♥sarah

7.2K 357 6
                                    

aku masih ga bs nerima penjelasan arga. itu begitu bertolak belakang dengan keyakinanku. aku mendekat ketempat tidur dimana fatah diikat sama spray ditangan dan kakinya. wajahnya kurus banyak luka cakaran di tangan kanan dan kiri.

seandainya km dulu ga kutakuti karena km usil mungkin km ga akan pindah sekolah. mungkin km akan tetap pada jalurnya. mungkin km ga akan satu sekolah sama cewek brengsek itu. mungkin kamu bisa sekolah disekolahku dan tetep jadi temanku.

kupegang jemarinya yg kurus. kubacakan Surat Alfatikah berkali kali agar dia membaik. kubacakan ayat kursi 9 kali agar tidurnya malam ini dijaga oleh malaikat malaikat utusan Allah.

tubuhku bergetar menahan tangis. kembalilah pada fatah yang dulu. yg suka usil dan arogan aku gpp kalo kamu nakal kayak dulu. asal kamu ga nakal yg seperti ini.

" lenn udah jangan nangis". bujuk astri. " nanti aku juga ikutan nangis lo". tapi aku tetep sesenggukan disamping tempat tidur. aku seperti mempunyai andil dengan apa yg terjadi sama fatah. ntah kenapa mikirku terlalu jauh. aku kangen sama sosoknya yg usil yang membuang sepedahku dulu dikali.

" kamu udah janji benerin sepedah yg km rusakin.. makanya jangan gini terus ntar km ga bs benerin ntar km ingkar janji". kataku nglantur ga karuan.

" udah.. ayo keruang tamu.. jangan nangis lagi". kata arga sambil menuntunku keluar dr kamar arif.

eyang berkali kali menelfonku. akhirnya aku angkat. aku menangis di telfon. lalu eyang bergegas kerumah arif menjemputku.

" udah jam segini kok ga pulang?". suara eyang menghentikan tangisku.

" cengeng.  kalo cengeng gausah ikut campur urusan orang". kata eyang agar aku tak nangis terus.

" maav.. blom pulang jam segini"  kataku mengusap air mata yg masih saja mengalir.

" km disini karena dia atau karena temenmu fatah?". tanya eyang diluar dugaan. arga hanya diam tp masih menemani disampingku.

" dua duanya". kataku jujur. percuma juga bila bohong.

" km kapan fokus belajar kalo kayak gini. hidup itu harus balance. kalo nggak ya km kalah". kata eyang malah menasehati disaat waktu yg ga tepat.

" mana fatah?". tanya eyang .

" didalam eyang". kataku pelan.

" ayo eyang pengen liat". kata eyang sambil berdiri dan berjalan mengikutiku.

" Masya Allah!!"  eyang kaget melihat kondisi fatah yg kami ikat di tempat tidur. eyang menyuruh kami melepas ikatannya. beliau lalu duduk ditepi kanan fatah dan memegang ubun ubunnya.

" Qoola maa ji'tum bihis sihr innallaaha sayubthiluh innallaaha laa yushlihu 'amalal musfsidiin" . eyang melafalkan ayat Al quran. pak budi berdiri disamping eyang.

" gimana eyang? ponakan saya gpp kan?". tanya pak budi ga sabaran.

" tunggu dia bangun dulu. hbs itu mandikan dia trus suruh dia wudhu dan selalu dalam keadaan suci". kata eyang memberi penjelasan apa yg harus dilakukan setelah fatah sadar nanti. biar dia selalu terjaga dari sihir.

" trus gimana biar dia lepas dr cewek itu?" kata pak budi kawatir.

" kita benahi fatah saja. saya ada temen lama. seorang uztad yg handal menangani kasus kompleks seperti fatah ini. kita kirim dia kesana besok, soal yg membuatnya begini nanti pasti akan celaka sendiri karena mereka ada batas waktu untuk mencari tumbal ". kata eyang membuat pak budi sedikit lega.

besok paginya fatah dibawa ke kediaman seorang uztad yg sangat mengerti akan hal hal semacam ini. beliau adalah pengurus suatu pondok pesantren yg cukup terkenal dikawasan ponorogo.

Ada Hantu di Sekolah (Chapter 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang