Book 2 [Back To December] : Satu

423 15 4
                                    

Chapter 1

Enjoy~

**

"Maafkan aku, Zayn.. Aku tahu aku salah. Aku lebih baik mundur daripada kau lebih sakit. Sekali lagi maafkan aku, Zayn" jelas pacarku, um- lebih tepatnya mantan pacarku, Perrie Edward. Dia sudah meninggalkanku karena dia sudah tidak ada rasa denganku. Ia lebih memilih Logan Lerman daripada aku. Padahal aku sudah memberikan apa yang ia inginkan. Bahkan, aku dan Perrie sudah bertunangan dan berencana menikah 1 tahun lagi. "Tapi, mengapa begitu?" tanyaku lagi. Aku harap ia berubah pikiran. "Aku tak tahu Zayn. Itu yang aku rasakan. Perasaanku tak bisa dibohongi." jawabnya sambil terisak. "Baiklah kalau memang itu maumu." perlahan lahan kami menyatukan bibir kami dengan lembut, Zerrie's Last Kiss.

**

Aku masuk ke kamar dan mengeluarkan sebatang rokok. Inilah kebiasaanku saat aku sedang frustasi.

"Zayn, kau sedang apa?" tanya seseorang di ambang pintu. Suara itu. Aku sangat kenal sekali dengan suara itu. "Pe-!! Oh May ayo masuk" ah ku kira Perrie akan kembali. "KAU MEROKOK LAGI ZAYN?!" teriaknya di depan mukaku. "Hey! Aku ini sedang frustasi. Biarkan aku sendiri" kataku lemah. Aku masih memikirkan Perrie yang baru saja memutuskannya. "Okay aku akan kel-"

"May, aku mau bicara denganmu" kataku.

"Baiklah.. Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya May.

"Tapi jangan potong pembicaraanku sebelum aku selesai bicara" kataku. May hanya mengangguk dan aku memulai pembicaraan. "Jadi, aku dan Perrie putus. Yang memutuskan Perrie. Ia beralasan kalau dia sudah tidak ada rasa denganku dan ia lebih memilih Logan daripadaku. Ya kau tahu kan kalau aku ini sedang frustasi." kataku. May hanya melongo dan kaget mendengar apa yang aku kakan.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya May

"Bantu aku untuk move-"

"Ekhhm" tiba tiba ada suara dari ambang pintu. Ya dia Harry. "Cemburu ya?" candaku. Dia hanya tertawa dan dia mengangguk. "Kau ini, aku ini kan pacarnya. Wajar saja kalau aku cemburu. Btw, kita semua dipanggil Paul. Cepat turun ke bawah." kata Harry. Tumben banget Paul datang. "Baiklah.."

"Ayo May kita turun" ajak Harry. Aku membereskan diriku dulu dan berusaha untuk tampak tenang.

**

"Zayn kudengar kau baru putus dengan Perrie?" tanya Paul. Ternyata tak hanya Paul, tapi Uncle Si juga ada. "Ya" jawabku singkat. "Sebenarnya bukan itu yang ingin kita bicarakan tapi soal 3 directioners yang beruntung" kata Uncle Si. "3 directioners? Untuk apa?" kali ini Liam yang angkat bicara. "Jadi, kita akan mengadakan A Day with One Direction. Kita akan memilih 3 directioners beruntung dari 1.557 peserta" jelas Paul. Kami hanya kaget karena yang dipilih hanya 3 dari 1.557. "Tapi tenang saja.. Yang lainnya akan dapat stuff 1D official." kata Paul lagi. "Baiklah.. Kalian yang akan pilih. Boleh di ambil 5 kertas lalu kalian undi lagi jadi 3" kata Uncle Si. Kita semua mengambil 5 kertas. Begitu kami buka, nama yang tertera adalah Eve, Jesslyn, Chrystha, Charlin dan Perrie.. Perrie?! Oh no! Kenapa nama itu ada di pikiranku lagi. Ah mungkin dia berbeda. "Eh ada nama Perrie nih" ledek Niall. "NIALL SHUT THE FUCK UP! I HATE HER OKAY!" teriakku. Dia hanya diam mematung dia rasanya membendung air matanya. Uhh seperti anak kecil saja. "Hey bukan maksudku untuk memarahimu, Potato. Aku minta maaf" kataku lemah. Niall hanya tertawa. "Makasih Zayn sudah memanggilku potato! Yeay!" teriaknya sambil berlari mengelilingi basecamp. Anak kecil. "Jangan bersikap seperti anak kecil, Niall! Cepat ambil 3 nama!" teriak uncle si. Kami mengundi 3 nama. Ternyata yang masuk adalah Eve, Jesslyn dan...... Perrie?! Oke Fine kali ini aku menyerah. "Baik saya dan Paul akan mencari data ke tiga fansmu itu. Selamat siang!!" teriak uncle si. Kami hanya melambaikan tangan dan Liam menutup pintunya. "Huaaa lelah sekali! Besok kita akan kedatangan 3 directioners! Semoga saja mereka tidak remong! HAHAHAHA" tawa Niall. Tak ada yang menanggapi. Kasihan sekali dirimu, Niall.

