Ichi

9K 808 85
                                    

"KYAAAA"

"ITU KAITO !"

"KAITO-KUN !"

"KAITO !"

Kaito tersenyum sambil melambaikan tangannya kearah penonton.

Kaito telah menyelesaikan penampilannya di panggung.

Kuroba Kaito, seorang penyanyi terkenal yang sedang naik daun, dengan profeai sampingannya adalah seorang pencuri permata tanpa pengetahuan orang selain jii Konosuke.

Kaito berbeda dengan pencuri lainnya, ia hanya akan mencari permata pandora yang menampilkan cahaya merah, lalu mencari siapa dibalik pembunuh ayahnya.

Kaito meminta Jii Konosuke untuk menjadi managernya agar mudah mengatur waktu untuk 2 profesinya.

"Kaito-sama, sebaiknya kita cepat" peringat Jii saat melihat Kaito yang masih terus melambaikan tangannya.

Kaito sempat cemberut lalu mengangguk pelan.

"Terima kasih atas dukungan kalian, sampai jumpa di pertunjukkan selanjutnya, see you" seru Kaito sambil tersenyum lembut dan mengedipkan sebelah matanya.

'Puf'

Seketika seluruh area panggung dipenuhi dengan asap putih dan Kaito telah menghilang dari atas panggung.

"KYAAAAA !"

"KAITO-SAMA !"

"KAITO-KUN !"

"Wah, Kaito selalu menawan !"

"Kau lihat ? Ia tersenyum padaku tadi !"

"Tidak ! Ia tersenyum padaku !"

"Hei ! Kalian lihat tadi ? Kaito mengedipkan mata padaku !"

Kaito mengehela nafas kesal.

Ia pun kembali melangkahlan kakinya menuju mobil yang sudah disipkan Jii didepan gedung.

'Ceklek'

"Aku sudah mengumpulkan informasi permata dan tempat yang akan Kaito-sama curi"

Kaito tersenyum sambil memainkan topi yang ia pakai untuk menyelinap keluar gedung.

"Dan kudengar jika Kudou Shinichi akan melakukan penangkapan bersama polisi jepang"

Kaito tersenyum senang.

'Ini akan menjadi menarik' batin Kaito.

"Ara, Kudou-san ? Pasti malam ini akan menjadi pertunjukkan yang menyenangkan ! Persipakan semuanya Jii-san ! Aku akan membuat detektif itu tidak akan melupakan sulapku yang indah"

~Kudou Shinichi~

"SHINICHI !" teriak Ran kesal lalu menghampiri Shinichi sambil menatapnya dengan tajam.

"Ran ?" panggil Shinichi bingung.

Tanpa aba-aba lagi, Ran langsung memukul tembok di samping Shinichi dengan kuat hingga menimbulkan retakan.

Shinichi menatap horor pada tembok tersebut.

"Dari mana saja kau ?" tanya Ran masih dengan senyum yang dipaksanya.

Shinichi menelan ludahnya, lalu menatap horor kearah Ran.

"Ran, maafkan aku ! Aku harus pergi tadi" jelas Shinichi sambil melirik kearah lain.

"Ck, Shinichi bilang saja kau tidak ingin melihat konsernya !" gerutuh Ran kesal lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

Shinichi bernafas lega, karna Ran tidak jadi memukulnya tadi.

The magician love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang