3

52 10 0
                                    

kret..

bunyi pintu kayu utama rumah terbuka. cassie hafal sekali. karena ketika semuanya penghuni rumah tidur, hanya dia yang masih terjaga.

insomnia. cassie mengidap insomnia sejak kelas 8 SMP dikarenakan stres mengingat raport akhir semester.

[ entahlah, gue curhat yaw. tapi gue dari kelas 6 SD ]

cassie juga tahu itu abangnya. pulang malam untuk mengambil baju seragam sekolahnya. entah abangnya tidur dimana.

×

krek..

sekarang bunyi pintu kamarnya dibuka.

cassie langsung menyibak selimutnya, dan menghadap kearah pintu. bang calum.

berdiri didepan pintu kamar cassie. tangan kanannya terdapat tas ransel naik gunung. tangan kirinya terdapat jaket abu - abu kesayangannya.

"bang?"

calum menghampiri cassie yang menatapnya bingung. semakin calum mendekat, semakin cassie tahu kenapa abangnya.

calum menangis.

air mata itu mengalir melintasi pipi calum yang telah basah. setiap kali calum merasa bersalah atau hal - hal lain yang mengganggunya, cassie pilihannya.

calum enggak pernah bisa dateng ke mali. karena pasti mali akan ceramah selama dua jam. sedangkan cassie, akan memeluknya dan mendengarkan setiap kalimat yang keluar dari mulutnya.

"cass... gue liat! sekarang gue percaya! gue percaya sama castiel!" kata calum dengan isakan.

cassie langsung bangun dan lari menutup pintu kamarnya. karena dia tahu kalo semua penghuni rumah gak boleh mendengar percakapan antara dia dan calum.

"pelan pelan bang! jangan bikin cassie bingung, apa yang abang liat emang?"

"mama.." sahut calum langsung.

"mama?" bingung cassie

"kedua orang tua kita tuh sama aja! brengsek semua! gak papa, gak mama! sama aja! mereka tuh.." kata calum setengah terisak

cassie tahu apa dan bagaimana calum secara luar - dalam. bahkan mamanya gak akan ngerti. satu - satunya orang yang calum biarin liat diri dia adalah cassie. karena menurut dia, mali udah terkontaminasi mamanya.

"dia tuh jalang! gue bakal jagain mali! supaya tuh jalang gak bisa jadiin kakak gue jalang kayak dia!" kali ini calum teriak dengan isakan.

"dan gue juga bakal jagain lu, cass! supaya lo aman dari tuh jalang!" sambung calum dan dibalas cassie dengan pelukan.

"maksud abang siapa yang jalang? mama?" tanya cassie dalam pelukan calum.

brak!

pintu kamar cassie terbuka. menampakan sosok kakak tertua mereka. mali.

"malem - malem ya, berisik banget! gue lagi masker-" kata mali dengan sewot yang berhenti ketika melihat calum.

"cal? lo kenapa? cal lo, lo- lo.. nangis?" tanya mali kaget

mali langsung memeluk kedua adiknya. tanpa bertanya ada apa. ataupun ceramah panjang lebar. tumben yhaa..

×

setelah keadaan cukup tenang. mali langsung memandang wajah adik lelakinya.

mereka bertiga masih dalam kamar cassie. duduk diatas kasur adik terkecil mereka. karena calum, mali gagal melanjutkan maskerannya.

"calu-" kata mali yang di potong oleh calum

"dengerin gue dulu, kak! gue mau ngomong!" teriak calum.

terkadang mali bingung sama calum. terkadang dia memanggilnya dengan embel - embel "kak" terkadang langsung sebut namanya.

"yaudah abang ngomong," sahut cassie gak nyelo

"gue ke kamar cassie bukan mau cerita tentang apa yang gue liat. karena gue gak pengen kalian sedih, apalagi cassie!"

"terus?" tanya cassie penasaran.

"gue mau ngajak cassie kabur dari rumah. gue gak peduli ya mali, mau lo setuju atau gak! gue gak mau adik gue jadi sama kayak itu jalang. gue juga mau lo ikut, kak." jelas calum

mali hanya bisa memandangi calum. calum gak akan ngelakuin suatu perbuatan pembangkangan kalo dia gak tahu dengan pasti penyebabnya.

"gue ikut, dan cassie ikut." jawab mali.

feelnya dapet gak yak?
tadi ada yang engeh gak ada nama 'castiel' ???

nah nama castiel gue ambil dari nama tv show supernatural, ada yg tahu?

jangan lupa VOMMENTS gue tungguin yhaaa:D

mah lurve

kabur × lrh - cthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang