[12] BM : Because We're Family| END

13K 755 38
                                    

Keluar dari Supermarket, Hinata dikejutkan dengan kehadiran sepupu tirinya di depan pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluar dari Supermarket, Hinata dikejutkan dengan kehadiran sepupu tirinya di depan pintu. Neji tersenyum ramah seperti biasanya, di antara Hyuuga lain, hanya lelaki itu yang selalu bersikap baik padanya.

"Lama tidak bertemu, Hinata."

"Oh, Kakak. Sepertinya ada sesuatu yang penting," Hinata melirik ke arah samping, di sana terdapat dua kursi dan satu meja kosong. "Mau kopi?" tawarnya, dan pria itu mengangguk.

Neji mengambil duduk lebih dulu, menjaga belanjaan Hinata dan meletakkannya di samping kursi. Sedangkan wanita itu berada di dalam Supermarket untuk mengambil kopi yang sudah dipesan. Mereka menyediakan air panas bagi para pengunjung untuk menikmati makanan cepat saji yang dibeli.

"Maaf menunggu lama," katanya sembari meletakkan dua kopi itu di atas meja. Hinata tidak lagi menyusui Sarada, jadi dia merasa bisa bebas minum apa pun. "Sepertinya hari ini kau tidak merasa takut."

"Ya," sahut Neji. Lelaki itu menyempatkan diri melirik ke arah belakang. "Tidak ada orang suruhan Tetua untuk mengikutiku lagi, mungkin karena hampir enam bulan aku tidak mengunjungi dirimu. Sepertinya mereka berpikir kalau aku tidak akan bertemu denganmu lagi."

Ah, Hinata bahkan tidak bisa mengingat kapan pertemuan terakhir mereka sekarang. Ketika berkujung ke rumah, dia bahkan tidak sempat menghidangkan makanan maupun minuman. Sebab lelaki itu selalu meras waswas ketika hendak bertemu dengannya. Padahal keluarga lain sudah tidak lagi mengharapkan atau bahkan mungkin sudah melupakan kehadiran dirinya. Neji merupakan sosok saudara yang membantu Hinata di saat dia dalam kesulitan, seperti pada saat melahirkan Boruto, pria itu ada di sisinya.

"Ada seorang pria berambut perak datang menemuiku," Hinata tersentak, mereka mungkin akan menghabiskan waktu lama untuk berbicara. "Dia mengatakan kalau dia merupakan mantan kekasihmu. Kau pernah bercerita kalau Boruto sangat mirip dengan ayahnya. Aku mencurigainya dan mulai mengarang cerita, hingga membuat dia berpikir kalau Sasuke adalah suamimu. Untuk memperkuat ceritanya, aku membawa nama Sarada. Kebetulan sekali kalau dia berada di rumahmu."

Hinata mengerti sekarang, orang yang dimaksud Neji adalah Hatake Kakashi. Dia tidak menduga kalau pria perak itu akan menemui sepupu tirinya. Ya, meskipun sempat membuat kesalahpahaman. Namun dia tetap berpikir positif, kalau Neji berusaha melindungi dirinya. Dan pada akhirnya, dia mendapatkan alasan kenapa Rin sampai tega memukul pria itu.

"Pria itu bernama Hatake Kakashi, sepertinya dia disuruh oleh Naruto untuk mencari tahu informasiku."

"Sungguh?" Neji bernapas lega, setidaknya dia tidak merasa bersalah karena harus mengarang cerita. "Kau tinggal bersama dengan Mrs. Uzumaki. Apa kau akan kembali pada ayahnya Boruto?"

Tidak ada jawaban. Hinata bergeming dengan memandang kopi di depannya yang masih mengeluarkan uap panas. Ia merapatkan mantelnya, karena suhu semakin dingin. "Wah, itu salju." Neji menoleh ke arah belakang, lalu beralih memperhatikan sepupu tirinya itu. Terlihat jelas sekali di matanya kalau Hinata sengaja mengalihkan topik.

Blurry MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang