#20 Back

5.6K 397 6
                                    







Dera dan Dokter Tristan berjalan cepat keluar dari kantor polisi, mereka berdua menuju ke arah mobil yang diparkir. Di perjalanan yang sedikit cepat, Dokter Tristan yang berada disamping Dera mulai bertanya.

"Ada apa denganmu, sepertinya buru-buru sekali" 

"Aku akan ke rumah nyonya Diana, akau harus menyelesaikan apa yang dilakukan oleh Pak Bram." Jawab Dera yang masih berjalan cepat.

"Sangat berbahaya jika kamu sendirian kesana. Aku akan menemanimu" Ungkap dokter tristan.

"Ya" Lirik Dera dengan seulas senyuman.
Mereka berdua lekas pergi dengan mobil untuk menuju ke rumah Nyonya Diana.
Soreh hari, Dera dan Dokter tristan akhirnya sampai dirumah nyonya Diana, mereka berdua keluar dari mobil, dan mata mereka menatap rumah nyonya diana. Tanpaknya rumah ini terlihat sepi dan tak berpenghuni. Dera yang menatap lekat-lekat rumah itu, tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan Nyonya Diana.

Begitupun dengan Dokter Tristan jga terkejut atas kemunculan nyonya diana yang tiba-tiba. Kami berdua menatap kearah nyonya diana.

"Ada apa kalian kembali kesini" Tanya Nyonya Diana.

"Ada hal yang harus kami selesaikan disini. Mohon izin untuk melanjutkan misi kami menyelamatkan keluarga anda. Kami sudah tahu cerita yang belum anda tahu tentang suami anda yang bernama Bram" Ungkap Dera.

"Cerita apa"Tanya Nyonya Diana.

"Suami anda mempunyai pesugihan jin yang berada dalam 12 botol. 11 botol dikubur diladang, sedangkan 1 botol yang berisi jin paling kuat dipecahkan oleh ranu dan sekarang Jin itu menguasai masa kecil Al." Ungkap Dera pada Nyonya Diana.
"Dia memang benar-benar bukan manusia. Ya saya izinkan anda menghapus pesugihan itu" Ucap Nyonya Diana.

"Kami harus segera bertindak sekarang, apakah anda akan ikut kami." Ucap Dera.
"Ya" Jawab Nyonya Diana.

Waktu semakin sore, cahaya matahari mulai terbenam diufuk barat, rimbunan pohon-pohon akasia mulai bergoyang oleh angin yang menghempas, udara juga mulai menyumbat dingin ditubuh. Kini Dera, Dokter Tristan dan Nyonya Diana melangkah pergi menuju ke ladang yang dimaksud oleh Bram. Tujuan mereka keladang itu untuk mencari botol-botol yang dikubur.

Sesampainya diladang, Nyonya diana nampak sudah tahu dimana ke 11 botol itu dikubur. Diana melangkahkan kaki disebuah ladang yang baru dipanen, kakinya mengorek-orek tanah yang dipijaknya, setelah beberapa detik kami mencari dengan cara itu. Akhirnya Nyonya Diana berkata pada kami berdua.

"Disini botolnya. kemarilah kalian"

Kami berdua menoleh kearah Nyonya Diana yang memanggil kami berdua, kami lekas berjalan menuju kearahnya. Dan benar saja, ketika kami sampai ditempat Nyonya Diana, kami berdua menemukan dua botol kosong yang terkubur disana. Sontak kami lekas mencarinya lagi dan mengumpulkannya. Kami terus mengagali dan mencari satu demi satu botol jin itu hingga sudah mencapai 11 botol.

Kesebelas botol sudah kami temukan. mereka kini sudah berkumpul mengelilingi kumpulan 11 botol itu. Sesuai perkataan Suami Nyonya Diana, Dera memberitahu pada Nyonya diana bahwa botol-botol ini harus dibuka tutupnya agar jin-jin itu bebas dan keluarga Bram dan Nyonya diana memutuskan pesugihan ini. Nyonya Diana yang mendengar hal itu hanya mengangguk saja dan setuju. Kini mereka bertiga mulai membuka tutup botol jin satu persatu.
Ketika membuka botol satu persatu, sebuah cahaya terang keluar dari dalam botol, para jin yang keluar itu melayang-layang diatas kepala mereka bertiga, cahanya terang dan banyak. Namun ada yang aneh, saat botol itu dibuka semuanya , cahaya yang terang itu kini melaju pergi kearah rumah, tepatnya cahaya itu masuk kekamar Al.

Mereka  yang berdiri tertegun melihat cahaya itu pergi, tiba-tiba terkaget bahwa cahaya itu masuk kekamar Al. Al yang berada dikamar tiba-tiba teriak sekencang-kencangnya dan cahaya terang dan besar memenuhi kamarnya. mereka bertiga yang melihatnya lekas berlari pontang-panting menuju ke kamar Al yang penuh cahaya.

Sesampainya dipintu kamar Al, Kini mereka bertiga berjalan pelan melihat isi cahaya terang yang keluar dari celah pintu kamar Al. Mereka sampai didepan pintu kamar Al, Llau Dokter Tristan mencoba membuka pintu. Saat sudah membuka pintu mereka bertiga kaget dengan apa yang dilihat. Sungguh diluar dugaan Dera  bahwa membuka botol jin itu semua masalah akan selesai. Justru ini adalah awal kemarahan Jin botol itu bersatu padu dalam diri Al. Kini diri Al duduk dikursi yang melayang bersama cahaya terang. 

Dera tak bisa melakukan apa-apa, begitupun dengan Dokter Tristan dan Nyonya Diana. Kini kami bertiga menatap lekat-lekat tubuh Al yang melayang bersama kursi yang didudukinya. Al yang merasa diperhatikan, kini mulai sadar.
Mata al menatap kami bertiga. Dan sontak, tiba-tiba cahaya itu mulai membesar, terangnya lebih terang dari yang tadi, dan kini cahaya itu melempar tubuh Al yang duduk dikursi menembus kaca jendela kamarnya. Braakkkkk. Tubuh Al telempar jauh keluar rumah dengan kaca-kaca tajam.
Kami bertiga berteriak dan lekas berlari keluar rumah menuju ke Al yang terlempar. 

Kami bertiga menolong Al, membawa al ke dalam rumah untuk direbahkan disofa. Namun saat kami bertiga merebahkan tubuh al, Dokter Tristan berkata.
"Al Kritis" 

"Kristis. Apa maksud Anda" Tanya Nyonya Diana.

"Dia mengalami benturan dikepalanya sanagt kuat. Akibat dari situ akan menyebabkan saraf otak terganggu. Saya takut Al tak lama lagi akan." Belum sempat melanjutkan omongan, Ucapan dokter tristan dipotong oleh Nyonya Diana.

"Meninggal maksud anda" Ungkap Dokter Tristan.

"Ya" Jawab Dokter Tristan dengan rasa penyesalan.

"Tidak mungkin" Ungkap Nyonya diana dengan nada esar, ia memegang tangan Al dan mengelus rambut Al. 

"Semua ini harusnya tidak terjadi" Ungkap Dera didekat Nyonya diana.

"Memang seharusnya kita tak membuka botol jin itu" Sahut Dokter Tristan.

"Lalu apa yang harus kita lakukan agar jin itu musnah" Tanya Nyonya Diana.

"Kita tidak bisa memusnahkan Jin, kita hanya bisa mengembalikan jin itu kepada pemilik yang sebenarnya" Dera menatap kearah Nyonya Diana dan Dokter Tristan.

"Maksudmu Dukun itu" Dokter Tristan menatap kearah Dera.

"Ya. Kita akan kembalikan jin itu ke dukun itu" Jawab Dera.

"Caranya" tanya Nyonya Diana pada Dera.

"Biar saya yang mengembalikan jin itu secara baik-baik. Ijinkan Saya sendirian menuju ke ladang itu...." Ungkap Dera.

Nyonya diana yang mendengar hal itu hanya mendesah, namun Dokter Tristan merasa tak kuasa meliaht Dera bertindak sendiri. Inilah keputusan Dera untuk mencoba berinteraksi dengan Jin itu sendirian, inilah waktunya untuk berani menjadi diri sendiri.

Dera lekas melangkah meninggalkan rumah untuk menuju keladang.[]

Dera 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang