WHO YOU? (Part 6)

342 19 0
                                    

"Ada apa? Kudengar Anda ingin berbicara dengan saya?" Maddy datang lalu memegang bahu Berry dan duduk di sebelah Berry.

Jongin mencoba menghentikan pembicaran yang kurang sopan itu, namun Berry tetap melanjutkannya.

"Oh, dia hanya ingin bertanya darimana kamu tau mantra kekanak-kanakan itu," ucap Berry sambil memegang tangan kate yang ada di bahunya.

"Ya, darimana Anda tau itu? Cinta pertama saya hanya mengajarkan mantra itu pada saya," sahut Chanyeol dengan wajah penuh harap akan jawaban yang ia inginkan.

"Oh, mantra itu? Bukankah itu banyak di internet? Apa namanya, Berr? Aku lupa" jawabnya dengan santai dan senyuman.

"Entah, aku juga lupa. Apa tugas anda berdua sudah selesai?" kata Berry.

"Sudah tuan, terimakasih, kami mau pamit pulang saja sebelum kancil ini membuat onar lagi" Jongin segera menggandeng tangan Chanyeol dan mengajaknya pulang.

"Tunggu!" kata Chanyeol secara tiba-tiba.

Chanyeol melepaskan salah satu kancing jaketnya, dan melemparkannya di gelas air minumnya.

"Hujan.. Tidak hujan.. hujan.. tidak hujan.. hujan.."

Maddy yang melihat aksi Chanyeol itu mencengkeram pundak Berry dengan air mata yang hampir jatuh.

"Aku rasa hari ini akan hujan, maka jangan keluar rumah," ujar Chanyeol dengan menahan sakit hatinya itu, lalu segera pergi dari rumah Berry.

Semakin hari Chanyeol semakin mencoba mendekati Maddy, karena dia begitu curiga pada designer itu. Dia mencoba menemui Maddy di depan rumah Berry. Ia menyuruh Maddy untuk memanggil namanya. Itu adalah hal teraneh yang pernah Maddy dengar. Seorang laki-laki, jauh-jauh datang hanya untuk menyuruhnya memanggil namanya.

Awalnya Maddy tidak mau, tapi karena Chanyeol memaksanya, maka Maddy memanggi nama Chanyeol sebanyak 3 kali.

"Park Chanyeol-ssi... Park Chanyeol.. Chanyeol-ah.." ucap Maddy dengan sedikit ragu.

Lalu Chanyeol menutup matanya dan menuruh Maddy mamanggil namanya lagi.

"Park Chanyeol.. Chanyeol-ah.."

Chanyeol kembali teringat pada suara Ga Young yang dulu memanggil namanya dengan nada yang sama. Sepontan air mata Chanyeol berlinang.

"Sudah lah! Hal gila apa ini? Aku mau pergi!" kata Maddy pada Chanyeol.

"Kenapa kamu harus menghindar? Tidak bisakah kita hanya menjadi teman?" ucap Chanyeol.

Maddy beranggapan, jika ia tidak mengiyakan, maka Chanyeol akan semakin mengikatnya. Maka ia mengiyakan tawaran Chanyeol.

"Baiklah! Tapi seluruh temanku adalah manusia kalangan atas, kau harus tau itu!" jawabnya sambil masuk kedalam rumah.

***

Hari ini, seorang pemilik Glam Boutique meminta Maddy untuk menjadi designer utamanya di butiknya. Maddy takut salah mengambil keputusan, maka ia memutuskan untuk menanyakannya pada Berry terlebih dahulu.

Berry yang mendengar hal itu segera mencari informasi tentang wanita yang hendak mengajak Maddy bekerja itu. Ia mendapatkan hasil bahwa wanita itu adalah istri muda dari Tuan Park Jin Hyeong, ibu tiri Chanyeol. Maka Berry menyetujuinya.

"Maddy-ah, besok malam temani aku makan malam bersama rekan bisnisku" ajak Berry dan Maddy menyetujuinya.

Malam ini Berry dan Maddy pergi ke salah satu restaurant mewah untuk bertemu dengan rekan bisnisnya. Ternyata rekan bisnisnya itu adalah Tuan Park Jin Hyeong, dan dia datang dengan istrinya, Ny. Yoon Ah Rae.

Tuan Park Jin Hyeong kaget melihat rekan bisnisnya yang masih begitu muda, dan dia lebih kaget saat menyadari siapakah Berry itu. Dia ingat bahwa pemuda itu adalah pemuda yang sempat menabraknya dengan sepeda saat dia keluar dari mobil, dan tanpa rasa bersalah meninggalkan Tuan Park Jin Hyeong.

Perjamuan makan malam ini tampak aneh bagi tuan Park Jin Hyeong, dia tidak pernah duduk sebangku dengan seseorang yang dianggapnya kurang ajar seperti yang ada di depannya ini. Berry dengan hangat memulai pembicaraan dengan tuan Park Jin Hyeong, dan dengan senyumnya itu membawa hawa yang mulai hangat.

"Saya rasa JG Group memiliki peluang sangat besar dalam pemasaran produk luar negri di Korea ini. Maka dari itu saya menginginkan kontrak kerja bersama anda, Tuan Park Jin Hyeong," Berry menekankan suaranya saat menyebut nama Tuan Park Jin Hyeong.

Beberapa hari berlalu, Chanyeol mengirim pesan pada Maddy untuk mengajak Maddy makan malam di salah satu restaurant, dan Maddy menunjukkan pesan itu pada Berry.

"Aku berani bertaruh, dia tidak akan tahan menunggumu lebih dari satu jam" ujar Berry menantang Maddy.

"Oke, aku berani bertaruh dia kuat menungguku tiga jam!" jawabnya.

Malam ini dengan wajah sumringah dan dengan dandanan yang benar-benar rapi, Chanyeol menunggu Maddy di tempat yang telah mereka setujui sebelumnya. Dari dalam mobil, Maddy dan Berry mulai memandangi gerak-gerik Chanyeol.

30 menit pertama telah berlalu, Chanyeol masih tampak tegar dan gembira menanti datangnya Maddy. 45 menit, masih sama. Setelah satu jam, Chanyeol sudah tampak kedinginan dan lesu.

"Yes! Aku menang! Ini sudah satu jam lebih satu menit, kau harus membawaku minum soju di kedai pinggir jalan dekat rumah!" kata Maddy dengan semangat.

"Tunggu dulu! Kita lihat seberapa lama Detektif kancil itu mampu menunggumu."

Setelah sekitar tiga jam, Chanyeol membuat gelombang di kopi yang ia pegang dengan tangannya.

"Dia akan datang.. dia tak akan datang.. dia datang.. dia takkan datang.." mengetahui bahwa Maddy tidak akan datang, Chanyeol memutuskan untuk pergi.

Keesokan harinya, Maddy mengendarai mobilnya untuk segera pergi ke tempat kerja barunya. Saat Ny. Yoon menjelaskan satu-satu ruangan di tempat itu, tiba-tiba ada telepon untuk Ny. Yoon maka ia meninggalkan Maddy sendiri.

Maddymulai melihat-lihat ruangan yang lain, sampai ia di tempat istirahat, diamelihat seorang pria sedang tidur di kasur kecil itu. Perlahan ia mendekatinya,dan betapa kagetnya ia mengetahui bahwa itu adalah .....

니가 뭔데? (WHO YOU?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang