cassie's pov
well, setelah keadaan canggung di mobil. kita sama sekali gak ada pembicaraan. gue yang gak suka awkward, tetep diem. sekali - sekali kita butuh awkward moment.
-BOYS! OH WHEN THE GIRLS, WHEN THE GIRLS TAL-
gue angkat telpon gue. disana tertera "qq mali"
"cassie, lo dimana?" tanya kak mali
"ya kan aku pergi sama kak luke."
"gercep ya! calum nangis. lagih!"
"aBANG NANGIS, LAGIH?" gue reflek teriak. dan malah buat luke nengok ke gue dengan penasaran.
"kok bisa kak?" ucap gue lagih
"castiel." dengan satu kata itu, gue langsung diem.
nama itu udah lama banget. nama familiar yang sekarang jadi asing. nama yang-
"cassie, jangan bilang lo nangis juga!"
dan gue sadar air mata itu udah turun ke pipi. gue sadar seberapa besar arti nama yang kak mali sebut.
"sekarang pulang, kita bakal ngomongin ini. gue mau kita bertiga tenangin diri dulu, dan kita bahas," kak mali berenti ngomong.
"castiel." sambung dia, dan gue bisa denger helaan nafas dia.
"cassie bakal pulang, tunggu yha." gue langsung putusin sambungan telpon.
gue diem. diem sediem - diemnya. gue letakin hape gue di dashbor mobil kak luke. gue masih bisa rasain tatapan penasaran kak luke.
"cass, are you okay?" tanya kak luke ke gue.
"no, of course no."
÷
calum's pov
"sekarang pulang, kita bakal ngomongin ini. gue mau kita bertiga tenangin diri dulu, dan kita bahas," kata mali ke cassie lewat telpon.
"castiel." sambung dia dengan helaan nafas berat.
setelah itu gue langsung pergi ke ruang makan. gue gak mood buat dengerin kelanjutan nama castiel dominic hood.
gue langsung ambil roti tawar bermerek putik roti. gue olesin nutella sebanyak mungkin, karena nutella nenangin pikirin gue.
ting!
gue tahu ada pesan masuk. gue langsung ambil hape dan gue buka password dengan lockscreen katy perry.
castiel dom : lum
castiel dom : kalo gue telp, lu angkat ya
castiel dom : gue mau ngomonggue senyum. gue tahu dia masih sayang sama kita. dan gue yakin dia gak bakalan ninggalin kita.
calum hood : telp aja
calum hood : gue gak punya pulsa.castiel dom : lol
WE ARE TH-
"hai." sapa gue canggung.
"cal, gue bisa ngomong sama mali gak?" tanya castiel di sebrang sana.
"wait a minute."
gue langsung genggem hape dan lari ketempat mali berada. dia lagi duduk di sofa sambil nikmatin hot chocolate.
"MAL!" tariak gue.
"BANGSAT! BANGKE! KAGET GUE CAL!"
gue bisa denger suara tawa dari hape gue. suara tawa castiel. tawa yang gak pernah lagi gue denger.
"kenapa sih, lu panggil - panggil gue? kangen?"
"castiel." ucap gue sambil nunjuk hape.
÷
mali langsung ngambil hape gue dan pasang loud speaker.
"cast?" ucap mali.
"hei! gue kangen sama lu, mal. sebenernya kangen kita berantem." ucap castiel sambil ketawa.
"me too." ucap mali sambil senyum.
kalau mali dan castiel kangen berantem. gue kangen pelukan antar cowok sama castiel. kangen C3+M. castiel-calum-cassie + mali.
[a/n : gue jahat banget yha sama mali, si calpal-api aka win udah bilang padahal kalo gue harus ganti nama castiel atau cassie dijadiin nama awalan 'm'. tapi gue ngotot gak mau:' ini lukeh-emmo btw]
krek.
reflek gue nengok ke sumber suara. disana berdiri cassie dan luke. sedangkan mali lagi ngobrol sama castiel lewat telpon gue.
"kak, bang, cassie pulang!" teriak dia.
mali langsung nengok dan nyuruh cassie kesini. cassie jalan, dan luke ngikut di belakangnya.
"kenapa kak?" tanya cassie.
"MY LITTLE CASSIEEEEEEE!!!!" teriak castiel.
cassie's pov
-"MY LITTLE CASSIEEEEEEE!!!!" teriak seseorang lewat telpon.
gue diem. lagih. diem sediem-diemnya. that voice. cuma satu orang yang manggil gue 'little cassie'. dan orang itu...
"castiel.." ucap gue.
*
to be continue..
no komen gue. karena chap ini panjang sekali kayak bolanya mekel. tapi masih panjangan mekel...
jangan lupa VOMMENTS gue tungguin
KAMU SEDANG MEMBACA
kabur × lrh - cth
Hayran KurguSemuanya berawal dari suatu masalah. Serta ajakan abangnya, Calum untuk kabur dari rumah. Bahkan mereka tidak tahu apa masalahnya. Hanya Calum berulang kali menyebut 'jalang'. Dengan bantuan sahabat Calum, Luke Hemmings, kakak beradik Hood kabur d...