[8] BM : An Honest Explanation

7.5K 641 22
                                    

Ah, rasanya benar-benar kesal melihat lelaki itu terus mengoceh di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah, rasanya benar-benar kesal melihat lelaki itu terus mengoceh di depannya. Kakashi bahkan ingin cepat-cepat keluar dari ruangan ini, namun mendapati Naruto yang tengah murk, dia berusaha mengurungkan niatnya. Siapa yang akan menduga jika pada akhirnya semua ini, ternyata hanya kesalahpahaman. Kakashi berpikir kalau sebenarnya yang harus di posisinya saat ini adalah Neji Hyuuga.

Aku akan mengutuk lelaki itu!

Kakashi mengumpat kesal di dalam hati. Ia merasa seperti dipermainkan dengan sengaja oleh Neji. Namun saat dia berusaha berpikir dengan tenang kembali, sepertinya pria itu memang tidak mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.

"Aku tidak tahu kalau aku salah sasaran," kata Kakashi. Dia melihat Naruto yang tengah mengambil napas. "Tidak ada yang salah dalam menebak suatu hal. Namun sepertinya pria yang memberiku informasi juga tidak tahu kebenaran."

Naruto menghela napas, mengambil duduk pada kursi kerjanya. Kepalanya pusing hari ini, hampir satu jam dia terus berteriak memarahi Kakashi.

"Setelah ini apa yang akan kau lakukan?" tanya pria itu. Naruto terlihat gelisah di sana. Dia tahu kalau sebenarnya lelaki itu tidak bisa berpikir dengan baik. "Aku memang belum melihat dengan pasti, namun seperti yang kau katakan padaku, sepertinya kita tinggal memeriksa satu hal."

Kakashi memberanikan diri untuk duduk di sofa, kakinya merasa kebas karena sedari tadi terus berdiri. "Jika semua telah terbukti jelas, apa yang akan kau lakukan? Maksudku, apa kau akan tetap diam seperti ini? Membiarkan mereka berdua di dalam rumah itu."

Benar. Begitu banyak pertanyaan yang selalu sama di dalam pikirannya, dan tidak satu pun dia menemukan jawaban. Apa yang harus dia lakukan setelah ini? Ah, dia bahkan masih mengingat saat berada di Supermarket, Hinata terlihat tidak siap bertemu dengannya. Lalu, bagaimana kalau dia tiba-tiba muncul di tengah-tengah? Pasti ada sesuatu yang akan terjadi. Misal, mungkin saja Hinata menolaknya dan mengusirnya jauh-jauh.

"Biarkan aku berpikir dengan tenang," kata Naruto. "Kau boleh pergi sekarang." Kakashi tidak membantah. Tentu lelaki itu membutuhkan waktu untuk berpikir, lagi pula masih ada masalah yang harus diselesaikannya sendiri.

◊◊◊◊

Suatu kebetulan bagi Kakashi bisa bertemu dengan Neji. Namun dia berpikir kembali untuk menceritakan semunya, namun saat mereka mulai terlarut dalam cerita, dia memutuskan untuk tetap memberitahu semuanya. Namun tidak untuknya yang telah berbohong ̶ ̶ mengaku sebagai mantan kekasih Hinata.

Neji terlihat terkejut dengan semuanya, namun di satu sisi ia tidak ingin ikut campur selain menjaga hubungan saudara tiri mereka dengan baik. Ada kalanya dia memberi semangat pada sepupu tirinya itu, namun tetap saja pada akhirnya dia harus memberi jarak sebab pasti akan ada orang yang menyampaikan tindakannya ini kepada Tetua.

Selesai bertemu dengan Neji, Kakashi memutuskan untuk kembali ke daerah Distrik Ota Ward. Dia belum merasa puas dengan informasi yang didapat olehnya. Sebab baginya ini sudah setengah jalan. Menyelesaikan sampai tuntas, adalah prinsip hidupnya, apa pun itu pekerjaannya.

Blurry MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang