ADNIN POV
"Harris plis bangun.... uhk uhk... kenapa kamu rela-rela nemenin aku di luar gini... yang ujung-ujungnya kamu yang sakit uhk uhk" tangisku dan sambil berharap bahwa harris akan bangun
"Please don't cry" balas harris tiba-tiba dan langsung mengusap air mataku oleh tangannya yang masih lemah
"Jangan terlalu memaksakan.." ucapku sambil menurunkan kembali tangan harris yang begitu dingin
"Kamu belum makan?mau aku beliin apa?" Tawarku karna dari kemarin pagi dia belom sadar-sadar
"Gak usah makasih liat kamu aja udah cukup buat aku.." balasnya sambil kedip genit
"Ini orang kenapa dia yang sakit tapi dia yang memberiku semangat.." gumamku dalam hati sambil melihat ke arah matanya yang begitu indah
"Heii... adnin? Kamu ngelamun?" Tanyanya sambil mencoba untuk duduk
"No! Kamu gak boleh duduk kamu harus tidur" balsku sambil memaksa harris untuk tidur kembali
"Adnin aku boleh minta sesuatu?" Pintanya padaku
"Apaan?" Balasku
"Aku ingin nandos" pinta dia sambil memelas
"Nandos? apa itu?" Tanyaku karna aku benar-benar tidak tau apa itu nandos
"Nandos itu makanan..., tapi aku pengen kamu yang buat?bisakan?plis" pintanya yang sekarang benar-benar seperti anak kecil yang memohon permen pada ibunya
"O..oke deh, yaudah kalau gitu aku mau nyari dulu bahan-bahannya sekalian bikinya di apartemen aku" ucapku dan langsung menuju arah pintu kamar
"Stop!" Teriak dia tiba-tiba
"Apa?" Tanyaku lagi dengan aneh
"Eh... gak usah sama kamu deh, beli aja terus delivery in" pintanya sekarang
"Bener nih?" Tanyaku memastikan
"Bener.." balasnya sambil memberikan isyarat peace
"Okee" ucapku dan langsung kembali menutup pintunya
"Ini no nya" ucap dia sambil memberikan hp nya padaku
"92XXXXXX..." ucapku sambil mengucapkan no telfonnya dan langsubg memesan 1 nando untuk Harris
"Harris keluarga kamu tau?" Tanyaku dengan pelan
"Mmm.. aku gak mau mereka khawatir jadi aku bilang bahwa ada acara medadak dan itu selesai kira-kira seminggu" balasnya dengan sedih
"O..okey tapi masa iya kita cuman berdua di sini?dan..." ucapku agak sedikit memundurkan kursi
"Aku tau tidak boleh laki-laki dan perempuan ada di dalam satu ruangan tapi siapa yang mau bantuin aku?atau aku panggil Brianna aja?" Potong dia padaku
"Eh! Enggak kok yaudah sama aku aja" balasku dengan cepat
"Aneh aku jadi inget mimpi itu lagi, aku masih bingung itu mimpi maksudnya apa?" Gumamku sambil melihat jendela karna diluar sedang hujan besar
"Adnin?" Tanya dia tiba-tiba
"Mmm..?" Balasku berbalik ke wajahnya
"Akhir-akhir ini aku liat kamu sering melamun kenapa?" tanyanya dengan nada rendah
"Engga kok" balasku dengan senyum tulus
"Btw kemarin kata dokter besok kamu bisa pulang" ucapku lagi dengan senang
"Seriuss?" Tanya Harris kaget
"Yaps" balasku dengan senang lagi
-------------
"Kita pulang naik taksi aja ya?" Tanyaku sambil membawa tas dan medorong harris yang duduk di kursi roda
"Jangan! aku boleh nginep di apartemen kamu dulu?" Tanya tiba-tiba
"Apa?! Nginep?tapikan kamu udah sembuh" tanyaku memastika
"Tolong, soalnya ini badan masih lemes..aku gak mau keluargaku tau..." pintanya memelas
------------------------------------------------------------------------
Hah?!😲😲😲 Harris nginep di apartemen adnin, wah wah wah ada yang mau gak nih JJ mari kita aminkan semoga semua JJ pernah merasakan yaa minimal ketemu and take a picture with Harris J
Ini cerita w bikin ngegantung ceritanya biar greget haha😅😅, maaf masih dikit-dikit ini cerita
KAMU SEDANG MEMBACA
Alharith Jung [ Harris J ]
FanfictionSTORY FANFICT ABOUT HARRIS J DON'T FORGET TO VOTE AND COMENT