Bayi kecil itu terlihat menggemaskan. Warna rambut dan mata yang senada, membuat bayi itu semakin menggemaskan di mata Kushina. Boruto yang ada di sebelah ibunya bahkan terlihat antusias. Anak laki-laki itu bahkan tidak berhenti menatap bayi yang ada digendongan ibunya.
"Berapa usianya?" Kushina mengambil bayi itu dari gendongan Hinata setelah diberi ASI. Wanita itu menepuk-nepuk punggung bayi kecil itu di sana.
"Tujuh bulan," kata Hinata. "Dia benar-benar mirip ayahnya." dia mengambil bayi itu dari Kushina, membaringkan bayi itu pada bantal berukuran besar untuk mengganti seluruh pakaian yang mulai lembab.
Hinata tersentak. Boruto tepat di depannya sekarang, putra kecilnya itu sedari tadi terlihat penasaran dan tidak pernah melepas pandangan dari bayi perempuan itu. "Sayang, Ibu ingin mengganti pakaian Sarada. Jika kau seperti ini terus, matanya akan kesakitan karena mengenai rambutmu."
Putranya tidak bergerak sama sekali dari tempat. Hinata menghela napas. Pada akhirnya, ia mengangkat Boruto, memindahkan anak kecil itu tepat di sebelah bayi. Bahkan sampai di sini, putranya itu tidak melepaskan pandangan pada bayi di sana.
"Sepertinya dia cukup penasaran atau mungkin cemburu."
"Bisa jadi seperti itu," dia menoleh pada Boruto yang masih terus menatap. "Atau mungkin dia begitu penasaran dengannya."
"Omong-omong, Ibu harus pulang lebih awal hari ini."
Hinata menoleh sekilas, lalu memperhatikan gerak-gerik wanita itu yang sibuk dengan ponsel dan menoleh ke arah jam. Ia tahu kalau Kushina merupakan wanita pebisnis yang sangat sibuk. Lagi pula, kedatangan wanita itu sudah cukup membantunya. Belum lagi saat ini ada bayi yang harus dijaga olehnya.
"Tidak masalah, Ibu sudah banyak membantu. Terimakasih, hati-hati di jalan. Maaf karena aku tidak bisa mengantar Ibu sampai depan rumah."
Kushina membuang tawanya, berjalan ke arah meja untuk mengambil tasnya. Dia menyempatkan diri mencium Boruto meskipun anak itu mengabaikan dirinya. "Santailah, aku mengerti situasimu saat ini. Belum lagi ada Sarada yang harus kau jaga."
Mengambil mantel yang digantung di dekat pintu. Setelah keluar dari rumah sederhana di sana, ia disambut oleh Rin Nohara. Wanita berambut pendek itu mengenakan setelan jas lengkap seperti biasanya.
Rin merupakan orang kepercayaan Kushina. Bisa dikatakan, wanita itu selalu berada di sisinya setiap saat. Dipekerjakan khusus untuk melayani Nyonya Uzumaki.
"Selama aku berada di sini, tidak ada hal yang mencurigakan. Seperti biasanya Mrs."
Wanita itu mengedar pandangan sekitar. Memastikan kalau tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan. Apa pun yang terjadi, dia ingin orang yang berada di rumah ini tetap aman. Kushina sudah berjanji pada dirinya sendiri, kalau dia harus melindungi mereka.
"Bagus. Setelah ini antarkan aku ke kantor. Masih banyak lagi berkas yang harus aku urus."
◊◊◊◊
KAMU SEDANG MEMBACA
Blurry Memories
FanfictionNaruto selalu terbangun di setiap malam. Mimpi yang membuatnya begitu frustrasi dan terasa begitu nyata. Mimpi yang sama selalu menghantuinya di sepanjang malam. Sosok perempuan di dalam mimpi itu tidak terlihat jelas. Kakashi menyimpulkan kalau mi...