Chapter 3
**
Itu Keirrie! Di-dia Perrie Edward?! Aku melihatnya melepas wig yang dipakai dan mencopot soflen yang di pakai. Tak mau merugikan kesempatan ini, aku membuat bukti dengan memfoto kejadian itu. Perrie yang melihatku, langsung berlari ke seberang. Dia ingin kabur?!
Dapat aku simpulkan ia sudah menyakitiku dua kali. Aku. Benci. Kau. Perrie.
Aku berlari mengikutinya dan nasib tidak beruntung berada dipihakku. Semuanya gelap.
**
*Niall's pov*
Aku dan the boys (kecuali Zayn) sedang berada di rumah sakit. Ah ya dan Zayn sedang koma sejak seminggu yang lalu. Entah apa yang dilihatnya sampai sampai ia tertabrak mobil. "Mom, jangan nangis lagi. Niall yakin pasti Zayn bakal sembuh" kataku pelan. Dari seminggu yang lalu, mom Trisha terus menerus menangis. Aku dan Harry yang sedang berjaga sekarang. Kasian sekali meliat mom Trisha yang begitu terpukul.
04:55 PM
"OOUUCH!" teriak seseorang. Aku terbangun dari tidurku. "Siapa yang berteriak?" tanyaku. "Siapa kau?!" asal suara itu dari...... ZAYN?! "Zayn kau sudah sadar?! Terima kasih Tuhan!" teriakku. "KAU SIAPA?! DAN AKU DI MANA?!" teriak Zayn. "Ini aku Niall. Dan itu Harry" kataku. "AKU TIDAK MENGENAL KAU! PERRIE GUE MANA?!" teriaknya lagi. Apa dia amnesia? Aku langsung memanggil dokter dan dokter pun segera datang. The boya juga sudah datang dan mom Trisha sudah datang. "Dia mengalami amnesia. Tidak parah. Hanya saja ia hanya mengingat orang yang ia cintai dan ia pikirkan terus" kata sang dokter. "Baik dok terima kasih." kata Mom Trisha. "Hey Zayn, ini mom" kata mom Trisha dengan sabar. "Aku tidak mengenal kau! Mom aku sedang di Irlandia!" katanya tenang tapi tegas. Mom Trisha tidak bisa menahan air matanya dan ia segera keluar. "Perrie mana?! Gue pengen ketemu sama diaaa?! May manaaa?!" May?! Ia ingat dengan May? Baiklah apakah aku harus memanggil Perrie lagi? "Baik aku akan telpon Perrie. Tapi aku akan memanggil May juga. Setuju?" kataku. Ia hanya menganggukan kepala.
**
30 menit setelah aku telepon, May dan Perrie datang. Perrie tampak senang bertemu dengan Zayn dan Zayn membutuhkannya kembali. Ia mengaku, ia menyesal telah meninggalkan Zayn. "Hi Zayn. Ini May" kata May lembut. "Hi May! I miss you!" kata Zayn sambil memeluk erat May. "EKHM!" dehaman keras keluar dari mulut Harry. "Maaf kau cemburu? Emang kau siapanya?" Ini benar benar parah. Zayn lupa akan semuanya kecuali Perrie dan May. "Dia pacarnya" jawabku cuek. "Hi Zayn! It's Perrie" katanya sambil memeluk Zayn. Zayn melepaskan pelukannya dan mencium bibir Perrie. Romantis tapi menjijikan sekali ugh. "Please kita balikkan lagi ya?" kata Zayn dengan puppy eyesnya. "Tawaranmu tidak bisa di tolak, Malik. Aku ingin balik denganmu" katanya dengan lembut. Aku tak yakin dengan Perrie. Aku mempunyai firasat buruk. Zayn keluar begitu saja dan hilang entah kemana. iPhonenya tidak di bawa, dompet tidak di bawa. Yang dibawa hanya Perrie. Ya Perrie.
*1 bulan kemudian*
One Direction mengundurkan semua jadwalnya karena hilangnya Zayn. Semua orang terutama keluarga dan fans khawatir dengan keadaan Zayn. Kami berhenti sejenak tidak mengeluarkan single terbaru, MV bahkan tour di Indonesia. "YA AKU TAHU TAPI TIDAK BEGINI JUGA!" teriak seseorang dari bawah. Pasti Mary sedang bertengkar. Belakangan ini mereka sering bertengkar karena Zayn zayn dan zayn. "Kalian bisa bicara dengan baik baik kan? Tidak usah teriak teriak seperti itu, Mary" kata Liam dengan bijak. Suara mereka sudah tidak terdengar lagi. Aku segera turun ke bawah dan melihat May dan Harry sedang duduk dan berdebat. "Hei Nandos sini" apa aku dipanggil? Yap. "Ada apa Mr. Styles?" kataku. "Please bantu aku supaya masalah ini cepat selesai" katanya. "Haah okelah. Jadi masalahnya apa?" tanyaku. "Aku cemburu karena Zayn selalu dekat dengan May walaupun ia entah berada di mana. Sementara aku, aku saja yang dekat tapi tidak bisa sedekat dengan dia. Aku ini pacarnya, yel!" katanya tenang tapi sedikit tegas. "Tapi ak-"
"May cukup. Berikan aku waktu berbicara"
"Baiklah" jawab May pasrah.
"Kalian ingatkan kalau Zayn amnesia dan hanya mengingat Perrie dan May?" mereka mengangguk. "Lalu untuk apa Harry cemburu? Maklumi lah orang amnesia butuh perhatian lebih karena ia tidak mengingat apapun. Coba kau pikiran bagaimana kau di posisi May, Har. Pasti Zayn juga akan minta perhatian terus padamu. Cemburu itu wajar, tapi lihat kondisinya dulu" kataku panjang lebar. Harry hanya menghela napas. "Tumben sekali kau bijak. Kau benar yel, aku saja yang terlalu over protective sama May" katanya. "Maafin aku, May". May hanya membuang muka dan "Aku selalu memaafkanmu, Mr. Styles. Asal perbuatanmu tidak melebihi batas" Harry memeluk May dan mencium tepat di bibirnya. "Uh sepertinya aku mengganggu. Bye" teriakku. Mereka hanya tertawa. Marry is back.
**
*May's pov*
"Harr, aku mau jalan jalan dulu ya ke taman.. Sekedar refreshing" Harry hanya mengangguk dan tersenyum. Aku masih berhutang budi dengan Niall yang telah memperbaiki hubunganku dengan Harry. Berjalan di trotoar sambil melihat beberapa penyanyi jalanan beraksi membuatku tertuju pada seseorang. Tubuhnya kurus, berjenggot, mukanya arab + british, dia seperti Zayn. Aku memberinya sedikit uang untuknya. Ia sangat mirip seperti Zayn. Aku kepikiran terus dengan Zayn. Aku sayang sama dia sebagai sahabat. Bukan berarti aku mencintainya. Aku menyebrangi jalan tanpa fokus. Aku di dorong oleh seseorang dan aku melihat seseorang tergeletak di jalan dengan darah yang bercucuran. Aku menghampiri orang itu. Dia HA-HARRY?! "Harry?! Tolong!" tiba tiba banyak orang yang mengerumuni dan menghampiriku. "Tolong angkat dia dan bawa ke rumah sakit terdekat" kata seorang pria berambut blonde. "Namaku Niale. Kau pacar Harry kan? Ikut aku ke rumah sakit" katanya lembut. Ia mirip sekalu dengan Niall Horan. Namanya saja mirip.
**
"Apakah di sini ada keluarga atau kerabat dari Harry?" tanya dokter Frank. "Saya kekasihnya, dok. Ada apa?" tanyaku sambil sesegukan. "Ikut saya ke ruangan." aku hanya mengangguk dan mengikuti dokter itu ke ruangan. "Jadi, apa yang terjadi dengan pacar saya?" tanyaku sedikit khawatir. "Ia sedang koma. Kemungkinan kecil ia akan mengalami amnesia yang ringan." kata dokter. "Terima kasih dok. Saya permisi dulu"
Koma? Amnesia? Sama seperti Zayn. Kejadiannya pun sama seperti Zayn. Apakah Harry akan mengalami hal yang sama dengan Zayn? Aku takut. Aku butuh Niall, Liam dan Louis. Aku takut.
Aku masuk ke dalam ruangan tempat Harry dirawat. Ia tampak tenang dalam tidurnya. Aku harap kejadian Zayn tidak akan terulang lagi. "Niall, bisakah kau datang ke sini? Bareng Lian dan Louis. Ajak Dani sama Ele juga. Aku takut. Datang ke St. John Hospital secepatnya. Nanti akan aku jelaskan." Aku langsung menutuo teleponnya. "Ha-harry cepat bangun. A-aku gak mau kehilangan ka-kamu" aku terus menerus menangis. "Hallo May? Kau menangis? Aku sudah sampai di rumah sakit. Kamu di mana?" tanya Niall diseberang telepon. "Aku di lantai 3 kamar no 69. Cepetan ya" katakau. Tak lama kemudian, Niall beserta Louis, Liam, Dani dan Ele masuk dan kaget begitu melihat mataku bengkak dan Harry terbaring di ranjang. "Ha-Harry kenapa may?" tanya Ele. "Dia kecelakaan saat ia ingin menelongku." kataku singkat. Aku tak mau berbicara banyak. Aku sedang tidak mood. "Harry please bangun.. Aku kangen kamu" kataku. Mereka semua keluar, mungkin mereka takut kalau mereka menggangguku. "Sama sekali tidak mengganggu. Masuk saja" kataku.
2 minggu kemudian
"Harry kau sudah bangun?!" teriak seseorang. Aku terbangun dari tidurku. Niall tampak senang begitu Harry bagun. "May di mana may?" tanya Harry. Aku yakin itu suara Harry. "Aku di sini" kataku sambil menguap. "Babe, maafin ya udah buat kamu susah." maaf untuk apa? "Maaf untuk apa Harr?" kataku. "Aku udah buat kamu susah gara gara aku begini." katanya lemah.
"Hey Harry listen. Kamu sama sekali ga buat aku susah. Kamu sama sekali ga buat aku kesel. Aku justru yang minta maaf. Aku yang menyusahkanmu"
**
NAH LOH ZAYN GIMNA TUH? TRUS GIMNA YA KELANJUTAN MAY DAN HARRY? TBC!
Vote + Comment please :) and i'll continue the story. Btw, bukannya aku minta vote sm comment gara gara pengen banyak yg vote. Justru aku pengen tahu seberapa besar sih km suka sama cerita ini dan aku juga minta kritik dan sarannya.
Dan maaf ya klo cerita ini gak dapet feelnya dan aku juga lg kehabisan ide. Boleh kok yg mau kasih saran gimna kelanjutan ceritanya.
Maaf klo kebanyakan aouthor's note-nya :D

KAMU SEDANG MEMBACA
Book 2 : Back To December
FanfictionBook 1 : Can't Believe [COMPLETED] Book 2 : Back To December (Zayn FF) Book 3 : 40 days (Niall FF) Book 4 : Secret Account (Louis FF) Book 5 : My Daddy (Liam FF)