Trap #19

929 76 12
                                    

"Annyeonghaseyo."

Ketiga orang itu menengok ke arah sumber suara, ekspresi terkejut dan miris di keluarkan oleh mereka.

"Chanyeol?"

.
.
.

Jonghoon bersedekap dada melihat Chanyeol yang duduk di hadapannya. Taeyeon menghela nafas, berdo'a semoga urusannya kali ini cepat selesai. Kemana Seohyun? Gadis itu telah masuk ke dalam kamarnya, menuruti perintah ayahnya. Yeah, walau sebenarnya ia masih mencuri dengar dari balik pintu.

"Jadi Chanyeol-ssi, kenapa kau ingin menikahi putriku?" Tanya Jonghoon to-the-point.

"Ah.." Chanyeol menggaruk tengkuknya. Ia merutuki bibirnya yang mengeluarkan kata - kata 'ah' disaat seperti ini.

"Karena kami saling mencintai." Ucap Chanyeol berani.

"Alasan klise. Memang kalian bisa hidup hanya bermakan cinta?" Tanya Jonghoon lagi. Chanyeol menganga, ia tidak menyiapkan jawaban untuk pertanyaan itu.

"Kami saling mencintai. Dan aku, sebagai lelaki, yang akan mencari nafkah untuk kami berdua. Aku berjanji, abeonim." Ujar Chanyeol. Terlihat perubahan ekspresi wajah Jonghoon yang tegang, menjadi lebih ringan, seperti melepaskan sesuatu.

"Chanyeol, bagaimana keadaan ibumu?" Tanya Jonghoon. Chanyeol kembali menganga, pria di hadapannya ini benar - benar tak bisa ditebak.

"Ibuku perempuan yang hebat. Membesarkan aku dan noona dengan baik. Ia juga bahagia sekarang, ia amat bahagia melihat kedua anaknya," ujar Chanyeol mantap. Lagi lagi ekspresi wajah Jonghoon menunjukan kelegaan.

"Baiklah. Kapan kalian menikah?"

Taeyeon melongo. Ayahnya memberi restu secepat itu? Heol yang benar saja! Bahkan ia berkeringat dingin menunggu jawaban ayahnya. Sedangkan Chanyeol, ia tersenyum bodoh memperlihatkan deretan giginya yang rapi.

"Setelah aku lulus kuliah, mungkin? Aku akan pindah ke Amerika." Ujar Chanyeol. Jonghoon menganggukan kepalanya, calon menantu lulusan luar negeri, boleh juga. Batin Jonghoon.

"Kau akan ke Amerika?" Tanya Taeyeon kaget.
"I-iya noona. Yoora noona dan ibuku yang merencanakannya." Jawab Chanyeol gugup.

"Seohyun bagaimana?" Tanya Taeyeon -lagi-.

"Aku tidak apa - apa, Eonni." Jelas Seohyun yang tiba - tiba keluar dari kamar dengan aura kebahagiaan mengitari wajahnya. Ia mendudukan diri tepat di sebelah Chanyeol. Chanyeol menatap manik mata Seohyun dan tersenyum, sementara jemarinya memegang tangan Seohyun.

"Yang sedang kasmaran sih beda." Celetuk Taeyeon tiba - tiba saat melihat adegan di depannya. Sementara Chanyeol dan Seohyun hanya tertawa canggung.

"Kalian tidak ingin berkencan? Pergilah," ujar Jonghoon. Chanyeol tersenyum gugup dan menarik tangan Seohyun untuk mengajaknya berdiri.

"Ingat ya, jangan terlalu sering berciuman kecuali kalian sudah menikah." Pesan Jonghoon membuat pasang mata yang ada disana membulatkan mata mereka.

"Waeyo?"

"Pertama, orang - orang akan memiliki pandangan yang berbeda - beda mengenai hal itu. Kedua, itu sarana penularan penyakit," jelas Jonghoon diikuti anggukan Chanyeol.

TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang