San

6.3K 653 73
                                    

"Shinichi ! Berhentilah menatapku terus !" seru Kaito kesal tanpa mengalihkan pandangannya dari langit.

"Aku mencurigaimu" balas Shinichi singat.

Kaito menghela nafas pelan lalu melihat Shinichi yang tengah menatapnya tajam.

"Kau mencurigaiku ? Atau kau tertarik padaku ?~" tanya Kaito dengan nada menggoda.

Shinichi menatap Kaito dengan kesal.

"Tentu saja tidak ! BA~KA !" jawab Shinichi ketus.

Kaito tersenyum manis dihadapan Shinichi lalu menahan kepalanya dengan satu tangan.

"Mau bertaruh ?" tawar Kaito pelan.

Shinichi hanya menyeritkan alisnya bingung.

"Jika kau akan menyukaiku-" Kaito menjeda perkataannya.

"Kudou Shinichi" lanjut Kaito pelan.

Shinichi menatap Kaito kesal.

"Mana mungkin aku akan menyukaimu ! Lagi pula aku tidak tertarik dengan laki-laki ! Oh, bahkan aku tidak berminat menjadi seorang gay demi dirimu !" jelas Shinichi malas lalu memutar kedua bola matanya pelan.

Kaito terkekeh pelan.

"Khe khe khe kita lihat saja nanti ! Seorang detektif terkenal bernama Kudou Shinichi akan menyukai seorang artis bernama Kuroba Kaito" balas Kaito dengan nada menyindir.

"Lakukan apa yang kau mau ! Yang jelas, aku tidak akan pernah menyukaimu !" ujar Shinichi meyakinkan.

Kaito tersenyum miring kearah Shinichi, untuknya mengerjai detektif dihadapannya adalah sesuatu yang menyenangkan.

Karna, sesekali detektif itu akan merona tipis dan memberikan sebuah alasan.

"Berhentilah melamun ! Dan habiskan makanmu !" perintah Shinichi pelan.

Kaito hanya mengikuti perkataan Shinichi.

"Shinichi, aku baru sadar kenapa Ran dan Aoko sejak tadi tidak datang ?" tanya Kaito bingung.

"Ran mengatakan padaku jika dia dan Aoko akan ke perpustakaan" jawab Shinichi kesal.

Kaito menutup kotak bekal Shinichi lalu mengembalikannya pada Shinichi.

"Lain kali, bawa bekal sendiri, dan jangan ganggu makan siangku !" perintah Shinichi sambil menatap Kaito tajam lalu berdiri.

"Aku tidak bisa memasak, karna biasanya Aoko yang memanggilku untuk makan" balas Kaito lalu mengikuti langkah Shinichi untuk turun.

"Jadi, aku tidak mungkin meminta Aoko lebih untuk membuatkanku makan" tambah Kaito pelan.

Shinichi menghentikan langkahnya lalu menghela nafasnya pelan.

"Baiklah, aku akan membuatkanmu bekal mulai besok" putus Shinichi lalu kembali berjalan.

"Kau bisa memasak Shin-chan ?" tanya Kaito dengan mata berbinar.

"Jika aku tidak bisa memasak lalu aku akan makan apa nanti ? Dan berhenti memanggilku denan panggilan seperti itu !" perintah Shinichi kesal.

Kaito menatap Shinichi dengan kagum.

"Wah ! Kau hebat Shinichi !" seru Kaito dengan mata berbinar.

Kaito dengan cepat menuju kehadapan Shinichi.

"Baiklah calon uke ku yang manis" ujar Kaito sambil mencium tangan Shinichi cepat.

'Blush'

"Ka-"

The magician love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang