Part 2 . He Is Gamer

1.9K 159 83
                                    

Malam harinya Alfa kembali bermain game. Sehari saja tidak bermain game rasanya ada yang kurang dalam hidupnya. Baru beberapa menit bermain Alfa sudah mendapatkan winner. Hal yang selalu melanda Alfa setelah bosan bermain game.

Tangan Alfa sibuk memutar-mutar ponselnya. Sedangkan pikiranya sedang melayang kemana-mana. Alfa sedang mencari hal yang bisa menghilangkan bosannya.

Tak lama pandangan Alfa pindah ke ponselnya. Jari Alfa terus mengotak - ngatik handphonenya hingga terhenti pada aplikasi berwarna hijau yang bernama LINE. Alfa membuka aplikasi tersebut. Jarinya mencari kontak seseorang yang entah siapa. Sampai akhirnya terhenti pada kontak yang diberinya nama Alya.

Alfa baru mengingat jika dirinya dan Alya memiliki hubungan. Jadilah ia mengetik pesan terhadap Alya. Semoga hal tersebut bisa menghapus kebosanannya.

Kali ini berbeda dengan pesan-pesan yang biasanya Alfa kirimkan. Pesan singkat yang Alfa berfikir akan membuat Alya melayang. Sebuah pesan tanda perhatian Alfa yang sangat jarang dia kirimkan. Karena biasanya Alfa menggutarakan perhatianya secara langsung buka lewat pesan. Tapi itupun dengan catatan jarang mungkin hanya sekali dalam satu bulan. Dan itupun kalau Alfa mengingatnya.

Alfa memikirkan kata-kata yang cocok untuk pesan tersebut. Sudah tiga kali Alfa mengetiknya, dan sudah tiga kali juga Alfa menghapusnya.

Pesan ke-1
'Ya, lagi apa?'
Pesan ke-2
'Ya, udah makan belum?'
Pesan ke-3
'Ya, udah ngerjain tugas?'

Semua pesan yang diketik Alfa ia hapus kembali. Rasanya terlalu alay ia mengirim pesan seperti itu. Dan pada akhirnya Alfa mengetik pesan pertamannya kembali dan ia send pesan tersebut.

Lima menit sudah berlalu. Alya tak kunjung membalas pesan tersebut, membuat Alfa sedikit frustasi.

Karena semakin penasaaran akhirnya Alya memutuskan untuk menelfon Alya. Dan ternyata yang menjawab adalah operator.

Pikiran Alfa berkecamuk. Apakah Alya sudah tidur? Tidak, tidak mungkin. Ini baru saja jam setengah delapan. Mana mungkin Alya tidur.

Tiba-tiba terlintas nama Arka dalam otaknya. Iya, Arka kakak kandung dari Alya. Dan Alfa pun berinisiatif untuk menanyakanya terhadap Arka yang memang lumayan akrab dengannya karena, merka sama-sama gamers.

Alfa sedikit bernafas lega karena Arka membalas pesanya. Dan ternyata Alya Ada.

Beberapa menit kemudia handphone Alfa pun berdering. Dan ternyata itu adalah telfon dari Alya.

Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang. Ujar Alfa di dalam hati.

Langsung saja Alfa menekan tombol berwarna hijau.

"kemana aja, ya. Kamu dari tadi di chat gak dibales-bales, aku telfon juga yang jawab operator."

"Aduh, maaf yah, fa. Hanphone aku mati dari pulang sekolah terus aku lupa mau chargernya."

"Iyah deh, aku maafin."

"Makasih, Alfa."

"Sama-sama, Lagi ngapain, Ya?"

"Ngapain, yah?"

"Ngajakin main tebak-tebakan nih ceritanya?"

"Hahahaha."

"Kak Alfa, dipanggil Tante disuruh ke bawah."teriak anak kecil laki-laki.

Alfa menjauhkan ponselnya dari telingannya. "Kenapa, Va?"

"Dipanggil ante disuruh ke bawah."Alfa mengangguk. "Iyah nanti Kakak ke bawah."

Setelah mendapat jawaban iya. Anak kecil tersebut itu pun langsung keluar dari kamar Alfa dengan berlari.

He Is GamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang