Part 7 - Trauma Psikologis

206 5 0
                                    

Devan menggenggam tangan thea, memperhatikan wajah thea yang terlihat pucat pasi, devan tak mengerti apa yang telah terjadi dikehidupan thea terdahulu sebelum bertu dengannya sampai sampai dia memiliki trauma seperti ini.

Devan juga tak habis pikir kenapa yang dibilang Dathan semua bertolak belakang dengan yang dilihatnya sekarang, apa yang disembunyikan datahan dari devan sebenarnya.

Ingatan devan kembali beberapa saat lalu, saat dirinya mendengarkan penjelasan dokter keluarganya yg dia panggil untuk memeriksa keadaan thea.

Flashback on

Devan terlihat sedang berada di ruang tamu bersama dengan seorang laki laki yang mengenakan jas putih lengkap dengan stetoskop di lehernya, ya dia adalah dokter keluarganya yang dia panggil untuk memeriksa keadaan Thea.

Dengan wajah serius devan mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut sang dokter tentang kondisi thea.

"Bila mendengar penjelasan bapak, sepertinya istri anda mengalami Trauma psikologis, trauma ini terjadi akibat dari adanya pengalaman traumatik dari istri anda, mungkin ada suatu kejadian yang membuat istri anda merasa terancam, tidak berdaya, dan ketakutan, sehingga kejadian tersebut membuat pengalaman traumatik, yang mengakibatkan gangguan yang serius pada mental istri anda.

kemampuan seseorang untuk mengatasi dan menyingkapi peristiwa traumatik dipengaruhi oleh ciri kepribadian serta riwayat gangguan neurotik sebelumnya. Jadi tidak semua orang mudah untuk menyembuhkan trauma psikologis yang dimilikinya, namun trauma psikologis dapat disembuhkan dengan bantuan keluarga dan teman.

"Bagaimana cara Penyembuhannya dok" tanya devan dengan tampang frustasinya

"pemulihan trauma tidak berarti pembebasan penuhterhadap gejala trauma psikologis yang dimilikinya, melainkan mampu hidupdengan baik di masa sekarang tanpa adanya pengaruh perasaan di masa lalu yangmenganggu.

anda harus bisa memberikan rasa aman, dan menjaga perasaan istri anda agar tetap stabil, Beri rasa nyaman setiap kali berinteraksi dengan anda, atau dengan lingkungan sekitar, karena orang yang mengalami trauma psikologis cenderung merasa bahwa dirinnya tidak aman juga terjadi gangguan pada hubungannya dengan orang lain.

Dalam tahap itu, anda perlu mencari tahu tentang trau apa yang terjadi di kehidupan istri anda dan bagaimana cara bergerak untuk memulihkannya. Istri anda saat in memiliki emosi yang tidak stabil, terutama saat berhadapan dengan stimulus yang membangkitkan ingatan tentang trauma.

Bantu istri anda mengontrol emosinya bila berada dilingkungan sekitar, Tujuan dari tahap ini adalah agar individu mampu untuk mengontrol dirinya apabila gejala trauma psikologis muncul pada dirinya, setidaknya dapat mengurangi durasi dan frekuensi timbulnya gejala trauma psikologis. Tahapan ini diharapkan dapat membantu individu yang memiliki bahaya yang tidak dapat diprediksikan menjadi kemanan yang dapat diandalkan. Tahapan ini dapat memerlukan waktu berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dan dari dirinya sendiri."

bila memungkinkan ajak istri anda untuk konseling denganpsikolog atau hipnoterapis, atau mungkin anda bisa bertanya dengan dokter keluarga yang terdahulu yang menangani istri anda dan mengetahui riwayat kesehatan istri anda, karena saya dokter baru di keluarga anda"

"baiklah dok, terima kasih atas sarannya"

"sama sama pak.devan, kalau begitu saya permisi dulu"

"baiklah" devan kemudian mengantar dokter tersebut sampai depan pintu apartemennya.

Flashback off

Devan baru saja keluar dari kamar mandi, handuk dan bulir air yang masih menetes di rabutnya menandakan devan baru selesai mandi.

Devan melihat sang istri masih tidur nyenyak mengingat beberapa jam yang lalu dokter Rafa memberikan obat penenang kepada thea, devan memang belum sepenuhnya mencintai sang istri tapi devan tau semenjak dia mengucapkan ijab qobul di depan penghulu, sejak itu pula thea sudah menjadi tanggung jawab devan dunia dan akhirat.

Devan berjalan menuju dapur melihat persediaan makan, tapi sayang tidak ada sedikitpun persediaan makan di dapur mereka, karena tadi thea yang masih terlihat syok, devan memutuskan langsug ke apartement dan tanpa diduga semua itu terjadi.

Thea mengerjapkan matanya dan berusaha menyesuaikan matanya dengan sinar matahari yg masuk dari balik jedela.

"Kau sudah bangun thea?" Devan berjalan menuju ranjang dan membantu thea duduk dan bersandaran ranjang mereka, devan mengambil air putih di gelas yang sudah disediakan dimeja dekat ranjang dan memberikannyan kepada thea dan membantunya minum.

"Kau pasti lapar, kita makan diluar ya, kita tidak ada persediaan makanan apapun, dan tak ada yang bisa di maaak juga" thea hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Devan kemudian membantu thea berjalan, tapi devan masih bisa merasakan badan thea menegang karena sentuhannya, "kau tidak perlu takut thea, kau aman bersama kakak" ujarnya pelan tepat ditelinga thea, sambil membelai pelan tangan thea berusaha memberikan ketenangan untuk thea.

Devan ingin pelan pelan thea bisa menerima sentuhan devan dan mulai merasa nyaman bersamanya karena mulai sekarang dan seterusnya mereka akan selalu bersama dalam kondisi apapun.

________DnA______

Thea dan devan masuk ke dalam fast food yang berjarak tidak jauh dari apartemenya, ya devan memang semgaja memilih tempat yang tidak jauh karena devan tidak ingin thea terlalu capek selain itu devan juga sudah lapar.

Devan memesan nasi goreng seefood dan lemonade 2 porsi untuk mereka berdua. Devan duduk tepat disamping thea dan tetap memegang tangan thea, devan ingin thea terbiasa dengan adanya devan disampimgnya.

______DnA_____

Sesampainya diapartement mereka membesihkan diri dan berniat istirahat hari ini bemar benar sangat melelahkan dan menguras tenaga terutama devan.

Devan duduk diranjang tepat disamping thea yang juga sedang bersandar di ranjang sambil membaca buku, ya devan baru tahu hari ini kalau thea senang membaca novel roman dan ada beberapa novel yang thea bawa.

Devan membawa thea kedalam pelukannya dan menyandarkan kepala thea kedadanya, thea yang merasakannya kemudian menurukan novelnya dan menatap devan lekat lekat.

"kak, maafin thea ya, thea udah bikin kakak susah, maafin thea yang blom bisa jadi istri yang baik" lirih thea sambil menahan tangisnya tapi masih sanggup di dengan oleh telinga devan.

"Kakak tidak masalah thea, kamu tanggung jawab kakak, sudah seharusnya kakak menjaga kamu, kakak juga tidak akan memaksa thea untuk menceritakan apa sebenarnya yang terjadi, tapi kakak pengen kamu tahu kalau kamu aman bersama kakak, kakak akan selalu menjaga kamu, kamu tidak perlu khawatir dengan apapun selama kamu berada disamping kakak, kakak janji akan selalu ada untuk kamu" thea menangis mendengar janji sang suami dan semakin menyurukkan wajahnya kedada bidang milik sang suami yang saat ini semakin erat memelukkannya dan menghujani ciuman di kepala thea.

Mungkin ini yang hanya bisa devan lakukan untuk thea saat ini, memberikan rasa aman dan nyaman saat bersamananya.

Mereka berbaring diranjang mereka dengan devan masih memeluk pinggang thea sementara thea tertidur nyenyak didadanya dan devan semakin mempererat pelukkannya kemudian memejamkan matanya menyusul thea kealam mimpi.

TBC

Maaf lama ga update, akhir akhir ini susah buat nulis gegara ada berita yang heboh banget bikin pusing kepala...

Kali ini kita sedikit belajar tentang psikologi ya, Dan semoga updatetan ini menghibur kalian semua, dan jangan lupa voment kalian ya.... bintangnya ayo diklik 😘😘😘😘

#ErvinaAzalea

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Devan & AntheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang