Part 1 . He Is Gamer

2.4K 199 90
                                    

- Ketika harus berjuang menahan egoisme yang tinggi demi mempertahankan sebuah hubungan -

Malam hari saat Alya sedang Asik mendengarkan musik kesukannya, sambil membaca novel terbaru yang tadi dibelinya saat pulang sekolah. Tiba-tiba suara musik tersebut berhenti sejenak. Sepertinya ada pesan masuk. Dengan cepat Alya langsung meraih ponselnya dan membaca pesan tersebut. Ternyata pesan tersebut dari Alfa. Pasti Alfa habis menang bermain game. Alfa memanglah selalu mengirimkanya pesan setelah menang bermain game. Entahlah alasanya apa, Alya tidak pernah memikirkannya. Karena jika ditanya pasti Alfa akan mengabaikannya.

Dugaan Alya benar. Alfa mengirimkan pesan tentang kemenanganya lagi dari game.

Alfa : yaa, aku abis menangin game baru lagi.

Alya berdecak sebal. Alya memang kesal dengan sikap Alfa yang selalu mengirimkannya pesan saat sudah memenangkan game terbaru yang mainkannya, tapi mau bagaimana lagi Alya tidak mau egois ia tahu betul jika game adalah salah satu bagian dari hidup Alfa.

Inilah resiko yang harus diterima oleh Alya yang berpacaran dengan anak Gamers. Kalimat tersebut haruslah menjadi kalimat yang wajib diingat olehnya.

Alya mulai menutup buku novelnya dan mematikan musik yang masih menyala dari ponselnya. Kemudian membalas pesan yang dikirimkan Alfa tadi.

Alya : oh yah, fa?

Alfa : iya, ya. Tahu gak aku menang dalam berapa jam?

Alya : Gak tahu

Alfa : Gak mau nebak gitu, ya?

Alya : enggak, fa.

Alfa : kamu gak asik dih,

Alya : oh yah, fa?

Alfa : kamu kenapa sih, ya?

Alya : Gak kenapa- kenapa.

Alfa : yakin?

Alya : iya

Dan yang terakhir hanya diread oleh Alfa. Hal tersebut sudah sangat biasa. Alfa memang sering mengakhiri chat mereka tanpa pesan penutup. Dan selanjutnya Alya lebih memilih tidur dari pada harus memikirkan hal tersebut. Yang memang tidak penting menurutnya.

***

Pagi ini Alya berangkat lebih siang dari pada biasanya. Karena Alya kesiangan. Bagaimana tidak kesiangan? Alarmnya tidak berbunyi karena habis baterai, belum lagi di rumahnya yang sedang tidak ada siapa-siapa jadilah Alya kesiangan.

Alya mempercepat langkahnya saat memasuki koridor sekolah. Ditengan perjalaan Alya teringat bahwa hari ini ada tugas biologi dan Alya belum sama sekali mengerjakannya.

Alya terus bergumam dalam hati. Dan terus memanjatkan doa. Semoga Gurunya datang telat atau tidak usah datang sekalian.

Alya bernapas lega setelah sampai ke dalam kelas. Semua temanya masih sibuk dengan tugasnya. Yang artinya Guru belum masuk.

"Ya, kemana aja lo jam segini baru dateng?"teriak Salsa teman sebangku Alya.

"Kesiangan gue."jawab Alya sambil mengatur napasnya.

"Tumben lo kesiangan, emak lo belum pulang?"Salsa memanglah keturunan betawi jadi wajar saja jika ia menyebutnya dengan kata 'Emak'.

"Iyah mama gue baru pulang minggu depan, dan si kutu kupret Arka gak pulang semalem. Jadilah tadi pagi gue gak ada yang bangunin. Mana alarm gue mati,l."Alya menyelesaikan kalimatnya dengan menghebuskan napasnya dengan kasar. Dan Arka adalah kakak kandung Alya yang memang kerjanya belakangan ini sering kelayapan tidak jelas.

He Is GamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang