24

4.1K 314 16
                                    

"Maaf tuan tapi bisa tidak kamu tidak membuat keributan disini?" Taehyung memegang tangan laki-laki itu.

"Lo siapa?"

"Gue?" Taehyung menatap mata ku, "gue cuma teman nya."

"Bagus deh, jadi dia boleh buat gue." laki-laki itu duduk kembali begitu juga dengan Taehyung dia kembali ke tempatnya.

"Eh lo mau apa sih?" aku duduk di depannya.

"Entah."

Ok entah katanya, aku sungguh kesal ketika mendengar itu rasanya ingin menonjok nya.

"Ah terserah lo, cepetan mau pesen apa? Gue lagi sibuk ni."

"Gue bilang kan... Ah yaudah coffe late satu." aku langsung bangun dan mencatat pesanan nya, lalu menuju tempat Miyu.

Sesekali aku melirik ke tempat Taehyung dan Irene, mereka ah tidak usah ku jelaskan. Rasanya menyakitkan.

Aku kembali menuju meja laki-laki tersebut, ingin nya sih aku lempar kopi ini tepat di mukanya yang sok ganteng itu.

"Ini, minum cepetan terus pergi." aku langsung meletakkan cangkir kopi itu dan pergi.

Sudah 1 jam dan laki-laki itu masih disitu kopinya pun sudah habis, sedangkan Taehyung dia sudah keluar dari tadi dengan Irene. Waktu Irene melihat ku, dia ya seperti tidak ada rasa bersalah telah merebut pacar orang. Ya seperti itu lah Irene, bagi yang belum tahu dia itu orang yang sangat aneh baik diluar jahat di dalam.

Walaupun tadi sempat minta maaf, tapi aku tahu itu bukan minta maaf yang sesungguh nya.

Aku pun membereskan meja lalu menghampiri meja laki-laki itu.

"Tokonya mau tutup."

"Oh, terus lo pulang nya jam berapa?" dia berdiri, membereskan baju nya.

"Paling bentar lagi gue mau beres-beres dulu dah sono lo pulang gak bosen apa?"

"Iya bawel ini gue mau pergi!" dia pergi dengan cepat dan juga tidak lupa dia menutup pintu dengan kencang.

Marah? Emang dia siapa nya gue?

Aku menghampiri Miyu yang masih beres-beres itu, dia sangat sibuk. Apa tidak apa kalo aku pulang duluan? Rasanya tidak enak.

"Eoh? Kamu belom pulang Ra?" tanya nya, aku membantunya membersihkan sisa sampah yang ada.

"Ntar aja deh nunggu selesai, gak enak kalo kamu sendirian." Miyu tersenyum, ya senyuman nya seprti malaikat.

"Yera? Kamu kenal laki-laki tadi?" aku meletakan sapu lalu melihatnya.

"Tidak aku tidak mengenal nya, memang nya kenapa?"

"Tidak, seperti nya kamu sudah akrab dengan dia."

Akrab dari mana njir -yera

"Gak mungkin!"

Dia tertawa kecil lalu kembali bersi-bersi, ku ambil tas ku, melihat seisi ruangan cafe. Semua nya sudah beres.

"Miyu aku pulang dulu ya!"

"Mau bareng dengan ku?"

"Ah tidak usah, kalo begitu sampai bertemu besok!" aku membuka pintu cafe lalu keluar.

Kulihat jalanan yang sudah penuh dengan salju dan langit yang sudah agak gelap, dan disini dingin. Ku terus berjalan sampai aku menyadari ada orang yang mengikuti ku.

Baper -KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang