Part 7 . He Is Gamer

1.1K 88 18
                                    

I Need U - BTS

- Harusnya persahabatan itu seperti air hujan. Yang jatuh bersama dan mengalir melewati berbagai rintangan yang ada juga bersama -

Ditatap kedua surat tersebut di tangannya. Sejak pulang sekolah Alya terus saja menatap dua benda mati tersebut. Dua surat tersebut ditulis dengan tulisan yang sama, kemungkinan besar yang mengirim dua surat ini adalah orang yang sama.

Hay Alya...
Jangan kaget baca surat ini, biasa aja.
Gue cuma mau ngasih tau, bersiaplah untuk kehilangan semua orang yang berada di dekatmu secara perlahan.

Isi surat tersebut masih terngiang-ngian diotak Alya. Ada rasa takut dalam dirinya. Takut semua akan terjadi. Apalagi sahabatnya sudah menghilang.

Alya terus saja bertanya pada dirinya, siapa yang pernah disakitinya. Sebesar apa Alya menyakiti orang tersebut? Apa sengat menyakitkan? Hingga ia ingin sekali membalaskannya terhadap Alya.

***

Alya sedang berjalan menyusuri taman komplex-nya. Mencari keramaian, itulah yang sedang dilakukannya. Entah kenapa sekrang Alya menyukai keramaian? Padahal ia dulu sangat benci dengan hal tersebut.

Mata Alya terbelak ketika melihat seseorang yang sangat dikenalnya. Salsa.

Tanpa pikir panjang Alya langsung menghampirnya.

Menepuk pelan bahu Salsa. Karena sedari tadi Alya memanggilnya tidak kunjung menoleh.

"Sal,"panggil Alya.

Salsa menoleh ke arah suara,"Alya."jawabnya kaget.

Wajah berubah. Terlihat kepanikan di wajahnya.

Gerakan Salsa gelagapan. Wajah paniknya terihat sekali. Kemudian hal yang dilakukan selanjutnya adalah pergi.

Salsa pergi begitu saja. Sedangkan, Alya diam membatu melihat kepergian Salsa. Tidak ada pencegahan dari Alya. Alya hanya diam sambil menatap langkah cepat Salsa.

Alya juga bingung kenapa dirinya tidak sama sekali berniat untuk mengejar Salsa. Entahlah, mungkin dirinya sekarang ini sudah lelah.

Setelah berkeliling beberapa menit. Alya memutuskan untuk pulang. Karena memang sudah lelah dan cuaca juga sepertinya akan turun hujan.

Menatap tetesan demi tetesan hujan. Rasanya iri melihat hujan. Mereka selalu datang bersama dimana pun, dan kapan pun. Menjatuhkan diri dan mengalir secara bersama. Melewati semua rintangan yang ada pun bersama.

"Harusnya persahabatan seperti itu,"gumam Alya.

"Selalu bersama."

Ternyata benar kata orang di zaman sekarang sulit sekali untuk mencari sahabat yang setia. Buktinya, Alya tidak mendapatkannya satu pun.

***

Sejak pulang sekolah Alfa hanya Duduk termenung memikirkan ucapan Alya tadi. Sahabatnya pergi perlahan? Rasanya sulit dipercaya. Apalagi Alfa tidak pernah memiliki seorang sahabat yang seperti itu.

"Woy, Kak."sebuah panggilan dengan disertai tepukan bahu menyadarkan Alfa dalam lamunan tersebut.

Alfa menoleh kaget. "Kayanya lo mau bikin Kakak lo mati muda yah, sya."

"Lebay lo, cuma dikagetin doang."Alisya mencibir. "Eh, btw kapan Ka Alya dibawa ke rumah?"pertanyaan Alisya yang sukses membuat Alfa langsung menghadap ke arahnya.

He Is GamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang