♥pertemuan pertama

20.6K 675 32
                                    

Tahun ini aku sudah lulus smp. harus siap siap buat milih sekolah SMA yg akan jadi tempat selama 3 tahun kedepan untuk menimba ilmu. eyangku punya andil besar dalam nentuin setiap langkah besar hidupku. karena memang dr kecil aku sudah diminta dari ibuku oleh eyang.

" anak ini kalo ga dididik bener bener bakal mawut" itu ucapan eyang pada ibuku saat aku umur 7 tahun.

entah knp aku masih bisa mengingatnya. padahal ak masih kecil waktu itu. disamping karena kedua ortuku sibuk kerja, ada alasan lain kenapa ibuku menyerahkan sepenuhnya soal tumbuh kembang dan belajarku pada eyang. karena ibuku takut dan merasa ngeri padaku.

aku sering seperti bermain dengan seseorang, juga sering terlihat bicara sendiri. karena itu eyang adalah kakek sekaligus guru bagiku. apapun juga beliau yg menentukan. termasuk pilihan sekolah SMA.

" udah to nduk.. nuruttt.. diatur kok angel ". begitulah kata kata beliau jika aku udah mulai melawan. aku tahun ini akan masuk sekolah SMA didaerah pakuncen. selain deket dengan rumah. SMA itu merupakan SMA turun temurun sekeluarga. dulu ibuku juga sekolah disana, ayahku juga. aku ga suka dengan SMA itu.. karena selain horor ,cara masuknya dan nilai penentunya bagiku juga horor.. alias susah minta ampun. banyak saingan.

aku bosan bila harus sekolah disekitaran rumah. pengenku yg agak jauh biar ga jenuh. tp apa daya ga bs aku menolak keinginan eyangku. beruntung aku punya sahabat dr kecil. retno namanya. kemana mana selalu berdua. sudah seperti saudara. kami dari latar belakang berbeda. dia anak orang berada. kalo aku sederhana saja.

orang tua retno sangat baik padaku. retno sering tidur dirumahku. dan dia juga mengikut kemanapun aku sekolah SMA. padahal rencananya dia mau dibawa keluar negeri. tapi ga jadi karena dia ngebet pengen satu sekolah denganku.

retno selalu diantar sopirnya bila kesekolah. dan dia selalu menjemputku. padahal jarak dr sekolahku dan rumah juga deket. saat mengikuti ospek atau sering disebut gvt (yg selalu isinya tugas tugas dan tugas) retno clingukan kayak bingung.

" lenn.. krasa pipis nih.. toilet dmn yaa ?" tanyanya sambil menyilangkan kakinya nahan kencing. aku juga clingukan nyari. kulihat ada seorang cewek berdiri diam membelakangiku. saat mau kusapa dia udah ngasih petunjuk arah ke toilet.

"toilleett ...". ucapnya datar dengan badan masih membelakangiku dan tangannya menunjuk arah ke toilet.

" itu ret.. kearah sana toilet". kataku spontan.

buruan retno pergi dan kuikuti dibelakangnya. saat aku menoleh ' deg' kaget aku melihat wajahnya pucat.. seragam sekolahnya juga aneh.. kusam sekali. badge disakunya juga beda. seperti bukan siswi seangkatanku.

" lenn ayooo.. dah ga tahan ini". teriak retno melihatku berdiri bengong debelakangnya. saat aku menoleh lagi dia sudah gak ada. setelah ospek selesai kamipun mengikuti tahun ajaran baru di SMA.

pagi ini aku berdoa didepan gerbang sekolah agar lancar mengikuti pelajaran. tiba tiba ' brukkk'....

pagi ini aku berdoa digerbang sekolah biar lancar mengikuti pelajaran. tiba tiba 'brukkk' ada seseorang menabrakku dr belakang. aku terjatuh. buku buku yg kupegang juga jatuh tercecer. tanganku lecet . aku bangun dan berdiri didepannya. aku lihat dia dengan alis mengkerut. tingginya sekitar 175 cm jd aku harus mendongakkan kepalaku.

" aku berdiri disini masa ga keliatan? ". tanyaku padanya dengan agak emosi. dia diam.. dan kemudian tersenyum samar.

" la km lagian ngapain berdiri didepan gerbang kayak tadi ?". dia malah balik tanya sama aku. kurang ajar bener nih cowok. saat aku mau marah lagi aku tertegun melihat yg disampingnya. seperti seseorang. tp tinggi besar. walahh damai ajalah drpd aku ntar kenapa napa. cowok ini punya seorang 'penjaga'.

dia sepertinya menyadari perubahan wajahku. lalu kulihat sepertinya dia gugup.

" knp? liat apa km? " . dia memancingku untuk bilang. dia tahu aku juga melihatnya.

" nggakkk, ga liat apa apa kok. yaudahlah !". dia yg nabrak tp ga minta maaf. kelaut aja lah cowok kayak gini ni.

" jadi aku harus minta maaf? ". tanyanya tiba tiba.

'deg' gila ini anak.. padahal aku ga ngomong tp dia tau.

" aku..., aku ga nyuruh km harus gt". jawabku menahan gugup.

" loo kayaknya barusan km bilang... ". dia ga nerusin kalimatnya. kami saling tatap. auranya lain. dia sekarang malu, takut ketahuan, dan jengkel jadi satu.

tiba tiba ada cowok lain datang mendekati kami.

" kenapa ga? ini siapa? ". tanya nya langsung sambil senyum.

kulihat 2 cowok ini. kuperhatikan. mereka ini apa kakak adik yaa kok mirip. wahh dikeroyok nih.

" ga sengaja td nabrak dia, la dia berdiri didepan gerbang". katanya datar. seakan aku yg salah.

" aku tadi berdoa". jawabku singkat. spontan cowok yg nabrak td ketawa. tp tidak dengan yg satunya.

" maafin temenku yaa, aku arif". ujarnya sambil mengulurkan tangan.

" ellen" . kataku menyambut tangannya berjabat tangan. " gpp kok santai aja". jawabku kemudian sambil melihat judes ke cowok yg satunya.

" ooo iyaa len.., kenalin ini temenku,arga". sambil menyenggol cowok yg tadi tak tau diri.

" males!". aku melihat sinis pada arga dan kemudian pergi. dia tertegun melihatku. aku harus hati hati sama tuh cowok. kayaknya ga baik. kesekolah knp mesti bawa bawa mahkluk begituan. aku melihat kebelakang. dia terus memperhatikanku sambil memegang buku ditangannya. aku harap dia tak berlaku aneh aneh padaku. duwh..br aja sekolah sudah punya musuh satu.

ruang kelas tempatku belajar tergolong cukup nyaman. dengan jendela yg agak tinggi. dan didominasi cat warna hijau dan abu abu. aku mengusapkan tisu dikedua telapak tanganku yg terluka. duwh gini ni ntar susah pegang alat tulisnya gimana. sial bener seh ketemu tu cowok.

wali kelas berdiri didepan memberikan perkenalan singkat. saat kulihat. ada seseorang seperti berdiri di pojok kelas. selalu menunduk ke bawah. karena itu aku mending tak memperhatikan depan aja.

" eh len.. tangan km knp? ". tanya retno yg duduk dibelakangku persis. aaat itu satu siswa satu meja.( kalo sekarang udah ga tau gmn posisi duduknya. )

" diseruduk banteng". ucapku bercanda.. sambil terus ngelap darah yg keluar sedikit.

Ya Allah.. dengan jelas sekali sosok yg tadi dipojok kelas, sekarang berdiri di sebelah kiri bangkuku. mungkin ak tak memperhatikan guru didepan jd ditegur sama penunggunya. perlahan kuletakkan tangan kiriku dimeja dengan posisi terbuka. dan kuberusaha memperhatikan guru didepan kelas.

gugup dan gemeter. itu yg dulu ak rasain. tiba tiba terasa tanganku seperti diendus. dan benar saja ketika kulihat sosok itu membungkukkan badannya mendekati tanganku yg masih merembeskan darah sedikit. kuperhatikan badge bajunya ga ada. namun ada tulisan seperti sablon atau cap AMS.

" ret.., retno, ke UKS yuk temenin". bisikku lirih sambil agak menoleh kebelakang. tapi retno ha he ha he aja karena bicaraku ga jelas.

Ada Hantu di Sekolah (Chapter 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang