-maluib gue aja ni anak" Dengan acuh Angga pun kembali melanjutkan tugasnya.

"Kalian ya bandel banget sih" Bu Suk melayangkan tangannya ke kedua telinga Rengga, Dewanda dan juga Setya. Mereka bertiga pun merintih kesakitan akibat jeweran dari tangan Bu Suk yang sebesar kaki gajah itu.

Tak lama daily test pun berakhir. Semua murid bergegas menuju ke kantin dan mereka juga bernafas lega karena telah terlepas dari pembantaian Bu Suk. Begitu juga dengan genk KCG yang saat ulangan berlangsung mereka kepergok mencontek oleh Bu Suk.

"Anjjj... Apes banget kita hari ini fu*kuy" Setya terus memegangi telinga merahnya itu akibat jeweran Bu Suk.

"Auuk tuh nyonya Puff"
"Makanya. Kaya gue dong tobat dalam pelajaran Bu Suk wkwk" Angga tertawa cekikikan melihat temannya saat itu sedang merasakan keapesan yang luar biasa.

Saat perjalanan menuju ke kantin tiba-tiba saja Angga di kejutkan dengan kedatangan manusia alay.

"Shinta" Angga dan teman-temannya terkejut melihat Shinta yang tiba-tiba ada di depan mereka.

"Ngga. Fans lo tuh. Kita cabut ke kantin ya" Rengga berbisik ke telinga Angga dan langsung berjalan meninggalkan Angga.

Angga pun hanya berdiam diri di tempat. Dengan tatapan sinisnya ke arah Shinta. Namun tatapan itu telah kebal untuk Shinta.
Tak lama Shinta pun menghampiri Angga yang saat itu sedang berdiri di hadapannya dengan kedua tangan di saku celananya dan juga headset di telinganya.

Dear NataliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang