Part 10 . He Is Gamer

794 42 9
                                    

Spring Day - BTS

- Pacaran itu seperti halnya bermain game. Ada saat di mana kita lelah dan bosan -

Perasaan Alfa tidak enak. Sepertinya sedang terjadi sesuatu dengan Alya.

Sudah berkali-kali Alfa mencoba menghubungi Alya. Tapi, hasilnya tetap saja nihil. Ponselnya tidak aktif.

Alfa semakin gelisah untuk meninggalkan Alya.

"Alfa,"teriak seseorang yang sudah sangat dikenali oleh Alfa, yaitu Mamanya.

Alfa pun menoleh, "iyah, mah?"

"Ayo cepet masuk ke mobil. Udah jam delapan ini, ke sorean nanti sampai sananya."teriak Mama Alfa lagi.

Hari ini Alfa tidak masuk sekolah begitu juga dengan 3 hari ke depan. Acara keluarga itu alasanya. Memang benar, Acara keluarga setiap bulan ini rutin. Tapi, biasanya Alfa tidak pernah ikut. Kali ini beda, Omanya sendiri yang meminta Alfa untuk datang. Jadi mau tidak mau Alfa harus datang.

Di dalam mobil Alfa terus saja menatap ponselnya. Berharap Alya akan menelponnya atau membalas pesannya.

Ayo dong, ya. Kasih gue kabar.

"Kenapa lo Kak?"tanya Alisya sambil mencoba melirik ke arah ponsel Alfa."Gak. Kepo aja lo."langsung saja Alfa menjauhkan ponselnya dari adik terkeponya ini.

"Nungguin ka Alya bales chat yah?"goda Alisya.

"Sok tau."

"Udahlah jujur aja."

Tiba-tiba saja orang tua mereka ikut dalam obrolan tersebut. "Oh, pacar kamu itu namanya Alya."ujar Mama Alfa.

"Oh, yang sekarang namanya Alya. Besok gak gantikan nama pacarnya, Fa?"tanya Papa Alfa dengan nada mengoda.

Mereka semua tau kalau Alfa adalah seorang playboy. Tapi, itu masa lalu. Sebelum Alfa mengenal yang namanya GAME.

"Kayanya yang sekarang lama deh, Pa."goda Alisya lagi.

"Semoga saja benar bertahan lama, Sya. Papa sudah bosen soalnya denger nama-nama pacar baru Alfa."sahut Papa.

Telinga Alfa sudah sangat panas mendengar semua itu. Ingin sekali rasanya Alfa membalasnya. Tapi, mood Alfa benar-benar sedang tidak baik. Jadi Alfa lebih memilih memasang earphone ke telingannya.

***

Alya menatap kosong ke arah rerumputan yang bergerak beraluna menggikuti hembusan angin. Angin di taman kali ini cukup kencang hingga rerumputan tak kunjung berhenti bergerak mengikuti arah hembusanya. Alya berhasil bebas dari orang-orang yang memojokinnya berkat bantuan Satria.

"Are you okay?" Tanya Satria.

Alya diam tidak menjawab. Sepertinya Alya juga tidak sadar Satria sedang bertanya kepadanya.

"Alya, are you okay?"tanya Satria sekali lagi.

Masih belum ada jawaban. Satria pun memilih  menepuk pelan bahu Alya.

"Ah, iya."jawab Alya agak sedikit kaget.

"Huh, ngelamunin apasih?"tanya Satria sambil menyandarkan punggungnya ke bangku taman.

He Is GamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang