Part 11 . He Is Gamer

1.3K 81 29
                                    

Beautiful - Crush

- bahkan rasa sakit ditinggalkan sahabat jauh lebih sakit dari pada ditinggalkan seorang pacar -

Alfa terbangun dari tidurnya. Mendengar suara alunan musik yang terhenti sebentar dan tergantika dengan suara notifikasi pesan masuk.

Jarinya langsung menekan tombol lock screen. Berharap pesan tersebut berasal dari Alya.

Harapan terwujud. Pesan tersebut benar asalnya dari Alya. Akhirnya, penantianya berakhir dengan hasil.

Alfa terseyum membaca pesan tersebut. Ternyata Alya baik-baik saja. Firasatnya salah kali ini.

Sebenarnya di dalam lubuk hati Alfa masih ada sedikit rasa hawatir. Apalagi Alya adalah orang yang  senang menyimpan masalahnya seorang diri. Kadang hal tersebutlah yang membuat Alfa kesal dengan Alya.

Alfa ingin Alya terbuka denganya tentang apapun itu, karena menurutnya ia sudah sangat terbuka dengan Alya. Mungkim saja Alya mepunyai alasan tersendiri untuk hal itu. Alfa tidak ingin memperdebatkanya. Karena menurutnya hal tersebut hanya akan membuat hubungannya merenggang.
Jari Alfa bergerak cepat di atas layar ponselnya. Mengetik balasan pesan dari Alya tadi.

Alfa : gak bohong kan?

Kurang dari 1 menit. Pesan tersebut langsung mendapat balasan kembali.

Alya : Y

Alfa : Ok

Dan Alya hanya membaca pesan tersebut.

Arghh. Teriaknya dalam hati. Chating  mereka berakhir seperti dulu kembali. Berakhir dengan kata singkat. Bahkan sangat singkat, hanya  satu sampai dua huruf  saja.

***

Alya mengela napas setelah membaca pesan balasan dari Alfa. Untung saja Alfa percaya.

Sorry,Fa. Itulah kata yang diucapkan Alya di dalam hatinya. Berbohong adalah pilihanya sekarang. Alya tau jika ia jujur pasti akan menggangu acara keluarga Alfa.

Tiba-tiba saja lamunanya terhenti saat suara teriakan memanggil namanya.

"Alya,"

Seorang perempuan berkulit putih, dengan rambut berwarna coklat gelap melemparkan senyum manisnya. Wajahnya  sangat familiar. Tapi, siapa dia? Rasanya sangat tidak asing wajah tersebut.

Perempuan tersebut berlari menghampiri Alya yang masih diam mematung.

"Baru juga satu tahun gak ketemu, Ya. Udah lupa aja lo sama gue."kata perempuan tersebut dengan nada sumringah.

Grey memang dikenal cupu tapi, dia termasuk dalam cupu yang gaul. Bahkan dia tidak pernah menggunakan panggilan aku-kamu. Dia selalu menggunakan gue-lo. Jika saja rambut panjangnya digerai dan kaca mata tebalnya yang bulat besar itu diganti dengan kaca mata yang berukuran lebih kecil saja. Pasti dia tidak akan terlihat seperti seorang nerd.

Alya menyeritkan dahinya bingung. 

"Gue Grey. Lo lupa?"tanyanya. "Segitu berubahnya kah gue?"tanyanya lagi.

Grey? Seingatnya dulu ia hanya memilik satu teman yang bernama Grey. Dan wajahnya tidak secantik perempuan di hadapanya ini. Dia seorang kutu buku yang selalu memakai kacamata dengan lensa tebal dan frame berbentuk bulat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He Is GamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang