Semenjak lulus SMA aku emang lebih memilih meneruskan kuliah aku di luar negeri bukan karena kualitas kampus di indonesia yang rendah tapi lebih untuk ke mandiri aja kalau terus terusan deket sama mami papi aku tidak bakalan bisa mandiri. Niat awal si cuma sampai aku lulus kuliah aja tapi aku berubah pikiran setelah lulus kuliah dan lebih berminat cari kerja di negeri tetangga ini. dan berakhir dengan aku yang jarang pulang karena kerjaan yang sangat amat menumpuk dan tidak mungkin aku tinggalkan dan berefek kepada mami yang selalu menasehati anaknya ini untuk segera pulang dan segera bawa calon mantu untuk mami. amanat yang terakhir yang membuat aku semakin malas pulang sebenernya, gimana mau bawa calon mantu orang pacar aja tidak ada.
dan setelah berbagai macam desakan oleh mami dan papi yang ingin aku meneruskan perusahaannya akhirnya aku memutuskan untuk pulang, walau dengan sedikit pemaksaan dari mami papi tapi sebenarnya aku juga kangen sama negeri aku ini, sejauh jauhnya kita keliling dunia dan seindah indahnya negeri tetangga tetap aja negeri sendiri itu lebih ngangenin dan paling aku cinta tempat pelabuhan terakhir aku.
dan disini lah aku sekarang di bandara Soekarno Hatta, masih sama seperti beberapa tahun lalu yang aku lupa kapan pastinya tapi yang masih aku ingat adalah adikku tercinta yang mendapatkan mandat dari mami papi buat jemput selalu saja telat dan membuat kakaknya yang kece ini harus menunggu dengan setianya di bandara.
"sorry kak, telat" suara itu dan senyuman itu selalu semenyebalkan itu tapi anehnya aku tak pernah bisa marah kepada adikku tercinta ini. dia terlalu puntar mengambil hati orang.
"telat lama banget, untung kakak udah biasa nungguin kamu sampe jamuran gini, kenapa lagi sekarang?"
"tadi ada kejadian dikit di kantor dan kebetulan cuma ada aku di sana jadi ya harus aku beresin dulu, sorry ya"
"kejadian apa sampe sampe harus CEO nya sendiri yang harus turun tangan? emangnya kamu ga ada anak buah yang bisa beresin ya?" sergahku, karena biasanya adikku ini hanya menangani hal hal yang penting saja.
"ga ada orang kak di kantor, ya udah lah buruan balik, mami sama papi udah nungguin tu dirumah, dari tadi dathan di telponin mulu" ajak dathan hanya untuk mengalihkan pembicaraan, kali ini kau selamat dathan tapi lain kali kau tak akan pernah selamat.
__________DnA_______________
Sampai di rumah ternyata mami sama papi udah menyambut anak nya yang udh lama ga pulang ini di ambang pintu.
"anak mami, pulang juga akhirnya, mami kangen banget" kata mami sambil memlukku dengan erat
"kangen banget ya mi? sampe segininya meluk devan"
"ya kangenlah anak mami yang paling bandel ga pernah pulang, ga kangen apa sama mami?"
"kangen mamiku sayang" kataku sambil memeluk mami kesayangan aku ini.
"udah yuk masuk, laper ni mi" dathan mengiterupsi acara kangen kangenan aku samam mami.
"yuk masuk devan, mami udah masakin makanan spesial buat kamu"
" jadi buat dathan ga ni mi" aku tak habis pikir sama adik aku ini, manjanya keterlaluan kalo sama mami
"dathan tiap hari juga numpang makan di sini"
kita semua sedang makan bersama untuk pertama kalinya setelah sekian lama, rasanya kangen banget sama suasana seperti ini.
"mi, nanti aku langsung pulang rumah ya" suara dathan memecah keheningan makan malam bersama ini.
"lho napa ga nginep aja? besok berangkat kantornya dari rumah" tanya mami sambil masih meneruskan makan malamnya
"kasian thea mi, sendirian di rumah, tadi pingsan di kantor trus aku bawa ke rumah, si bibi juga udah balik"
"thea kenapa dathan?" suara mami sepertinya cemas banget sama si thea ini, sebenernya siapa si thea ini, aku mulai penasaran sama cewek itu.
"kecapean mugkin mi, banyak kerjaan di kantor, biasa anak magang agak di karyakan sama karyawan buat bantuin sana sini"
"ya udah deh, kamu balik rumah aja, temenin thea kasian kalo sendirian disana"
"thea siapa si mi? pacarnya dathan ya" tanyaku penasaran karena sebelumnya aku belom pernah denger nama thea di sebut di keluarga ini.
"thea itu anak panti asuhan yang mami bantu, dulu kamu pernah ketemu kok, tapi mugkin kamu lupa sama thea, dia itu udah mami anggep seperti anak mami sendiri, dia baik banget, minggu depan deh mami kenalin kamu sama thea, anaknya cantik banget kamu pasti suka"
"terserah mami aja deh"
"kosongin jadwal kamu minggu depan ya"
"tiap hari jadwal devan kosong mami, kan devan blom masuk kerja" firasat ga bagus ini si
"bagus kalo gitu, fix ya minggu depan kamu mami kenalin sama thea"
______________DnA_________________
Hari ini rumah ramai banget beda dari hari sebelumnya, kalau sesuai rencana mami si harusnya hari ini cewek yang namanya thea itu bakalan dateng ke rumah, tapi kenapa sampe segininya ya, sespesial apa si ni cewek sampe sampe mami segala pake masak masakan spesial. aku makin penasaran sama ni cewek sampe bisa merebut hati semua keluarga aku.
"semua udah siap, tinggal nunggu dathan jemput si thea buat makan malam di sini" ujar mami dengan senyum mengembang, mami seakan puas banget sama hasil kerjanya seharian ini menyiapkan jamuan untuk cewek itu. Semua makanan sudah tersaji dengan cantiknya di meja makan keluarga yang sederhana ini tapi tetap memberi kesan elegant.
Semuanya sudah siap kami pun telah siap menyambut cewek itu yang sebenernya seberapa penting si ini anak buat mami sama papi. beberapa menit yang lalu dathan kasih kabar kalau dia akan segera sampai rumah. tak lama kemuadian mobil dathan masuk ke halaman rumah kami dan keluarlah 3 orang itu, laki laki itu sudah pasti dathan adikku, ada dua orang wanita yang agak tua mungkin itu orang tua ni cewek tapi kan dia anak panti asuhan yang masih muda si thea pastinya.
"thea, kamu sehat nak?"tanya mami sembari memeluk thea, sepertinya mami sayang banget sama thea.
"sehat ma, mama sendiri gimana?"
"selalu seperti ini keadaan mami sama papi, ayuk msuk thea, bunda" kami semua langsung menuju meja makan yang sudah di siapkan.
"oiya thea, kenalkan ini anak mami yang baru pulang dari LA, namanya Devan, Devan Rafandra, dan devan ini thea yang mami ceritakan minggu lalu sama kamu"
"thea kak, Anthea Rania Orlin" sambung thea sembari menjulurkan tangannya
"Devan, Devan Rafandra" jawabku sekaligus menyambut tangan thea.
"cukup ya acra perkenalannya, sekarang lebih baik kita makan, udah laper mi, dathan" selalu saja dathan menginterupsi semua acara dengan aksi laparnya.
"dathan kamu ni, mari bunda, thea kita langsung aja makan hidangannya"
Acara makan malam berjalan lancar, thea sepertinya sudah akrab sekali dengan keluargaku.dia anak yang manis, cantik, menurutku senyumnya dapat meluluhkan hati semua orang. saat ini the asedang membantu mami membersihkan meja makan dan membawa semua piring kotor ke dalam dapur. dia terlihat luwes dan sudah akrab dengan isi dan peralatan rumah ini.
Setelah semua selesai, mami dan papi mengajak kita ke ruang keluarga, tapi seprtinya anak itu tidak ada, karena mami menyuruh dathan memanggilnya di taman belakang, Entah kenapa tapi sepertinya mami dan papi ingin membicarakan sesuatu yang penting, tidak biasanya seperti ini. tak berapa lama kemudian dathan datang di ikuti dengan anak itu yang mengekori dathan di belakangnnya.
"Dathan, thea duduk, papi sama mami mau membicarakan hal penting" kata papa membuka percakapan diantara kami semua.
"Jadi papi sama mami sudah membicarakan ini sebelumnya dengan bunda, dan kami sepakat untuk menjodohkan devan dan thea"
"WHAT???" seruku seketika saat papi bilang akan menjodohkanku dengan anak kecil itu, yang benar saja?????
TBC
akhirnya selesai juga ngetik kelanjutan Devan Anthea, pendek ya?? tolong maafin, yang penting update DnA. Yang paling penting tinggalin jejek kalian disini, Jangan lupa klik bintang dan komen ya, ayyo buruan di VOTE Devan And Anthea......

KAMU SEDANG MEMBACA
Devan & Anthea
RomanceBagiku kau adalah bintang terlihat tapi tak akan pernah terjangkau olehku yang hanya bisa memandangmu dari kejauhan Anthea Rania Orlin Bagiku kau bagaikan angin, kadang menyejukkan tapi kadang dapat memporak porandakan hidupku dalam seketika Devan...