"Kau cepat sekali move on dari Perrie." kata Harry sambil merangkul May. Bikin iri saja. "Bisa dibilang begitu." jawabku enteng. Lalu, aku pergi ke kamar dan mengunci diri. Entah kenapa nama Perrie itu membuat aku mengingat kejadian yang sudahku lewati bersamanya selama 2 tahun kebelakang. Dan seperti biasa, aku mengambil sebatang rokok dan mulai menghisapnya. Apa ini yang dinamakan kebebasan? Bebas dari apapun? Aku tak tahu. Aku duduk di balkon dan memandang bintang. Aku berandai andai kalau Perrie sekarang ada di sampingku, merangkulku dan tidur tepat di pundakku. Aku mematikan rokok yang aku hisap dan aku mengecek twitter. Banyak sekali mention yang masuk menanyakan mengapa aku putus dengan Perrie. Aku hanya ingin mengonfirmasi kalau aku ini baik baik saja.

"Hey! Aku dan Perrie baik baik saja. Hanya saya ada alasan tersendiri aku dan Perrie sudah tidak bersama lagi! :)x"

Setelah itu, aku membuka akun Little Mix. Oh God. 3 tweets dari Perrie tentangku dan Logan.

"Hi! I'm still love Zayn as friend. We're broke up and Zayn and I still have a good relationship <3Perrie"

"Logan Lerman and I at Little Mix's concert! Yeay! <3Perrie"

"Zayn and Logan are very good friend. I'm in love with them ahaha <3Perrie"

Perrie masih mencintaiku? Ah sudahlah daripada pusing pusing liat tweets Perrie, mending aku ti-

Drrt Drtt. Mengganggu saja baru mau tidur. But, ini dari mom. Oke akan aku angkat.

Z : helo mom! Ada apa?

M(mom) : Apa kau baik baik saja? Mom dengar, kau baru putus dari Perrie.

Z : Iya.. Dia yang memutuskanku, mom. Aku baik baik saja

M : oke.. Mom hanya mau menanyakan kabarmu. Good night

Z : bye mom

Aku langung mematikan handphone ku dan langsung tertidur lelap.

**

Esok paginya aku harus bersiap siap untuk menemui ketiga directioner yang beruntung. "Morning boys" sapaku begitu aku keluar kamar. Mereka sidah rapih dan mereka akan sarapan. "Mornin' Zayn! Kau tampak uhh kusut" kata Harry. "Ya bisa dibilang begitu" Emang sih aku acak acakan. "Cepat siap siap Zaynie" kata Liam. "Siap daddy!" teriakku sambil lari ke atas. "Zayn tak usah lari lari! Nanti kau jatuh!" teriak Liam sekali lagi. Hahaha dia memang daddy yang patut diteladani. "Baik daddy!" kataku tapi tetap saja aku berlari. "Dasar anak kecil" itu suara Liam. Kau ketahuan memanggilku anak kecil.

**

Sesampainya di rumah uncle Simon, kami langsung menemui ketiga directioners yang beruntung itu. Eve. Dia rambutnya panjang dan berwarna coklat kehitaman. Warna matanya adalah hitam. Aku rasa dia adalah orang asia. Jesslyn. Dia mempunyai rambut sebahu berawarna ungu. Seperti Per- ah sudah jangan di bahas lagi. Aku muak. Perrie. Ah sama saja kalo gini. Perrie dia mukanya seperti Perrie, mantanku. Bedanya, warna rambutnya adalah coklat sebahu dan warna matanya adalah hijau. Seperti Harry. Ketiganya sangat cantik. Mereka menyambutku dengan teriakan histeris. Entah apa yang ada di pikirannya sehingga bisa berteriak sekencang itu. "One Direction?!!" teriak mereka kompak. Kami hanya tersenyum dan mereka langsung memeluk kami. "Kalian siap untuk berpetualang dengan kami selama satu hari?" tanya Liam. "Tentu!!" teriak mereka lagi.

Kami langsung bersiap siap dan kami berangkat menggunakan mobil van. Kami bernyanyi nyanyi sambil tertawa. Saat Perrie nyanyi, suara dia sangat mirip dengan Perrie, mantanku. Ah biarkanlah. Aku bertanya dengan Perrie apa kesehariannya. Menurutku, kebiasaannya mirip degan Perrie. Bahkan mirip sekali dengan Perrie Edward. Namun, ada satu yang berbeda. Dia suka bermain nintendo wii. Apa mungkin dia Perrie Edward? Atau bukan?

**

Nah loh apa itu bener bener Perrie? Ada yang bisa tebak? HAHAHA 15++ Vote(s) + comment and i'll continue the story :)

-Christine-

Book 2 : Back To DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang