13

5.3K 404 11
                                    

Sampai kapan kamu akan membuat ku seperti ini?

Tidakkah kamu mengerti perasaan ku?

Aku tahu aku hanya seorang yang tidak pernah kamu anggap, ya hanya sebagai figuran dalam hidup mu.

Pernahkah kamu mengerti perasaan ku?

Jawabannya tidak sama sekali kamu tidak pernah mengerti perasaan ku.

Ku tau kamu tidak mencintai ku, tapi tolong bisa kah aku menjadi orang yang istimewa walau hanya sebagai teman?

Aku terdiam ketika mendengar puisi yang dibaca jungkook, puisinya sangat dalam dan puisi itu juga mengingatkan ku dengan seseorang.

Bisakah aku ada di hatimu walau hanya sedetik saja?

Dia junior, aku masih mengingatnya.

Maaf kan aku, aku terlalu memaksa mu tolong jangan benci aku.

Harusnya waktu itu aku yang harus minta maaf kepadanya, tapi sudah terlambat untuk ku meminta maaf junior sudah pindah dari satu bulan yang lalu, dia mengganti nomernya. Yang aku punya sekarang hanya emailnya, tapi apa daya aku tidak berani mengirim satu email kepadanya. Pengecut memang.

Aku hanya ingin kamu bahagia dengannya orang yang kamu cinta, tapi bisakah kamu tidak melupakan ku?

Tolong jangan lupakan aku.

I love you, good bye my love.

----

Semua yang ada di dalam ruangan itu bertepuk tangan, puisinya sangat indah dan menyentuh bahkan ada yang hampir menangis ketika mendengar ini.

Aku melangkah kan kaki ku menuju backstage untuk menghampiri nya, sekarang jungkook sedang mengikuti lomba puisi aku berharap dia menang.

"Kookie!" teriak ku, aku melambaikan tangan ku kepadanya. "Yak lu hebat banget, sumpah tadi puisi indah banget kook" aku mengacak rambutnya.

"Yak berhenti, gua udah susah payah ngerapiin rambut gua ra" dia menarik tangan ku, "ah yang bener? Puisi gua bagus banget ya ra?"

"Gak bagus banget sih, tadi gua dengerin ada yang lebih bagus dari lu" dia pergi meninggalkan ku, "kookie mah baperan ih orangnya" aku berusaha mengikutinya dari belakang.

"Gua gak baper, cuma marah aja"

"Sama aja pea"

"Beda kali ra"

Baper -KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang