Jinhee menghela nafas berat. Ia baru saja melihat Raeun tersenyum puas kepadanya. Seharusnya ia tidak berpikir negatif, namun hatinya berkata bahwa Raeun-lah yang melakukan hal ini kepadanya.
Tapi kenapa?
Bahkan Sora dan Dahee juga mengabaikannya.
"Sora, Dahee!" panggil Jinhee untuk sekian kalinya. Namun mereka tidak bergeming.
"Apa-apaan kalian," desah Jinhee pasrah. Ia kemudian memperhatikan ke sekeliling kelas. Dan tidak ada yang menatap Jinhee. Satu pun.
Semua murid hanya terdiam seolah jika mereka melakukan sesuatu yang aneh maka seseorang akan langsung memarahi mereka.
Dan hal ini sangat amat jelas. Semua murid di kelas mengabaikannya.
"Chansu, selamat pagi!" sapa Jinhee pada ketua kelas yang bijak tersebut. Namun Chansu malah memalingkan wajahnya. Benar-benar aneh.
Seseorang pun datang dari pintu kelas. Jinhee menoleh dan mendapati Hyunshik yang kemudian masuk dan segera duduk di sebelahnya.
Jinhee tidak mengalihkan pandangannya pada Hyunshik. Ia ingin memastikan, apakah lelaki ini akan mengabaikannya juga?
Kumohon, batin Jinhee.
Kumohon tatap aku.
Sapa aku, Hyunshik!
"Pagi," ucap Hyunshik kemudian mengulas sebuah senyuman.
Jinhee terbelalak dan senyumnya langsung mengembang begitu saja, "Pagi juga."
"Kenapa kau menatapku seperti itu? Suka?" tanya Hyunshik lalu di detik selanjutnya ia malu sendiri akan kata-kata anehnya.
Jinhee tertawa kecil dan menoleh ke arah Raeun. Sudah ia duga, perempuan itu berdecak cukup keras dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Ia terlihat kesal.
"Tumben sekali," kata Hyunshik kemudian. "Bukankah tiap pagi kau mengawali hari dengan mengobrol dengan kedua temanmu?"
"Ah.." Jinhee bingung ingin menjawab apa dan ia juga lebih bingung mengapa Hyunshik tidak menyadari suasana aneh ini.
"Ada masalah?" tanya Hyunshik hati-hati.
"Tidak tahu," jawab Jinhee lemas.
"Ya sudah," balas Hyunshik kemudian mengambil buku dari tas-nya dan membacanya.
"Kau tidak peka sekali sih," keluh Jinhee.
"Apa?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya itu.
"Kau tidak merasa ada yang aneh?" tanya Jinhee.
"Apa ya?" Hyunshik balik bertanya.
Jinhee mendesah. Ia kemudian bangkit dari kursinya dan datang ke arah Raeun.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Jinhee sementara Raeun hanya menatapnya tajam.
Hyunshik menoleh ke arah mereka berdua, "Ada apa ini?"
Mengabaikan pertanyaan Hyunshik, Jinhee kembali bertanya pada Raeun, kali ini dengan suara yang lebih kencang, "Hei aku sedang bertanya, apa yang kau lakukan?"
Raeun tertawa sinis kemudian bangkit dari kursinya dan mengabaikan Jinhee. Ia berjalan dengan gaya anggun ke arah Hyunshik.
"Pagi Hyunshik!" sapa Raeun.
"Hm.. Ya?" Hyunshik mengangkat sebelah alisnya dan malah menatap Jinhee.
Yang ditatap menghampiri Raeun dan kembali berseru, "Apa yang kau lakukan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
All That Matters To Me
Teen FictionSemua perempuan ingin cantik dan serba bisa seperti dirinya, namun Han Jinhee tidak menyukai hal tersebut. Memiliki paras yang menawan benar-benar membuatnya kerepotan. Ia susah mendapatkan teman yang benar-benar tulus tanpa melihat materi. Belum la...