ㅡ # s i x

128 29 22
                                    

Sora dan Dahee menghela nafas panjang. Mereka terlihat sangat tidak puas dan kecewa atas apa yang telah mereka perbuat.

Pikiran mereka berkecamuk. Menampilkan sosok Raeun yang tempo hari berkoar-koar, meminta seluruh murid di kelas untuk mengabaikan Jinhee.

Seharusnya Sora dan Dahee tidak menuruti perkataan Raeun, namun rasa takut menghadang mereka dan membuat Jinhee terluka sekarang.

"Kita harus minta maaf pada Jinhee," ucap Dahee pelan.

"Setelah apa yang kita lakukan padanya, kau pikir dia akan memaafkan kita?" tanya Sora sembari merebahkan diri di kasur milik Dahee.

"Entahlah," jawab Dahee.

"Lagipula ia akan baik-baik saja dengan kehadiran Space-in-W," tukas Sora.

"Kenapa kau bicara begitu?"

"Memang kau tidak tersinggung atas perlakuan lelaki-lelaki itu?" tanya Sora mulai nampak kesal. "Mereka menyindir seolah kita ini seperti sampah!"

"Aku sedih mendengarnya tapi itu memang salah kita," balas Dahee. "Teman yang baik seharusnya selalu mendukung tiap saat bukannya meninggalkan seperti yang kita lakukan saat ini."

"Kenapa kau jadi membela Jinhee dibanding aku?"

"Siapa yang membela siapa?" tanya Dahee memutar bola matanya, "Aku hanya muak berpura-pura menjauhi Jinhee."

"Biarkan aku bertanya, diantara aku dan Jinhee, siapa yang akan kau pilih?" tanya Sora.

"Kenapa aku harus memilih?" Dahee balik bertanya "Aku menyukai kau dan juga Jinhee."

"Dahee-ya, lebih baik aku pulang saja!" seru Sora.

"Ya, silahkan. Aku mengundang kau ke rumahku bukan untuk berdebat," balas Dahee membiarkan Sora keluar dari kamarnya dengan amarah.

Ia benci dengan keadaan seperti ini. Kehilangan kedua teman baik membuat hatinya perih.

***

Jinhee tersenyum canggung melihat ketiga lelaki dihadapannya — Jinwoo, Hyunshik dan Wonshik yang tengah menatap dirinya dengan seksama.

"Sudah kubilang aku tidak apa-apa," jelas Jinhee untuk kesekian kalinya.

"Kau yakin bisa pulang sendiri?" tanya Jinwoo.

"Aku yakin sekali," jawab Jinhee menghela nafas panjang.

"Atau kau bisa ikut denganku," Wonshik menawarkan diri sembari mengeluarkan kunci motor dari saku celananya.

"Ya, ikut dengan Wonshik Hyung saja," tambah Hyunshik.

"Ada apa dengan kalian?" tanya Jinhee. "Jangan khawatir dengan keadaanku. Diabaikan teman sekelas bukan masalah besar."

"Tentu itu masalah besar, Jinhee-ya," tegas Jinwoo. "Atau kau bisa pindah kelas ke 2D?"

"Kenapa ia harus pindah?" tanya Hyunshik tak setuju.

"Ya sudah, aku pulang dulu," pamit Jinhee melambaikan tangan kearah ketiga lelaki dan pergi perjalan menuju gerbang sekolah.

Jinwoo, Hyunshik, dan Wonshik menatap punggung Jinhee yang semakin nampak mengecil lalu menghilang tertelan bangunan lain yang menghalangi sosoknya.

"Kalian tahu?" tanya Wonshik.

"Apa Hyung?" tanya Jinwoo sementara Hyunshik hanya menatap kakak kandungnya dengan sedikit penasaran.

"Kita menyukai perempuan yang sama," jawabnya tersenyum kecut.

All That Matters To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang